Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajer Persija Jakarta Bambang Pamungkas bersyukur, The Jakmania melemparkan kritik kepada klub lewat cara elegan.
Hal tersebut disampaikan Bepe, sapaannya, menyikapi aksi demonstrasi yang digelar Bobotoh kepada manajemen Persib Bandung di Graha Persib, beberapa waktu lalu.
"Saya sendiri sangat bersyukur bagaimana suporter kami, Jakmania memberikan kritik kepada kami. Sangat bijaksana cara mereka, tanpa mengurangi esensinya, namun kritik dapat disampaikan dengan cara yang lebih elegan," kata Bepe saat konferensi pers virtual, Kamis (13/10/2021).
Baca juga: Persib Kenapa Sih? Bobotoh Desak Pelatih Mundur, Robert Alberts Ungkap Alasan Raih Hasil Seri Melulu
Baca juga: Persib Kehilangan 8 Pemain Lawan Bhayangkara FC, Dari Cedera Hingga Panggilan Timnas
Diketahui, suporter Macan Kemayoran Jakmania sempat mengkritik hasil imbang Persija di tiga pertandingan awal Seri 1 Liga 1.
Kritik disampaikan Jakmania dengan memberikan surat dan karangan bunga.
Bagi Bepe, seharusnya suporter memberikan kritik lewat cara-cara yang tidak merugikan banyak pihak.
"Bahwa untuk menjalankan kompetisi ini saja susahnya setengah mati. Dalam hal perizinan, prokesnya dan sebagainya. Bagi saya kritik itu hal yang wajar, namun caranya mungkin harus lebih bijaksana," kata Bepe.
Baca juga: Egy Maulana Vikri Ditarik ke Luar Seusai Ditegur Shin Tae-yong di Pinggir Lapangan, Ada Apa?
"Seperti melakukan kritik dengan cara-cara yang tidak merugikan kompetisi secara keseluruhan," sambung Bepe.
Bepe memaklumi bila suporter memberikan kritik kepada klub.
"Suporter melakukan kritik adalah hal wajar, apalagi kaitannya adalah tiap suporter ingin klub yang mereka dukung mendapatkan hasil terbaik," katanya.
Namun dia kembali mengingatkan bahwa kompetisi sepakbola BRI Liga 1 berlangsung di masa pandemi.
"Kompetisi tahun ini diselenggarakan dalam situasi tidak normal. Supaya bisa kita di lapangan, harus melalui prokes yang begitu ketat," kata Bepe.
"Kemudian juga banyak hal-hal yang sebelumnya belum pernah kita hadapi dalam sebuah kompetisi."
"Jadi kita semua sama-sama belajar pertamakali dalam menjalani sebuah kompetisi yang memang extraordinary," kata dia.