TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan memalukan 0-5 Manchester United dari Liverpool membuat karier pelatih Ole Gunnar Solskjaer dalam bahaya.
Sejumlah kabar menyebutkan, nasib pelatih asal Norwegia itu di ujung tanduk.
Bersama Ole Gunnar Solskjaer, Man United mencatatkan rekor pertahanan yang terhitung buruk dalam hal kebobolan.
Statistik mencatat, Man United memiliki angka rata-rata kebobolan sebanyak 1,13 gol per laga.
Itu artinya, setiap MU bermain dengan Ole sebagai pelatih, tim itu berpeluang besar kemasukan gol lawan.
Baca juga: Antonio Conte Sih Mau Tapi Man United Kurang Berminat, Khawatir Bikin MU Jadi Tim Parkir Bus
Persentase kebobolan ini lebih besar ketimbang saat Man United ditangani Jose Mourinho dengan hanya 0-92 gol per laga.
Selain itu, sejak Ole Gunnar Solskjaer mengambil alih kepelatihan MU pada 2018, Manchester Merah cuma menorehkan 55 persen kemenangan di Liga Inggris.
Tiga tahun di bawah Ole, MU sudah berlaga sebanyak 164 laga dengan 90 kemenangan, 36 seri, dan 38 kali kalah.
Baca juga: Postur Pemain Australia Tinggi Besar, Shin Tae-yong: Pemain Timnas U-23 Indonesia Takut Duluan
Catatan itu memang tak buruk-buruk amat. Namun untuk klub sekelas MU, rapor itu terhitung jelek.
Beruntung, dewan pimpinan Manchester United masih menahan diri untuk tidak memecat pelatih mereka itu kekalahan memalukan dari Liverpool.
Namun, beberapa pelatih top di Liga Inggris tidak seberuntung Solskjaer termasuk pendahulunya di MU.
Dilansir SportSkeeda, berikut adalah lima pelatih yang dipecat setelah menderita kekalahan dari Liverpool asuhan Juergen Klopp pada abad ke-21.
Baca juga: Berita Chelsea, Saul Niguez Dianggap Sampah, Juve Sodorkan De Ligt, 6 Pilar Absen Lawan Newcastle
Rene Meulensteen - Fulham
Baca juga: Berita Milan, Tatarusanu Jawab Cibiran Lewat Clean Sheet, Incar Luis Alberto, Tonali Jadi Nyawa
Pelatih Fulham Rene Meulensteen memang sudah di ambang pemecatan ketika Liverpool bertandang ke kandang mereka pada Februari 2014.
The Reds, yang ingin mengakhiri dahaga gelar Liga Premier, akhirnya mengalahkan tim asuhan Meulensteen, dengan meraih kemenangan 3-2 di Craven Cottage.
Manajemen Fulham tidak bisa lagi bersabar. Mereka memecat Rene Meulensteen seusai kekalahan itu.
Dia hanya bertahan selama 17 pertandingan di Fulham, membawa klub meraih empat kemenangan di semua kompetisi.
Sejak itu, Meulensteen telah melatih di luar Inggris, seperti Kerala Blasters di Liga India, Brondby IF di Liga Denmark, dan beberapa lainnya.
Baca juga: Berita Inter, Dumfries Mengkhawatirkan, Bereszynski Opsi Lebih Murah, Buru Gratisan Corentin Tolisso
Slaven Bilic - West Ham
Baca juga: Gol Cantik Witan Sulaeman Jadi Sorotan Media Polandia, Desak Lechia Gdansk Lakukan Hal Ini
Tidak seperti Meulensteen, tim asuhan Slaven Bilic sebenarnya tidak duduk di dasar klasemen.
Sebaliknya, West Ham United memainkan peforma sepakbola yang mengesankan, meskipun beberapa hasil mengecewakan di sepanjang kompetisi.
West Ham United asuhan Bilic menjamu Liverpool pada matchday ke-11 Premier League musim 2017-18.
The Reds, didukung oleh gol-gol dari Mohamed Salah dan Joel Matip, membuat diri mereka unggul 2-0 di 30 menit pertama.
West Ham membalaskan satu gol melalui Manuel Lanzini di babak kedua, tetapi Liverpool menambahkan dua lagi untuk mengamankan poin maksimal saat tandang.
Kekalahan 4-1 menandai berakhirnya dua tahun masa kerja Bilic di London.
Baca juga: Berita Chelsea, Saul Niguez Dianggap Sampah, Juve Sodorkan De Ligt, 6 Pilar Absen Lawan Newcastle
Marco Silva - Everton
Baca juga: Berita Milan, Tatarusanu Jawab Cibiran Lewat Clean Sheet, Incar Luis Alberto, Tonali Jadi Nyawa
Liverpool dan Everton memiliki salah satu rivalitas paling sengit di sepak bola Inggris.
Jadi masuk akal bagi kedua klub untuk menganggap dua derby Merseyside di kalender Liga Premier secara serius.
Gagal memanfaatkan situasi bisa menjadi bencana besar, dan mantan manajer Everton Marco Silva tahu benar akibatnya.
Sejujurnya, Marco Silva tampaknya tidak siap untuk menangani tim sekelas Everton.
Baca juga: Berita Inter, Dumfries Mengkhawatirkan, Bereszynski Opsi Lebih Murah, Buru Gratisan Corentin Tolisso
Rekam jejak kariernya, meski gagal menyelamatkan Hull City dari degradasi pada 2017, ia dipilih oleh Watford untuk memimpin tim di Premier League.
Setelah beberapa hasil yang menggembirakan bagi Watford, Everton datang memanggil dan mengontraknya pada Agustus 2018.
Musim pertamanya berjalan dengan sangat baik, tetapi ia gagal membuat para pemain yang dibeli mahal berkembang di musim keduanya.
Setelah mengalami dua kekalahan beruntun, Everton melakukan perjalanan ke Anfield pada Desember 2019.
Liverpool asuhan Jurgen Klopp menghancurkan mereka di kandang, meraih kemenangan besar 5-1.
Silva segera dibebaskan dari tanggung jawabnya dan Carlo Ancelotti didatangkan sebagai penggantinya.
Baca juga: Berita Chelsea, Saul Niguez Dianggap Sampah, Juve Sodorkan De Ligt, 6 Pilar Absen Lawan Newcastle
Andre Villas-Boas - Tottenham Hotspur
Baca juga: Berita Milan, Tatarusanu Jawab Cibiran Lewat Clean Sheet, Incar Luis Alberto, Tonali Jadi Nyawa
Rivalitas Liverpool dan Tottenham Hotspur mungkin tidak se-ikonik dengan rivalitas mereka dengan klub lain, tetapi keduanya memiliki pertandingan yang sengit selama bertahun-tahun.
Jadi tidak heran jika kedua tim sangat ingin mengalahkan satu dari yang lain.
Pelatih Spurs Andre Villas-Boas sepenuhnya menyadari tanggung jawab pekerjaan itu.
Sayangnya, dia tidak bisa memenuhi ekspektasi besar melawan The Reds yang perkasa pada Desember 2013.
Tottenham Hotspur asuhan Villas-Boas datang ke laga itu bermodal catatan lima pertandingan tak terkalahkan, memenangkan empat dari lima pertandingan terakhir mereka.
Sayangnya, Liverpool tidak berminat untuk memperpanjang kegembiraan tim London utara itu.
Dipicu oleh dua gol Luis Suarez yang fantastis, Liverpool menang 5-0 di Anfield, menandai pertandingan terakhir Tottenham bersama Andre Villas-Boas.
Baca juga: Berita Inter, Dumfries Mengkhawatirkan, Bereszynski Opsi Lebih Murah, Buru Gratisan Corentin Tolisso
Jose Mourinho - Manchester United
Baca juga: Berita Chelsea, Saul Niguez Dianggap Sampah, Juve Sodorkan De Ligt, 6 Pilar Absen Lawan Newcastle
Ole Gunnar Solskjaer mungkin lolos dari pemecatan seusai kekalahan memalukan dari Liverpool tetapi pendahulunya, Jose Mourinho, tidak seberuntung itu.
Di bawah asuhan Jose Mourinho, Manchester United berubah jauh berbeda dari tim yang penuh semangat yang dikenal dan dicintai para penggemar.
Sang manajer lebih suka pendekatan yang agak pragmatis dan dengan cepat menjadi sosok yang tidak populer di Old Trafford.
Baca juga: Antonio Conte Sih Mau Tapi Man United Kurang Berminat, Khawatir Bikin MU Jadi Tim Parkir Bus
Setelah dua musim, Jose Mourinho mulai kehilangan pengaruh di ruang ganti.
Keputusan pemecatan datang pada Desember 2018, ketika Liverpool mengalahkan United 3-1 di Anfield.
Ole Gunnar Solskjaer didatangkan untuk mengisi kekosongan sementara, tetapi pelatih asal Norwegia itu berhasil mengubah tugas setengah musimnya menjadi peran penuh waktu.
Belakangan, Ole Gunnar Solskjaer mengalami situasi yang sama seperti Mou. Meski begitu, Ole masih terhitung beruntung tak dipecat seusai ditebas Klopp dengan pedang Liverpoolnya. (oln/*)