Kiper kelahiran Singapura ini memang diberkahi dengan tinggi badan yang mumpuni sebagai seorang penjaga gawang, ia juga punya reflek luar biasa di bawah mistar gawang.
Denmark memang terkenal dengan kiper yang punya kemampuan shot stopper mumpuni, mulai dari Peter dan Kasper Schmeichel, Andras Sorensen, Andreas Lindegaard, Jonas Lossl hingga Oliver Christensen.
Tetapi, dalam satu setengah tahun terakhir bersama dengan Reza Sadrifar dan Brian Dupont, Jungdal menambah kemampuannya dalam olah bola sejak di Velje Boldklub.
Hasilnya cukup positif, menurut Steen Thyhosen, talent manager dari Velje, adalah kemampuan olah bola dari Jungdal yang membuat AC Milan terpikat.
“Saya suka bermain dengan kaki saya. Saya harus meningkatkan penyelamatan tinggi dan rendah dan saya suka mencobanya, Saya ingin berperan bagi tim.” ujar Jungdal di Milan News.
Statistik dari Jungdal cukup apik bersama tim junior dari Velje, ia mengemas 23 penampilan dan mencatatkan 8 nir bobol.
Sedangkan di tim primavera AC Milan, ia mengemas 15 penampilan musim lalu dan mencatatkan 7 laga nir bobol.
Ia juga sudah mendapatkan panggilan untuk memperkuat Denmark U-18 dan U-19, dalam dua tahun terakhir.
Pujian juga diberikan oleh Stefano Pioli, menurutnya, Andreas Jungdal adalah kiper Denmark terkuat yang pernah ia lihat.
Baca juga: Cara Allegri Jawab Amarah Fan Juventus - Chiesa & Dybala Kembali Starter saat Jamu Sassuolo
Baca juga: Sandro Tonali & Ismael Bennacer: Dua Regista Dibalik Superioritas AC Milan di Liga Italia
Andreas Jungdal juga cepat beradaptasi, salah satu alasan mengapa dirinya dengan cepat mampu promosi ke tim utama.
“Saya merasa sangat nyaman di sini, jauh lebih baik dari tahun lalu. Ketika saya tiba, saya tidak tahu bahasa dan sepak bola Italia tetapi sekarang saya telah beradaptasi dan saya jauh lebih baik, ” katanya di MilanNews.
“Saya tahu ini adalah liga yang kompetitif, dengan banyak talenta dan Anda dapat melihat bahwa klasemennya ketat,"
"Kami berharap untuk melakukannya dengan baik dan menyelesaikan musim dengan baik,"
"Tujuannya adalah untuk pergi sejauh mungkin. Kami memiliki pertahanan yang baik dan kompak satu sama lain.” tandas Jungdal.