Terkhusus untuk peran Mohammed Rashid, Fiator memberikan kredit khusus bagi sang pemain.
Peran vitalnya pemain Timnas Palestina itu tak hanya mengalirkan bola ke lini serang, namun juga mampu mencetak gol lewat kaki dan kepala.
"Salut kepada Rashid, dia bisa cetak gol brace dengan kaki dan sundulan, di sini dua striker jadi efektif ada yang cetak gol dan cetak assist" ucap Fiator.
Namun Persib Bandung yang sudah memimpin 4 gol dari Wander Luiz di menit ke 81 harus kembali kecolongan dengan kesalahan dari lini belakang dan membuat kedudukan berakhir 4-2.
Baca juga: Persib Lipat PSS Sleman 4-2, Robert Alberts Sindir Dejan Antonic Pakai Taktik Parkir Bus
Fiator melihat dipertandingan selanjutnya Persib Bandung harus mengevaluasi lini belakangnya yang sudah dua kali menciptakan kesalahan yang berakibat fatal.
"Gol kedua Sleman juga karena kesalahan dari pertahanan Persib, ini jadi evaluasi buat yang pertandingan selanjutnya adalah bek, lini depan sudah terlihat maksimal, untuk lini belakang jangan terlalu percaya diri yang akhirnya malah jadi grogi," tegasnya
Ia pun menyarankan kepada Robert Alberts untuk lebih berani memainkan dua strikernya dan bermain dengan terbuka lewat umpan-umpan pendek dan memaksimalkan segala kesempatan.
"Dengan formasi begini harusnya harus menunjukan permainan depannya dengan 442, karena tadi di babak kedua sudah bisa memperlihatkan permainan yang baik dengan cetak empat gol"
"Dan ini di pertandingan berikut nya bisa menggunakan kembali formasi 442, kalau pun mau 433 persib harus bermain terbuka dengan 2 sayap cepatnya" tutup Fiator.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sempat Kecolongan Dibabak Kedua, Fiator Ambarita Sebut Persib Perlu Evaluasi di Lini Belakang