News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Brighton & Hove Albion vs Man City di Liga Inggris: Menanti Magis Grealish & Pembuktian Sterling

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Inggris Manchester City Jack Grealish (2R) berlari mengitari gelandang Inggris Tottenham Hotspur Oliver Skipp (2l) dan gelandang Inggris Tottenham Hotspur Japhet Tanganga (kiri) selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Tottenham Hotspur dan Manchester City di Stadion Tottenham Hotspur di London, pada 15 Agustus 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Manchester City akan bertandang ke stadion Brighton & Hove Albion dalam pekan ke sembilan Liga Primer Inggris pada (23/10/2021) malam WIB.

Manchester City sedang dalam performa apik. Di Liga Champions mereka berhasil membantai raksasa Belgia, Club Brugge dengan skor 5-1.

Hasil tersebut dapat menjadi modal kepercayaan diri The Citizens untuk merusak kenyamanan Brighton yang secara mengejutkan berada di peringkat empat klasemen Liga Inggris musim ini.

Gelandang Inggris Manchester City Cole Palmer (tengah) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Grup A babak pertama Liga Champions UEFA hari ketiga antara Club Brugge dan Manchester City di stadion Jan Breydel di Bruges pada 19 Oktober 2021. (JOHN THYS / AFP)

Baca juga: Joao Cancelo Dihantui Kenangan Buruk Saat Man City Menyambangi Brighton, Memori Kartu Merah Itu

Baca juga: Chelsea vs Norwich: Kai Havertz Jadi Pemain Kunci, Chelsea Tanpa Lukaku, dan Timo Werner yang Cedera

Tim asuhan Graham Potter tersebut, berhasil mengumpulkan 15 poin dari delapan pertandingan, mereka berada tepat di bawah City yang duduk di peringkat ke-3 dengan torehan 17 angka.

Meskipun begitu, di atas kertas jelas skuat asuhan Guardiola-lah yang diunggulkan, kedalaman skuat yang dimiliki juru taktik asal Spanyol tersebut membuat ia dapat dengan mudah merotasi pemainnya di jadwal yang begitu padat.

Yang menjadi sorotan adalah pilihan trio di lini depan The Citizens, jika di pertandingan terakhir Guardiola memainkan Phil Foden dan Riyad Mahrez untuk menemani Jack Grealish.

Sepertinya di pertandingan besok sang juru taktik akan merotasi kedua nama yang disebutkan pertama untuk memberi kesempatan kepada Raheem Sterling dan Gabriel Jesus.

Jack Grealish yang memiliki peran kunci untuk skema yang diusung Guardiola nampaknya akan masih diberi kesempatan bermain dari menit awal.

Musim ini Guardiola bermain dengan skema 4-3-3, dengan dua full back yang rajin membantu penyerangan.

Bahkan, Joao Cancelo seringkali bergerak ke tengah guna menambah pemain City di lini tengah, itu membuat skema City berbentuk 3-2-2-3.

Saat City membangun serangan, Cancelo akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama Rodri, lalu posisinya di bek kiri diisi oleh Laporte, Ruben Dias tetap di tengah dan Walker lebih melebar ke kanan.

Hal tersebut membuat Manchester City unggul jumlah pemain di lini tengah.

Di trio lini depan, Guardiola lebih sering memainkan Grealish, Ferran Torres/Foden/Sterling, dan Gabriel Jesus/Mahrez.

Bermain tanpa striker murni memang membuat Pep Guardiola mengubah starting line upnya, ia membutuhkan pemain winger kreatif untuk membuat The Citizens kuat dalam ball possesion. Dan pemain tersebut adalah Grealish.

Sejak bermain bersama Aston Villa, pemain asal Inggris tersebut memang memiliki atribusi dalam hal penguasaan bola dan kemampuan dribel yang ciamik.

Gelandang Manchester City Inggris Jack Grealish merayakan setelah mencetak gol kedua mereka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Norwich City di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 21 Agustus 2021. (ADRIAN DENNIS / AFP)

Grealish juga memiliki visi bermain yang tinggi, itu membuatnya seringkali bergerak ke tengah untuk menjadi seorang playmaker, bergantian dengan de Bruyne ataupun Bernardo Silva.

Hal tersebut membuat City mampu menguasai ball Possesion hingga 73,2% per pertandingannya.

Sterling tentunya tak bisa berperan seperti Grealish, pemain berpostur 170 cm itu lebih bertipikal sebagai winger murni yang mengandlkan kecepatan dan skill olah bola.

Perubahan skema yang diterapkan Guardiola membuat Sterling harus tersisih dan kalah bersaing dengan Grealish.

Meski ta terlalu menonjol, namun Grealish mampu menjawab kepercayaan Guardiola dengan baik.

Dilansir Fbref, progressive passes Grealish berada di angka 5.87 tertinggi kedua setelah de Bruyne, dribbles completed Grealish juga berada di angka 2.44 berada di atas Raheem Sterling yang hanya berada di angka 2.11.

Grealish memang tak rajin mencetak gol untuk The Citizens, hanya 2 gol dan 2 assist dari 10 pertandingan.

Namun hadirnya dia di sisi kiri Manchester City membuat serangan The Citizens lebih rancak.

Memasang Grealish dan de Bruyne berarti Guardiola memiliki dua pemain bertipe playmaker di sepertiga akhir.

Visi keduanya membuat City memiliki lebih banyak opsi untuk membongkar pertahanan lawan.

Dari sayap kiri, Grealish menambah daya gedor The Citizens. Anak asuh Guardiola jadi memiliki opsi lebih untuk membongkar pertahanan.

Grealish memiliki kontrol bola dan teknik yang cukup untuk menarik lawan agar mengerubunginya, hal ini berguna agar kawalan terhadap penyerang lain melemah.

Saat lawan berfokus ke areanya, Grealish mampu memindah serangan ke area yang lebih kosong dengan cepat.

Hal tersebutlah yang tak bisa dilakukan oleh Sterling untuk Guardiola, permainan Sterling lebih menusuk, ketika dikepung lawan ia akan lebih sering memaksakan diri dan akhirnya kehilangan bola.

"Sterling pemain yang luar biasa, dia mampu mencetak gol, bergerak cepat, dan menciptakan peluang," Kata Guardiola dilansir Independent.

"Namun pemain lain juga bagus, Grealish, Foden, Jesus juga luar biasa, tim ini memiliki pemain-pemain hebat," Lanjut mantan pelatih Barcelona tersebut.

Sebenarnya, Sterling mampu mencuri perhatian Pep Guardiola jika ia berhasil tampil bagus ketika dipasang sebagai penyerang tengah.

Dengan skema Guardiola yang seperti itu sepertinya ia akan lebih memeprcayakan lini kiri penyerangan The Citizens kepada Grealish.

Di posisi penyerang tengah, Guardiola masih mencari pemain yang tepat, Gabriel Jesus yang dulunya striker sekarang dimainkan sebagai winger kanan olehnya.

Apalagi dengan cideranya Ferran Torres membuat kesempatan bermain Raheem Sterling lebih besar.

Sterling harus mampu membuktikan diri kepada Guardiola bahwa dirinya juga bisa bermain sebagai penyerang tengah yang handal.

Catatan sentuhan di kotak penalti Sterling berada di angka 8.76 per pertandingan, itu membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi predator di kotak penalti jika memiliki kemampuan finishing yang baik.

Catatan xG sebanyak 1.7 Sterling harus mampu ia tingkatkan di laga melawan Brighton besok, menjadi penyerang tengah, ia harus menciptakan peluang sebanyak mungkin.

Shots total eks punggawa Liverpool tersebut berada di angka 2.53 per pertandingan, tidak terlalu buruk, namun masih kurang untuk ukuran seorang goal getter.

Tidak mudah memang, namun nama besar dan pengalaman Sterling dengan taktik Guardiola seharusnya membuat dia mampu beradaptasi dengan cepat.

Ia tak boleh menyia-nyiakan menit bermain yang diberikan sang juru taktik.

Prediksi Starting Line Up :

Brighton & Hove Albion (3-5-2): Robert Sanchez; Shane Duffy, Lewis Dunk, Dan Burn; Marc Cucurella, Adam Lallana, Yves Bissouma, Pascal Grob, Joel Veltman; Neal Maupay, Leandro Trossard.

Pelatih: Graham Potter

Man City (4-3-3): Ederson; Joao Cancelo, Ruben Dias, Aymeric Laporte, Kyle Walker; Kevin De Bruyne, Rodri, Bernardo Silva; Jack Grealish, Raheem Sterling, Gabriel Jesus.

Pelatih: Pep Guardiola

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini