TRIBUNNEWS.COM - Pelatih PSIM Yogyakarta dan Persis Solo memberi tanggapan yang berbeda mengenai hasil pertandingan keduanya yang berakhir dengan berbagi poin.
PSIM Yogyakarta dan Persis Solo baru saja saling berhadapan di pekan ketiga Grup C Liga 2 2021, Selasa (12/10) malam WIB.
Berlangsung di Stadion Manahan, Persis Solo bermain lebih dominan sepanjang 90 menit laga dengan mencetak banyak peluang.
Namun dari banyaknya peluang yang menaungi kubu Persis Solo gagal dikonversikan menjadi gol.
Baca juga: Klasemen Liga 2 2021: Persis Solo Dibayangi Persijap, Dewa United, PSCS, dan Kalteng Putra Sempurna
Baca juga: Hasil Liga 2: Kecewa Ditahan Imbang PSIM, Kaesang & Kevin Kompak Akan Mengevaluasi Persis Solo
Meskipun Persis Solo menguasai pertandingan, PSIM Yogyakarta juga patut mendapat apresiasi tinggi dengan solidnya pertahanan yang mereka terapkan.
Tak sampai disitu, penampilan Imam Arief Fadillah di bawah mistar gawang PSIM Yogyakarta juga gemilang.
Imam sukses melakukan beberapa penyelamatan penting saat Persis Solo meningkatkan gempuran serangan di babak kedua.
Dengan hasil berbagi poin ini, Persis Solo tetap berada di urutan kedua klasemen Grup C Liga 2 2021.
Pasukan Eko Purdjianto ini telah mengumpulkan 5 poin dari 1 kemenangan dan dua imbang.
Sementara PSIM Yogyakarta tertahan di peringkat kelima dengan 2 poin.
Baca juga: Hasil Liga 2 2021 - Kiper PSIM Yogyakarta Tampil Gemilang, Persis Solo Harus Puas Imbang Tanpa Gol
Seto Nurdiyantoro
Menanggapi hasil imbang dengan Persis Solo, Seto Nurdiyantoro selaku juru taktik PSIM Yogyakarta menyebut perjuangan anak asuhnya sudah maksimal.
Ia juga berterima kasih kepada para suporter PSIM Yogyakarta yang selalu memberikan dukungan dan doa di setiap timnya bertanding.
"Untuk teman-teman suporter, terimakasih. Ini perjuangan bagi kalian, doa dari kalian," kata Seto Nurdiyantoro dikutip dari laman Tribun Jogja.
"Ini kemauan dari pemain, kemauan dari kami untuk memperbaiki. Ke depan, dukungan, doa restu tetap kami butuhkan, perjalanan belum selesai, kami masih jauh.
"Hasil ini juga bukan hasil yang terbaik, mudah-mudahan ke depan semakin baik," tambahnya.
Lebih lanjut Seto menilai, Aditya Putra Dewa dan kolega belum bisa tampil lepas di babak pertama maupun babak kedua.
Sehingga, Laskar Mataram ditekan di beberapa kesempatan, juga gagal menciptakan gol meski beberapa kali mendapatkan peluang menyerang dengan mengandalkan counter attack.
"Mungkin dari hasil tidak maksimal, tapi kami syukuri dapat poin 1." ucap Seto.
"Di babak pertama maupun babak kedua saya masih merasakan bahwa pemain belum bisa tampil lepas, masih ada beban di sana. Jadi, dengan hasil hasil ini kami syukuri.
"Di babak pertama sedikit memang kami tertekan, tapi kami mencoba untuk bermain dengan apa yang menjadi karakter kami, tapi ya belum maksimal meskipun ada beberapa peluang di sana," lanjutnya.
"Di babak kedua, sementara kami dengan ketegangan yang ada, pemain masih merasa belum lepas, stamina mulai turun, jadi kami mulai banyak diserang.
"Tapi saya bersyukur ada kemauan dari pemain ingin bermain dengan baik, tidak mengulang pertandingan-pertandingan sebelumnya," tukas pelatih berusia 47 tahun ini.
Eko Purdjianto
Jika Seto merasa bersyukur maka beda halnya dengan Eko Purdjianto yang menjabat sebagai nahkoda Persis Solo.
Eks asisten pelatih Bali United ini mengajukan permohonan maaf kepada seluruh pendukung Persis Solo yang merasa kecewa dengan hasil imbang tersebut.
“Pertama mohon maaf, kita sudah berusaha maksimal dengan pergantian pemain dan bermain lebih menyerang lagi." ujar Eko Purdjianto dikutip dari laman Persis.
"Tapi hasilnya satu poin, tentu menjadi kerugian besar untuk kami yang mengincar tiga poin,” imbuhnya.
Coach Eko juga menyampaikan beberapa kekurangan yang menjadi evaluasi tim di laga kontra PSIM kali ini.
Dengan memaksimalkan tiap lini untuk mengincar gol, Persis juga belum mampu unggul hingga pertandingan berakhir.
Tak lupa, ia juga menegaskan bahwa kerja keras selalu diperlukan untuk menghadapi setiap lawan yang juga mempunyai motivasi tinggi saat berhadapan dengan skuad Laskar Sambernyawa.
“Pastinya setiap pemain, semua lawan berat. Setiap tim yang lawan kita juga punya motivasi lebih." bebernya.
"Kita harus 200% kalau ingin menang pertandingan. Kita sudah maksimal melakukan attacking tapi belum bisa menghasilkan. Ini PR buat kita.
"Ke depannya saya harus terus merubah taktik, banyak pemain berkualitas di sana (skuad Persis)." tandas Eko.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Jogja/R.Hanif Suryo)