TRIBUNNEWS.COM - Mantan winger Timnas Inggris, John Barnes membongkar alasan khusus ketika mengomentari performa aneh Paul Pogba saat berbaju perang Manchester United dan Timnas Prancis.
Performa Pogba memang kerapkali menunjukkan hasil keterbalikan dimana ia lebih konsisten tampil memukau bersama Timnas Prancis dibanding Manchester United.
Eks pemain Juventus itu kerapkali mampu menunjukkan permainan luar biasa ketika membela panji Les Bleus dibawah komando Didier Deschamps.
Keberhasilan Prancis meraih gelar Piala Dunia 2018 dan UEFA Nations League 2021 menjadi bukti kecemerlangan performa Pogba di level timnas.
Hanya saja performa Pogba justru tidak terlalu berjalan mulus ketika kembali lagi bersama Manchester United.
Baca juga: Masalah Jadon Sancho di Manchester United, Terjepit Bruno Fernandes dan Pogba hingga Skema Solskjaer
Baca juga: Habis Ronaldo Terbitlah Pogba, Keresahan Solskjaer Bersama Manchester United Makin Tak Berujung
Pogba memang tampil lebih baik pada awal musim ini, namun hal itu belum cukup bisa dijadikan penilaian akan konsistensi permainan sang pemain.
Status raja assist yang saat ini dipegang Pogba pun belum menjadikan jaminan timnya bermain baik dalam setiap pertandingannya.
Menyikapi permasalahan tersebut, Barnes menyampaikan analisa khususnya mengapa Pogba memiliki keterbalikan performa di level klub maupun timnas.
"Memenangkan Piala Dunia 2018 bersama Prancis ternyata tidak menjadikan batu loncatan bagi Pogba untuk bisa memenangkan gelar dengan Manchester United," ujar Barnes kepada Bonus Code Beets.
"Pogba serasa memiliki dua nasib berbeda ketika bermain untuk Prancis dan Manchester United,".
"Dia terlihat bermain sangat baik untuk Prancis, namun tidak terlalu menunjukkan kesan ketika dia kembali ke Manchester United," tukasnya menambahkan.
Barnes pun menyinggung permasalahan utama yang dialami Pogba lantaran perbedaan kolektifitas tim.
Pogba cenderung lebih nyaman dalam bermain ketika memperkuat Prancis lantaran kolektifitas yang dibangun sudah terjaga dalam beberapa tahun.
Hal itu berkebalikan dengan situasi Pogba yang kerap kali justru tampil kurang maksimal sekembalinya bersama Manchester United.
"Faktanya bahwa Pogba mampu bermain nyaman dengan kolektifitas yang diiringi semangat tim," ujar Barnes.
"Pogba seharusnya bisa memenangkan trofi bersama Manchester United jika dia mampu bermain dengan semangat yang lebih,".
"Sebagaimana yang telah ia tunjukkan bersama Timnas Prancis," tutupnya.
Baca juga: Ramsey Bikin Ulah, Paul Pogba Manfaatkan Momentum Rayu Juventus untuk Melamarnya dari MU
Baca juga: Ungkit Masalah Kontrak Paul Pogba, Mino Raiola Benturkan MU dan Juventus
Apa yang disampaikan Barnes barangkali ada benarnya jika melihat fakta di lapangan bahwa Pogba lebih konsisten bermain bersama Timnas Prancis.
Perbedaan peran bisa juga menjadi masalah utama yang dirasakan Pogba sehingga penampilannya kurang berbobot.
Ketika di Prancis, Pogba terlihat memiliki peran untuk bisa lebih banyak membantu penyerangan tim tanpa perlu khawatir soal bertahan.
Hal ini dikarenakan adanya pemain seperti Ngolo Kante yang bisa membackup tugas Pogba di lini tengah tim.
Situasi itu agak berbeda dengan kondisi Pogba ketika menjalani peran yang agak mendalam ketika bersama Manchester United.
Seandainya Manchester United tak kunjung bisa memberikan kenyamanan bermain bagi Pogba, maka pemain asal Prancis itu berpeluang hengkang pada akhir musim ini.
Dengan menyisakan kontrak sampai akhir musim ini, Pogba bisa hengkang kemanapun ia mau dengan status free transfer.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)