Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fakhri Fadlurrohman
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Di balik kemenangan meyakinkan 4-2 atas PSS Sleman, Persib Bandung memiliki sejumlah hal yang mesti dibenahi.
Hal itu disoroti oleh mantan pemain Persib, Fiator Ambarita.
Dia mengomentari cara permainan Persib yang terlihat hati-hati dan tidak berani memainkan bola-bola pendek.
Diketahui, Persib berhasil kembali meraih kemenangan beruntunnya di seri kedua Liga 1 2021/2022 pada Jumat (22/10/2021) malam di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.
Baca juga: Hal-Hal Menarik Saat Persib Tekuk PSS Sleman 4-2, Wander Luiz Pecah Telur, Maung Comeback
Baca juga: Ketua Umum PSSI Sindir Elkan Baggott yang Tolak Timnas Indonesia: Dulu Ngejar-ngejar Masuk U-19
Pertandingan yang berakhir dengan skor 4-2 ini keran gol mulai di buka oleh PSS Sleman pada menit ke 34 oleh Nemanja Kojic setelah memanfaatkan rebound dari sepakan Irfan Jaya yang melesatkan tendangan lewat kesalahan dari lini belakang Persib.
Fiator menganalisis, Persib cenderung bermain hati-hati. Faktor grogi membuat Persib kebobolan lebih dulu.
"Kalau saya lihat babak pertama Persib kesulitan karena persib pakai 4-3-3 dan Sleman selalu bermain defense, Persib masuk dulu ke pertahanan Sleman dan para pemain PSS melakukan serangan balik di babak pertama"
"Kenapa Persib tidak memasukkan (gol) di babak pertama? Karena Persib selalu berhati-hati tidak lepas di tengah terus, jadinya Persib grogi dan membuat kesalahan, Persib harusnya dari babak pertama sudah menggunakan passing passing bawah saja, jangan passing atas" ujar Fiator ketika diwawancarai Tribunjabar.id pada Jumat (22/10/2021).
Baca juga: Persib Lipat PSS Sleman 4-2, Robert Alberts Sindir Dejan Antonic Pakai Taktik Parkir Bus
Babak kedua dibunyikan Persib Bandung yang tertinggal menurunkan dua striker murninya untuk membantu penyerangan tim Maung Bandung.
"Babak kedua Robert membaca itu, akhirnya memasukan 2 striker dan memakai formasi 4-4-2 dan secara mental jadi berani karena ada dua striker baru dan berani menusuk ke pertahanan Sleman" ucapnya.
Hasilnya pada menit ke 55 Persib Bandung dihadiahi pinalti oleh hakim pertandingan setelah Frets Butuan dilanggar oleh dua bek PSS Sleman.
Wander Luiz yang menjadi algojo dipuji oleh Fiator karena berhasil menyelesaikan penalti dengan mencetak gol di kala Persib sedang tertinggal.
Baca juga: Hal-Hal Menarik Saat Persib Tekuk PSS Sleman 4-2, Wander Luiz Pecah Telur, Maung Comeback
"Wander juga akhirnya bisa cetak gol dengan penalti, ia memiliki mental kuat ketika harus dijadikan algojo saat Persib tertinggal, dengan gol tersebut dia jadi lebih lepas di pertandingan tadi" tuturnya.
Rashid yang kembali mencetak brace dipertandingan ini membuat kedudukan Persib lebih menjauh menjadi 3-1 dan membuat para skuad Maung Bandung lebih pede dengan menyelesaikan pertandingan.
Terkhusus untuk peran Mohammed Rashid, Fiator memberikan kredit khusus bagi sang pemain.
Peran vitalnya pemain Timnas Palestina itu tak hanya mengalirkan bola ke lini serang, namun juga mampu mencetak gol lewat kaki dan kepala.
"Salut kepada Rashid, dia bisa cetak gol brace dengan kaki dan sundulan, di sini dua striker jadi efektif ada yang cetak gol dan cetak assist" ucap Fiator.
Namun Persib Bandung yang sudah memimpin 4 gol dari Wander Luiz di menit ke 81 harus kembali kecolongan dengan kesalahan dari lini belakang dan membuat kedudukan berakhir 4-2.
Baca juga: Persib Lipat PSS Sleman 4-2, Robert Alberts Sindir Dejan Antonic Pakai Taktik Parkir Bus
Fiator melihat dipertandingan selanjutnya Persib Bandung harus mengevaluasi lini belakangnya yang sudah dua kali menciptakan kesalahan yang berakibat fatal.
"Gol kedua Sleman juga karena kesalahan dari pertahanan Persib, ini jadi evaluasi buat yang pertandingan selanjutnya adalah bek, lini depan sudah terlihat maksimal, untuk lini belakang jangan terlalu percaya diri yang akhirnya malah jadi grogi," tegasnya
Ia pun menyarankan kepada Robert Alberts untuk lebih berani memainkan dua strikernya dan bermain dengan terbuka lewat umpan-umpan pendek dan memaksimalkan segala kesempatan.
"Dengan formasi begini harusnya harus menunjukan permainan depannya dengan 442, karena tadi di babak kedua sudah bisa memperlihatkan permainan yang baik dengan cetak empat gol"
"Dan ini di pertandingan berikut nya bisa menggunakan kembali formasi 442, kalau pun mau 433 persib harus bermain terbuka dengan 2 sayap cepatnya" tutup Fiator.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sempat Kecolongan Dibabak Kedua, Fiator Ambarita Sebut Persib Perlu Evaluasi di Lini Belakang