News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Lima Pelatih Top yang Dipecat Seusai Kalah dari Liverpool, Pelatih MU Sebelum Solskjaer Kena Apes

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juergen Klopp (kanan) dan Jose Mourinho.

TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan memalukan 0-5 Manchester United dari Liverpool membuat karier pelatih Ole Gunnar Solskjaer dalam bahaya.

Sejumlah kabar menyebutkan, nasib pelatih asal Norwegia itu di ujung tanduk.

Bersama Ole Gunnar Solskjaer, Man United mencatatkan rekor pertahanan yang terhitung buruk dalam hal kebobolan.

Statistik mencatat, Man United memiliki angka rata-rata kebobolan sebanyak 1,13 gol per laga.

Itu artinya, setiap MU bermain dengan Ole sebagai pelatih, tim itu berpeluang besar kemasukan gol lawan.

Baca juga: Antonio Conte Sih Mau Tapi Man United Kurang Berminat, Khawatir Bikin MU Jadi Tim Parkir Bus

Persentase kebobolan ini lebih besar ketimbang saat Man United ditangani Jose Mourinho dengan hanya 0-92 gol per laga.

Selain itu, sejak Ole Gunnar Solskjaer mengambil alih kepelatihan MU pada 2018, Manchester Merah cuma menorehkan 55 persen kemenangan di Liga Inggris.

Tiga tahun di bawah Ole, MU sudah berlaga sebanyak 164 laga dengan 90 kemenangan, 36 seri, dan 38 kali kalah.

Baca juga: Postur Pemain Australia Tinggi Besar, Shin Tae-yong: Pemain Timnas U-23 Indonesia Takut Duluan

Catatan itu memang tak buruk-buruk amat. Namun untuk klub sekelas MU, rapor itu terhitung jelek.

Beruntung, dewan pimpinan Manchester United masih menahan diri untuk tidak memecat pelatih mereka itu kekalahan memalukan dari Liverpool.

Namun, beberapa pelatih top di Liga Inggris tidak seberuntung Solskjaer termasuk pendahulunya di MU.

Dilansir SportSkeeda, berikut adalah lima pelatih yang dipecat setelah menderita kekalahan dari Liverpool asuhan Juergen Klopp pada abad ke-21.

Baca juga: Berita Chelsea, Saul Niguez Dianggap Sampah, Juve Sodorkan De Ligt, 6 Pilar Absen Lawan Newcastle

Rene Meulensteen - Fulham

Rene Meulensteen (zimbio.com)

Baca juga: Berita Milan, Tatarusanu Jawab Cibiran Lewat Clean Sheet, Incar Luis Alberto, Tonali Jadi Nyawa

Pelatih Fulham Rene Meulensteen memang sudah di ambang pemecatan ketika Liverpool bertandang ke kandang mereka pada Februari 2014.

The Reds, yang ingin mengakhiri dahaga gelar Liga Premier, akhirnya mengalahkan tim asuhan Meulensteen, dengan meraih kemenangan 3-2 di Craven Cottage.

Manajemen Fulham tidak bisa lagi bersabar. Mereka memecat Rene Meulensteen seusai kekalahan itu.

Dia hanya bertahan selama 17 pertandingan di Fulham, membawa klub meraih empat kemenangan di semua kompetisi.

Sejak itu, Meulensteen telah melatih di luar Inggris, seperti Kerala Blasters di Liga India, Brondby IF di Liga Denmark, dan beberapa lainnya.

Baca juga: Berita Inter, Dumfries Mengkhawatirkan, Bereszynski Opsi Lebih Murah, Buru Gratisan Corentin Tolisso

Slaven Bilic - West Ham

Slaven Bilic (beinsport.com)

Baca juga: Gol Cantik Witan Sulaeman Jadi Sorotan Media Polandia, Desak Lechia Gdansk Lakukan Hal Ini

Tidak seperti Meulensteen, tim asuhan Slaven Bilic sebenarnya tidak duduk di dasar klasemen.

Sebaliknya, West Ham United memainkan peforma sepakbola yang mengesankan, meskipun beberapa hasil mengecewakan di sepanjang kompetisi.

West Ham United asuhan Bilic menjamu Liverpool pada matchday ke-11 Premier League musim 2017-18.

The Reds, didukung oleh gol-gol dari Mohamed Salah dan Joel Matip, membuat diri mereka unggul 2-0 di 30 menit pertama.

West Ham membalaskan satu gol melalui Manuel Lanzini di babak kedua, tetapi Liverpool menambahkan dua lagi untuk mengamankan poin maksimal saat tandang.

Kekalahan 4-1 menandai berakhirnya dua tahun masa kerja Bilic di London.

Baca juga: Berita Chelsea, Saul Niguez Dianggap Sampah, Juve Sodorkan De Ligt, 6 Pilar Absen Lawan Newcastle

Marco Silva - Everton

Marco Silva (hullcitytigers.com)

Baca juga: Berita Milan, Tatarusanu Jawab Cibiran Lewat Clean Sheet, Incar Luis Alberto, Tonali Jadi Nyawa

Liverpool dan Everton memiliki salah satu rivalitas paling sengit di sepak bola Inggris.

Jadi masuk akal bagi kedua klub untuk menganggap dua derby Merseyside di kalender Liga Premier secara serius.

Gagal memanfaatkan situasi bisa menjadi bencana besar, dan mantan manajer Everton Marco Silva tahu benar akibatnya.

Sejujurnya, Marco Silva tampaknya tidak siap untuk menangani tim sekelas Everton.

Baca juga: Berita Inter, Dumfries Mengkhawatirkan, Bereszynski Opsi Lebih Murah, Buru Gratisan Corentin Tolisso

Rekam jejak kariernya, meski gagal menyelamatkan Hull City dari degradasi pada 2017, ia dipilih oleh Watford untuk memimpin tim di Premier League.

Setelah beberapa hasil yang menggembirakan bagi Watford, Everton datang memanggil dan mengontraknya pada Agustus 2018.

Musim pertamanya berjalan dengan sangat baik, tetapi ia gagal membuat para pemain yang dibeli mahal  berkembang di musim keduanya.

Setelah mengalami dua kekalahan beruntun, Everton melakukan perjalanan ke Anfield pada Desember 2019.

Liverpool asuhan Jurgen Klopp menghancurkan mereka di kandang, meraih kemenangan besar 5-1.

Silva segera dibebaskan dari tanggung jawabnya dan Carlo Ancelotti didatangkan sebagai penggantinya.

Baca juga: Berita Chelsea, Saul Niguez Dianggap Sampah, Juve Sodorkan De Ligt, 6 Pilar Absen Lawan Newcastle

Andre Villas-Boas - Tottenham Hotspur

Andre Villas-Boas (zimbio.com)

Baca juga: Berita Milan, Tatarusanu Jawab Cibiran Lewat Clean Sheet, Incar Luis Alberto, Tonali Jadi Nyawa

Rivalitas Liverpool dan Tottenham Hotspur mungkin tidak se-ikonik dengan rivalitas mereka dengan klub lain, tetapi keduanya memiliki pertandingan yang sengit selama bertahun-tahun.

Jadi tidak heran jika kedua tim sangat ingin mengalahkan satu dari yang lain.

Pelatih Spurs Andre Villas-Boas sepenuhnya menyadari tanggung jawab pekerjaan itu.

Sayangnya, dia tidak bisa memenuhi ekspektasi besar melawan The Reds yang perkasa pada Desember 2013.

Tottenham Hotspur asuhan Villas-Boas datang ke laga itu bermodal catatan lima pertandingan tak terkalahkan, memenangkan empat dari lima pertandingan terakhir mereka.

Sayangnya, Liverpool tidak berminat untuk memperpanjang kegembiraan tim London utara itu.

Dipicu oleh dua gol Luis Suarez yang fantastis, Liverpool menang 5-0 di Anfield, menandai pertandingan terakhir Tottenham bersama Andre Villas-Boas.

Baca juga: Berita Inter, Dumfries Mengkhawatirkan, Bereszynski Opsi Lebih Murah, Buru Gratisan Corentin Tolisso

Jose Mourinho - Manchester United

Pelatih kepala Portugis Tottenham Hotspur Jose Mourinho (kiri) menyapa gelandang Liverpool Mesir Mohamed Salah (kanan) di akhir pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Tottenham Hotspur dan Liverpool di Tottenham Hotspur Stadium di London, pada 28 Januari 2021. Shaun Botterill / POOL / AFP (Shaun Botterill / POOL / AFP)

Baca juga: Berita Chelsea, Saul Niguez Dianggap Sampah, Juve Sodorkan De Ligt, 6 Pilar Absen Lawan Newcastle

Ole Gunnar Solskjaer mungkin lolos dari pemecatan seusai kekalahan memalukan dari Liverpool tetapi pendahulunya, Jose Mourinho, tidak seberuntung itu.

Di bawah asuhan Jose Mourinho, Manchester United berubah jauh berbeda dari tim yang penuh semangat yang dikenal dan dicintai para penggemar.

Sang manajer lebih suka pendekatan yang agak pragmatis dan dengan cepat menjadi sosok yang tidak populer di Old Trafford.

Baca juga: Antonio Conte Sih Mau Tapi Man United Kurang Berminat, Khawatir Bikin MU Jadi Tim Parkir Bus

Setelah dua musim, Jose Mourinho mulai kehilangan pengaruh di ruang ganti.

Keputusan pemecatan datang pada Desember 2018, ketika Liverpool mengalahkan United 3-1 di Anfield.

Ole Gunnar Solskjaer didatangkan untuk mengisi kekosongan sementara, tetapi pelatih asal Norwegia itu berhasil mengubah tugas setengah musimnya menjadi peran penuh waktu.

Belakangan, Ole Gunnar Solskjaer mengalami situasi yang sama seperti Mou. Meski begitu, Ole masih terhitung beruntung tak dipecat seusai ditebas Klopp dengan pedang Liverpoolnya. (oln/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini