News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Pengalaman AC Milan di Liga Champions, Optimisme Leao-Ibra, Proyek Ricky Massara dan Paolo Maldini

Penulis: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain depan AC Milan Portugal Rafael Leao bereaksi pada akhir pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA antara FC Porto dan AC Milan di stadion Dragao di Porto pada 19 Oktober 2021. FERNANDO VELUDO / AFP

TRIBUNNEWS.COM - Rafael Leao tidak melakukan pembelaan apapun di balik kekalahan AC Milan dari tuan rumah FC Porto di ajang Liga Champions.

Menurut penyerang asal Portugal ini, kekalahan AC Milan tidak lepas dari minimnya kreasi di lini depan tim tamu yang memang nampak buntu sepanjang laga.

Tetapi, Leao, memandang kekalahan ini dengan sudut pandang postiif.

Ia menilai, kekalahan ini membuat AC Milan bertumbuh, dan bisa memberi ruang untuk mempelajari kelamahan tim.

Bek AC Milan Senegal, Fode Ballo (kiri) berebut bola dengan penyerang Portugal FC Porto Joao Mario dalam pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA antara FC Porto dan AC Milan di stadion Dragao di Porto pada 19 Oktober 2021. (FERNANDO VELUDO / AFP)

Baca juga: Hasil Klasemen Liga Champions Tadi Malam, Liverpool di Puncak, AC Milan Juru Kunci, Inter Milan Naik

Baca juga: Rapor Jeblok AC Milan di Liga Champions Justru Jadi Fondasi Terciptanya Sejarah Baru

"Kami memang menciptakan sedikit peluang di depan gawang dan tentu itu bukan hal yang baik, tetapi kekalahan di Liga Champions, membuat kami belajar," ujar Leao di laman UEFA.

Senada dengan Leao, penyerang gaek, Zlatan Ibrahimovic, punya optimisme serupa.

"Saya mendapatkan waktu bermain dan berkembang, hari ini performa terburuk dari ketiganya. Kami harus belajar dari pertandingan ini dan berkembang."

Betul, masih sangat banyak ruang untuk AC Milan belajar, sejak matchday pertama menghadapi Liverpool, ini bukanlah musim yang mudah untuk AC Milan.

Ini adalah musim perdana mereka setelah nyaris 8 tahun absen di kompetisi tertinggi sepak bola Eropa.

Memang, masih belum memuaskan hasilnya, tetapi, jangan salah, ini adalah kerangka kekuatan AC Milan di masa depan.

Di laga melawan Liverpool misalnya, menunjukkan bagaimana AC Milan sangat kalah pengalaman dibanding tuan rumah.

Tetapi dengan permainan Mike Maignan, Tomori, Brahim Diaz, dan Leao, Ricky Massara dan Paolo Maldini sangat layak tersenyum.

Sandro Tonali juga mulai menunjukkan kelasnya sebagai salah satu gelandang bertalenta, di tambah suntikan Ballo-Toure yang juga tampil apik menggantikan Theo Hernandez.

“Kami memiliki tim termuda di grup ini,” kata Pioli di laman The Athletic.

“Kami memiliki sangat sedikit pemain yang pernah bermain di Liga Champions sebelumnya. Melawan tim seperti Liverpool, Atletico Madrid, tentu sangat sulit, tantangan nyata.

"Mereka adalah tim yang sangat bagus yang terbiasa bermain di kompetisi ini, dan pada awalnya kami kesulitan melawan mereka.

"Tetapi kami menyadari bahwa jika kami bermain sebagai tim, kami akan belajar dan berkembang, karena para pemain ini memiliki karakteristik yang tepat untuk benar-benar berkembang di level ini.”

Rasanya seperti itu, mengingat jalannya permainan.

Pemain depan AC Milan Swedia Zlatan Ibrahimovic meninggalkan lapangan pada akhir pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA antara FC Porto dan AC Milan di stadion Dragao di Porto pada 19 Oktober 2021. (FERNANDO VELUDO / AFP)

Baca juga: Hasil Porto vs AC Milan Liga Champions - Lupa Cara Menang, Rossoneri Raih Hattrick Kekalahan

Baca juga: Hasil Liga Champions Tadi Malam - PSG & Liverpool Menang, AC Milan Tumbang, Real Madrid Pesta Gol

Mantan gelandang Juventus dan Italia Claudio Marchisio membuat pengamatan serupa setelah itu, mengatakan bahwa sementara Milan "kehilangan arah" di setengah jam pertama.

Tetapi, mereka telah berhasil "jatuh" dan "memainkan pertandingan hebat melawan tim yang sangat kuat. yang telah berada di puncak selama bertahun-tahun".

Kalimat pedas dinyatakan oleh mantan pelatih AC Milan, Fabio Capello, rasanya sangat tidak tepat melihat apa yang ditunjukkan Sandro Tonali dan kawan-kawan.

"Jalan apa yang bisa mereka lakukan di Liga Champions? AC Milan saya rasa mengincar di tempat ketiga saja (fase grup) dan berpindah ke Liga Eropa," tambah Fabio Capello.

Betul, AC Milan memang tergabung di grup neraka, tetapi peluang mereka dengan permainan yang mereka tunjukkan sangat menggambarkan peluang besar untuk lolos, setidaknya sebagai runnner-up.

Stefano Pioli benar, AC Milan sedang dalam proses dari apa yang dibangun bersama Maldini dan Massara.

Tetapi melihat apa yang terjadi di lapangan, rasanya Mesin muda milik AC Milan, tinggal digeber lebih kencang lagi untuk bisa bersaing merebut Scudetto atau gelar Liga Champions dalam beberapa musim ke depan.

(Tribunnews.com/Gigih)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini