Direct Points
- Vieira kembali ke Emirates
- Bakal mendapat sambutan hangat dari para fan Arsenal
- Dia baru berhasil mempersembahkan satu kemenangan untuk Palace
TRIBUNNEWS.COM, LONDON- Patrick Vieira meninggalkan Arsenal pada 2005, namun namanya masih bergaung dengan agung di Stadion Emirates hingga saat ini.
Dia menjadi prototipe ideal, panutan level tertinggi seorang gelandang, dan kapten Arsenal.
Upaya untuk mencari sosok pengganti dengan kualitas yang sedikit mendekati Vieira, tak pernah berhasil sampai saat ini.
Pencarian sosok the Next Vieira itu dimulai dengan mendatangkan Mathieu Flamini, Alex Song, Abou Diaby, Jack Wilshere, hingga Granit Xhaka.
Sebuah pencarian yang tak kunjung juga mendapatkan titik temu.
Sosok Vieira seperti sulit didapatkan lagi, dan karenanya terlalu ideal.
Laga terakhir sang legenda untuk Arsenal adalah saat The Gunners membantai Everton 7-0 pada 2005, dimana di kubu Everton saat itu bercokol Mikel Arteta di lini tengah.
Keduanya bertemu lagi 16 tahun kemudian saat Arsenal menjamu Crystal Palace di pekan ke-8 Liga Primer di Stadion Emirates, London (19/10) dini hari, dengan posisi yang berbeda.
Vieira kini menjadi pelatih Palace, sedang Arteta jadi arsitek The Gunners.
Dan Arteta, yang dipanggil masuk skuat Arsenal pada 2011, mengakui Vieira memang sosok yang tak tergantikan di Stadion Emirates.
Menurutnya, Arsenal harus membentangkan karpet merah sekalipun Vieira datang dengan nafsu jadi penakluk The Gunners dini hari nanti.
"Dia sangat dominan. Secara fisik sangat berbakat, secara teknis luar biasa. Dia memiliki temperamen yang tepat, dia berani dan dia bisa mencetak gol. Dia bisa melakukan segalanya," kata Arteta mengenang sepak terjang Vieira sebagai pemain.
“Patrick adalah Patrick. Tidak akan ada lagi yang seperti dia. Dia adalah legenda Arsenal. Dia adalah kapten klub di era paling sukses dalam beberapa tahun terakhir. Sangat menyenangkan melihat kembali ke sini. Saya harap dia mendapat sambutan yang layak atas apa yang dia lakukan untuk klub,” katanya.
Vieira sendiri mengaku sangat emosional bisa kembali ke Emirates.
“Saya benar-benar menantikan laga ini. Saya memiliki kesempatan bermain untuk klub ini (Arsenal) selama sembilan tahun. Saya tiba ketika saya masih kecil dan saya pergi sebagai seorang pria. Sekarang, saya harus fokus untuk bagaimana membuat kami bisa tampil baik," ucap Vieira.
Pelatih berusia 45 tahun ini bagaimana pun datang dengan hati gentar. Pasalnya, skuat asuhannya tak sedang berada di jalan yang benar.
Dari tujuh laga, mereka hanya bisa meraih satu kemenangan, dengan sempat seri, dan dua kalah.
Saat ini, Palace di posisi 14 klasemen sementara dengan tujuh poin dari tujuh laga.
Arsenal ada di atasnya, di posisi 13, dengan raihan sepuluh poin.
Namun, The Gunners sedang dalam performa menanjak.
Sempat babak belur di awal musim, bahkan jadi juru kunci, kini tim Meriam London mulai bangkit berkat tiga kemenangan beruntun atas Norwich (1-0), Burnley (1-0), dan Tottenham (3-1).
Sayang, mereka mengalami sedikit antiklimaks setelah bermain imbang tanpa gol dengan Brighton sebelum jeda internasional.
The Gunners selama ini dihantui bayangan buruk saat menjamu Palace di Stadion Emirates.
Tiga laga terakhir di sana, mereka tak pernah menang, dengan dua kali seri, dan sekali kalah.
Wilfried Zaha kerap jadi pengganggu utama dengan kecepatan, dan energinya memanfaatkan rapuhnya lini belakang The Gunners.
Namun, saat ini benteng pertahanan Arsenal sudah mulai membaik. Mereka hanya kebobolan satu gol dari lima laga terakhir.
Pelatih Mikel Arteta kemungkinan tergoda menurunkan lagi Nicolas Pepe yang tampil gahar di Selhurst Park musim lalu.
Ketika itu, Pepe menjaringkan dua gol ke gawang tuan rumah Palace dalam kemenangan 3-1.
Dia hanya kehilangan Granit Xhaka yang cedera di laga ini.
Posisi Xhaka di lini tengah bakal diisi Albert Sambi Lokonga, dan Thomas Partey dalam formasui 4-2-3-1.
Di kubu Palace, mereka juga kehilangan Eberechi Eze, dan Nathan Ferguson yang memang harus absen lama karena cedera serius.
Mereka masih tetap bertumpu kepada Zaha, yang bertandem bareng Odsonne Edouard, dan Jordan Ayew di lini depan dalam formasi 4-3-3.
Vieira pasti akan mendapatkan sambutan meraih di Emirates dini hari nanti, tapi dia juga harus bersiap menuai kekecewaan lantaran kansnya untuk menang terbilang tipis.
The Gunners sedang menanjak, dan Palace --yang belum mencapai performa terbaiknya--, tak terlalu kuat untuk bisa menahan mereka. (Tribunnews/den)
Live on
Mola TV
Rabu (19/10) Pukul 02.00 WIB
Arsenal vs Crystal Palace
Patrick Vieira
Legenda Arsenal
1996-2005
Pierre-Emerick Aubameyang
32 tahun
Striker, winger
Gabon
5(1) main
430 menit
2 gol
1 man of the match
Nilai 6.86
Wilfried Zaha
28 tahun
Striker, winger
Pantai Gading
7 main
630 menit
2 gol
1 assists
1 man of the match
Nilai 6.79
S-M-M-M-M
Arsenal 4-2-3-1
Ramsdale; Tomiyasu, White, Gabriel, Tierney; Partey, Lokonga; Saka, Odegaard, Smith Rowe; Aubameyang
S-S-K-M-S
Crystal Palace 4-3-3
Guaita; Ward, Andersen, Guehi, Mitchell; McArthur, Milivojevic, Gallagher; Ayew, Edouard, Zaha
Head to Head
Main 42
Arsenal menang 25
Crystal Palace 13
Seri 4
4 Duel Terakhir
20/05/21 Crystal Palace 1 - 3 Arsenal
15/01/21 Arsenal 0 - 0 Crystal Palace
11/01/20 Crystal Palace 1 - 1 Arsenal
27/10/19 Arsenal 2 - 2 Crystal Palace
Posisi Tim
No Tim M S K Poin
13 Arsenal 3 1 3 10
14 C. Palace 1 4 2 7
Top Players
Arsenal
Top Ratings
Gabriel Magalhaes 7.02
Top Goals
P.E Aubameyang 2
Top Assists
Nicolas Pepe 2
Crystal Palace
Top Ratings
Conor Gallagher 7.19
Top Goals
Wilfried Zaha 2
Top Assists
Christian Benteka 2