News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Peran Matteo Kovacic di Chelsea, Geser Kante, Andalan Thomas Tuchel dan Duet dengan Jorginho

Penulis: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Inggris Manchester City Phil Foden (tengah) bersaing dengan gelandang Chelsea asal Kroasia Mateo Kovacic (kanan) dan bek Chelsea asal Denmark Andreas Christensen selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Chelsea dan Manchester City di Stamford Bridge di London pada 25 September 2021.

"Dia cepat saat menggiring bola dan dia bisa mengubah arah tanpa kehilangan kendali atas tubuhnya. Dia bisa mengalahkan semua orang satu lawan satu di tengah lapangan dan dia pekerja keras."

Ketika masih di Dinamo Zagreb U-16, adu pukul terjadi dengan tim Hadjuk Split, Kovacic melepas bajunya dan memberikannya kepada asisten pelatih.

"Jika harus berkelahi, maka saya tidak akan mengenakan jersey," ujar Kovacic.

Chelsea beruntung bisa memiliki jasanya, ia adalah sosok yang cepat belajar,.

Menguasai lima bahasa dan hanya butuh hitungan pekan untuk bisa lancar berbahasa Inggris dan berkomunikasi dengan rekan setimnya.

Dari segi taktik, Thomas Tuchel mengandalkannya.

Chelsea selalu turun dengan skema 3-4-3 atau 3-5-2 ketika bertahan.

Gelandang Chelsea Kroasia Mateo Kovacic (kiri) menangani gelandang Skotlandia Aston Villa John McGinn (tengah) selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Aston Villa dan Chelsea di Villa Park di Birmingham, Inggris tengah pada 23 Mei 2021. (Nick Potts / POOL / AFP)

Baca juga: Kabar Chelsea, Pernyataan Bersayap Tuchel Bisa Jadi Belati Buat Timo Werner, Dijual ke Atletico?

Kovacic bisa berduet dengan siapapun di lini tengah, Jorginho ataupun Kante, Kovacic mampu memainkan perannya dengan baik.

Ini juga tidak lepas dari adaptasi permainan yang baik dari Kovacic.

Di Inter Milan, Kovacic adalah nomor 10, punya kemampuan eksekusi yang baik dan kerap muncul dari lini kedua untuk mencetak gol.

Di Real Madrid posisinya berubah, ia menjadi gelandang tengah atau bahkan sayap, pasalnya ia juga kemampuan mumpuni dalam melakukan akselerasi dan menggiring bola.

Sedangkan di Chelesa, perannya berubah, ia adalah nomor 6, atau Thomas Tuchel menyebutnya dengan "Double 6" karena ketika Kovacic bermain, Tuchel melihat ada dua gelandang di lini tengah.

Dan usianya masih 25 tahun, pekeja keras dan sangat dominan di lapangan, tentu jika akhir musim Chelsea menjadi juara Liga Inggris, peran Kovacic tidak bisa disepelekan.

(Tribunnews.com/Gigih)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini