TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer mengakui adanya tekanan yang tinggi kepada dirinya usai Manchester United menderita kekalahan 4-2 dari Leicester City, Sabtu malam (16/10/2021).
Ole Gunnar Solskjaer akan menghadapi masalah baru setelah Manchester United tumbang di King Power Stadium membuat mereka tanpa kemenangan dalam tiga laga terakhirnya di Premier League.
“Pola permainan tidak cukup berjalan baik, bermain tanpa skema,” ungkap Ole Gunnar Solskjaer.
Ole Gunnar Solskjaer mengakui meski Mason Greenwood menciptakan gol awal, tetapi pemain Leicester City, Youri Tielemans menyamakan kedudukan sebelum akhir babak pertama.
Caglar Soyuncu membawa Leicester City unggul di penghujung pertandingan sebelum Marcus Rashford menyamakan kedudukan untuk United.
Dalam laga dramatis itu, Leicester City mengakhiri rekor United di Inggris dengan 29 laga tak terkalahkan di kandang sendiri lewat gol Jamie Vardy dan Patson Daka di tujuh menit terakhir.
Kekalahan itu adalah ancaman besar bagi Ole Gunnar Solskjaer yang sebelumnya menghadapi kritik setelah United kalah di tangan Aston Villa dan diikat dengan Everton di pertandingan terakhir mereka sebelum jeda internasional.
Namun demikian, Ole Gunnar Solskjaer mungkin tidak menghadapi bahaya pemecatan dalam waktu dekat, hanya saja pelatih asal Norwegia itu harus menciptakan kemenangan dalam masa itu melawan Liverpool, Tottenham, Manchester City, dan Atalanta di Liga Champions berikutnya.
“Setiap kali kita mengalami kekalahan, tentu saja tekanannya meningkat, tetapi kami terbiasa hidup dengan itu. Kami adalah Manchester United. Kami harus bangkit kembali. Sesuatu perlu diubah. Apakah kami perlu mendapatkan kekuatan ekstra? Apa yang kami butuhkan? Itulah yang kami perlu analisis," tutur Ole Gunnar Solskjaer.