TRIBUNNEWS.COM, MILAN- Luis Enrique Memuji skuat Spanyol dan juga skuat Azzurri.
Spanyol memenangkan laga semifinal melawan Italia dia San Siro, Milan pada Kamis (7/10) WIB.
Dia menyebut nama pemain muda yang menurutnya bakal berkembang menjadi pemain hebat.
Dia adalah Gavi, pemain berusia 17 yang memiliki nama lengkap Pablo Martín Páez Gavira.
Dia adalah pemain muda Barcelona yang melakoni debutnya di timnas Spanyol.
Spanyol asuhan Luis Enrique membalas kekalahan semifinal EURO 2020 mereka melawan Azzurri.
Mereka mengalahkan Italia dengan skor 2-1 di babak perempat final UEFA Nations League.
Ferran Torres mencetak dua gol sebelum Lorenzo Pellegrini membalas satu gol.
Kemenangan Spanyol atas Italia ini mengakhiri rekor dunia tak terkalahkan Italia dalam 37 pertandingan.
Berbicara kepada RAI Sport setelah pertandingan, Enrique sangat memuji kualitas sepak bola yang dimainkan di San Siro.
“Italia sangat kuat sehingga mereka selalu menjadi lawan yang sulit," kata Enrique dikutip cultofcalcio.
"Saya pikir itu adalah salah satu pertandingan sepak bola terbaik yang dapat Anda lihat di tingkat internasional".
"Kami mampu menekan dengan sangat baik dan itu adalah penampilan yang hampir sempurna bagi kami,” jelasnya.
Pelatih Spanyol itu lebih lanjut memuji pemain sensasional Barcelona berusia 17 tahun, Gavi.
Dia berkata: “Lihat betapa bagusnya anak ini di timnas Spanyol! Tidak biasa melihat pemain dengan karakter seperti ini," katanya.
"Dia punya kepercayaan diri seperti ini pada debutnya. Dia akan menjadi pemain masa depan skuat Spanyol dan saya pikir saat ini juga dia telah memperlihatkannya,” katanya.
Menurut pelatih Spanyol, idola pemain remaja tersebut adalah pemain Italia yang menjadi salah satu bintang di klub Paris Saint-Germain.
Dan Enrique telah menginstruksikannya untuk mengikuti idolanya dengan cermat sepanjang pertandingan.
“Verratti adalah idolanya! Saya menyuruhnya untuk menekan Verratti dari saat pertama hingga terakhir. Dia menyukainya!” dia berkata.
Spanyol akan menghadapi Belgia atau Prancis di final kompetisi pada 10 Oktober.
Luis Enrique menjelaskan kepada pers Spanyol kunci untuk menetralkan Italia di semifinal Liga Bangsa-Bangsa.
Salah satu kunci keberhasilannya adalah Gavi diberi tugas untuk mengejar 'idolanya' Marco Verratti.
Pertandingan berakhir 2-1 dengan dua gol Ferran Torres.
Pertandingan diwarnai kartu merah Leonardo Bonucci pada menit ke-43.
Lorenzo Pellegrini mencetak gol balasan di saat-saat akhir setelah serangan balik Federico Chiesa.
“Kuncinya mungkin kami mampu bermain seperti yang selalu kami lakukan, itulah kunci permainan ini,” kata Luis Enrique kepada RAI Sport.
“Italia sangat kuat sehingga mereka selalu menjadi lawan yang sulit" katanya.
"Saya pikir itu adalah salah satu pertandingan sepak bola terbaik yang dapat Anda lihat di tingkat internasional".
“Kami mampu menekan dengan sangat baik, memblokir beberapa kualitas Italia dan pada akhirnya kami menciptakan bahaya dengan pemain dari lini kedua," katanya.
"Itu adalah penampilan yang hampir sempurna bagi kami.”
Gavi adalah kejutan di starting XI.
Pemain muda Barcelona yang lahir pada Agustus 2004, menjadi debutan termuda untuk Spanyol.
“Lihat betapa bagusnya anak-anak di Spanyol! Tidak normal melihat pemain dengan karakter ini, kepercayaan diri seperti ini pada debutnya".
"Dia akan menjadi masa depan skuat Spanyol dan saya pikir saat ini juga,” tambah Luis Enrique.
“Verratti adalah idolanya! Saya katakan padanya, hari ini Anda menekan Verratti dari saat pertama hingga terakhir. Dia menyukainya.”
Spanyol merasa puas bisa mengakhiri rekor dunia 37 pertandingan beruntun tak terkalahkan Italia.
“Kepuasannya adalah kami berada di final, bukan karena kami mengakhiri rekor ini, karena Italia pantas mendapatkan rekor dunia itu dan mereka terus memainkan sepakbola di level yang sangat tinggi,” katanya.
Fan Perlu Saling Hormat
Luis Enrique ditanya apakah dia tersinggung oleh beberapa fans Italia di San Siro yang mengejek lagu kebangsaan Spanyol sebelum kick-off.
“Lagu kebangsaan Italia sangat indah sehingga memulai pertandingan seperti itu adalah atmosfer yang hebat," kata Enrique.
"Saya mendengar beberapa ejekan, tetapi saya melihat Bonucci dan pemain Italia lainnya melambaikan tangannya agar mereka (fans Italia) berhenti," katanya.
"Saya pikir selalu ada rasa hormat antara Italia dan Spanyol,” ucapnya.