TRIBUNNEWS.COM - Mantan pemain bertahan Manchester United, Gary Neville memberikan kritik atas blunder fatal yang dilakukan Ole Gunnar Solskjaer.
Gary Neville berpendapat Solskjaer membuat kesalahan dengan menempatkan Cristiano Ronaldo sebagai ujung tombak permainan Setan Merah.
Kesalahan taktikal yang dilakukan juru taktik asal Norwegia itu sejatinya sudah pernah dilakukan Sir Alex Ferguson. Tepatnya saat bersua Barcelona di Liga Champions 2008 silam.
Sebagaimana yang diketahui, Cristiano Ronaldo menjadi andalan baru bagi lini serang Manchester United selepas didatangkan dari Juventus.
Keberadaannya sangat dibutuhkan Setan Merah untuk menggaransi gelontoran gol demi gol.
Baca juga: Kepakkan Sayap di Dunia Bisnis, Cristiano Ronaldo Segera Launching Hotel Pertamanya di Afrika
Baca juga: Bukan Cristiano Ronaldo yang Mengincar Rekor, Tapi Rekor yang Mengincar Ronaldo kata Bruno Fernandes
Buktinya memang benar, megabintang Timnas Portugal ini sudah membukukan empat gol dari enam laga yang ia lakoni.
Tidak ada yang salah dengan mendatangkan Ronaldo. Akan tetapi, Gary Neville juga menyoroti ada yang kurang tepat dengan taktikal yang diterapkan Solskjaer.
Sejak menjadi bagian dari Juventus, Ronaldo berubah fungsi yang sebelumnya penyerang sayap menjadi sosok target-man.
Kualitasnya di Liga Italia bahkan tak luntur termakan umur dengan gelontoran gol dan sumbangsih trofi untuk Bianconeri.
Ole Gunnar Solskjaer coba meniru apa yang dilakukan Juventus dalam menempatkan posisi Ronaldo sebagai ujung tombak penyerangan.
"Ini kesalahan yang tak bisa terus dilakukan. Ronaldo sejak dahulu tak bisa bermain menekan jika ditempatkan sebagai ujung tombak," terang Gary Neville, dikutip dari laman Mirror.
"Pada semifinal Liga Champions 2008 melawan Barcelona, Manchester United melakoni laga tandang."
"Ronaldo didorong ke depan sebagai tumpuan dengan memainkan Rooney dan Park Ji-sung sebagai penyerang sayap."
"Sedangkan Carlos Tevez sendiri diproyeksikan sebagai perusak arus permainan (Sergio) Busquets. Jujur saja, Ronaldo tak bisa berbuat banyak di laga besar dengan posisinya tersebut."
"Jadi bagaimana dengan sekarang? Manchester United merupakan tim yang memiliki kekuatan serangan balik. Adalah hal yang sulit untuk dilakukan jika Ronaldo terus dimainkan sebagai ujung tombak tim," tambahnya menjelaskan.
Apa yang diungkapkan Gary Neville juga memiliki landasan. Sebagai acuannya ialah laga melawan Aston Villa dan Everton di Liga Inggris musim ini.
Tercatat dari dua laga kendang tersebut, Setan Merah hanya mampu membukukan satu poin dari enam seharusnya.
Tentu saja kesalahan taktikal Solskjaer menempatkan Ronaldo sebagai target-man menjadi satu di antara problemnya.
Ronaldo akan kesulitan melawan tim yang memiliki pertahanan rapat jika di posisikan sebagai target-man layaknya Cavani.
(Trbunnews.com/Giri)