Sampai-sampai Gerrard Pique lah yang berperan sebagai juru selamat lewat gol tunggalnya.
Bahkan assist yang diterima pemain berusia 34 tahun tersebut pun juga berasal dari bek Barcelona lainnya, Jordi Alba.
Saat ini tim yang berkandang di Camp Nou tersebut berada di peringkat 3 klasemen grup E Liga Champions dengan torehan 3 poin.
Barcelona masih bisa lolos jika mereka mampu mengalahkan para saingannya di 3 laga sisa.
Bayern Munchen jelas akan menjadi batu sandungan Blaugrana, raksasa Jerman tersebut berada dipuncak klasemen dengan torehan poin sempurna.
Mereka juga mampu menciptakan 12 poin dan 0 kebobolan. Catatan tersebut sangat berbanding terbalik dengan Barcelona, sang peraih 5 gelar Liga Champions tersebut hanya mampu menciptakan 1 gol dan sudah kebobolan sebanyak 6 kali.
Goals per game Blaugrana hanya berada di angka 0.3 per pertandingan, goal conversion juga sangat mengecewakan yaitu di rasio 6%.
Dan yang paling mencolok, rata-rata ball possession Barcelona hanya 56.7% itu menandakan bahwa Blaugrana sudah meninggalkan permainan tiki taka mengandalkan penguasaan bola dan umpan dari kaki ke kaki.
Mereka kesulitan keluar dari tekanan lawan yang bermain dengan pressing tinggi, padahal lini tengah Barcelona diisi oleh barisan gelandang mentereng seperti Sergio Busquets, De Jong, Pedri, dan yang terbaru produk La Masia mereka, Gavi.
Ya, dibalik kemenangan Barcelona melawan Dynamo Kiev yang begitu berarti, masih terdapat banyak kekurangan yang harus segera dibenahi sang juru taktik jika mereka ingin berbicara di ajang Liga Champions musim ini.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)