News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Timnas Indonesia

Karakter Timnas Indonesia U-23 Racikan Shin Tae-yong, Kecepatan Witan Sulaeman, Kepemimpinan Asnawi

Penulis: Gigih
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Shin Tae-yong memberikan instruksi kepada para pemain Timnas Indonesia saat menghadapi Tajikistan di Republican Central Stadium dalam laga uji coba yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Garuda, Selasa (19/10/2021) malam WIB/Timnas Indonesia u-23 di bawah Shin Tae-yong memiliki karakteR, meskipun kekalahan dari Australia gagal membawa Garuda Muda ke Piala Asia U-23

TRIBUNNEWS.COM - Gol tunggal Patrick Wood di menit ke-10, memang membuyarkan harapan Timnas Indonesia U-23 untuk berlaga di Piala Asia U-23 2022.

Tentu, kini sorotan akan tertuju dalam kepelatihan Shin Tae-yong yang memasuki tahun ketiga menangani Indonesia.

Melihat apa yang diperagakan Timnas Indonesia U-23 melawan Australia, sejatinya, Garuda Muda bermain cukup apik pada pertandingan ini.

Dua penyerang, Hanis Saghara dan Bagus Kahfi dalam kemenangan timnas Indonesia U-23 vs Nepal (22/10/2021). (Bolanas.com)

Baca juga: Hal-Hal Menarik Australia Vs Timnas U-23 Indonesia, Witan Bikin Repot Lawan, Garuda Bertarung Hebat

Baca juga: Hasil Australia vs Timnas Indonesia U-23, Kalah 1-0 Garuda Muda Gagal ke Piala Asia U-23 2022

Akan memancing banyak pro dan kontra mengenai bagaimana Timnas Indonesia U-23 dalam laga melawan Australia.

Timnas Indonesia U-23 memang berlain cukup defensif, mereka mengandalkan kecepatan dalam melakukan serangan balik.

Kecepatan Witan Sulaiman, setidaknya beberapa kali membahayakan gawang Australia.

Akselerasi dari Asnawi Mangkualam juga menjadi motor serangan yang membuat pemain Australia cukup kesulitan, terutama di babak kedua.

Mungkin kritik terbesar datang dari bagaimana umpan-umpan direct dari lini kedua yang beberapa kali masih mudah diantisipasi oleh Australia.

Namun, Shin Tae-yong sejatinya menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih.

Pria asal Korea Selatan ini, membangun sebuah cara bermain yang sama antara tim senior dan Tim junior di Indonesia.

Melihat Timnas Indonesia memiliki sebuah keberlanjutan antara junior dan senior, adalah kebutuhan sepak bola, sehingga memiliki identitas permainan yang bisa menjadi kunci di kemudian hari.

Shin Tae-yong, membangun hal tersebut, ia cukup jeli melihat peta kekuatan pemain Indonesia, dan tidak segan memberikan tempat untuk pemain baru mencatatkan debut.

Dari nama-nama yang dipanggil untuk Timnas U-23 Indonesia, kita melihat Pratama Arhan, yang tampil apik bersama PSIS Semarang di Liga 1 2021.

Atau Komang Tri Arta Wiguna, yang secara mengejutkan dipanggil dari Bali United.

Wajah-wajah baru tersebut dikombinasikan dengan Witan Sulaiman, Ernando Ari Sutaryadi, Asnawi Mangkualam hingga Hanis Sagara.

Ini yang menjadi bentuk bagaiman Shin Tae-yong tidak pandang bulu mengenai status pemain, selama sang pemain masuk dalam skemanya, pemain tersebut akan mengisi starting line-up.

Kualitas umpan dari para pemain Timnas Indonesia U-23 juga cukup apik, berbeda dengan bola-bola direct yang membutuhkan target man, Garuda Muda memiliki pendekatan berbeda.

Secara permainan, Indonesia mengincar jarak antar pemain Australia di lini tengah dan belakang, atau biasa dikenal dengan between the lines.

Pendekatan ini memanfaatkan kecepatan dari para pemain Timnas Indonesia U-23 yang turun mengandalkan Gunansar Mandowen dan Witan Sulaiman.

Shin Tae-yong memberikan instruksi kepada para pemain Timnas Indonesia saat menghadapi Tajikistan di Republican Central Stadium dalam laga uji coba yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Garuda, Selasa (19/10/2021) malam WIB. (Instagram @PSSI)

Baca juga: Magis Shin Tae-yong Kalahkan Jerman adalah Magis yang Dibutuhkan Timnas Indonesia U-23 vs Australia

Terbukti, hal ini menyulitkan Australia, gol pertama Witan Sulaiman pada leg pertama, membuktikan bagaimana sulitnya Australia menutup celah yang diciptakan melalui skema tersebut.

Asnawi Mangkualam yang menciptakan situasi overload di sisi kanan, membuat Australia menciptakan celah untuk Witan melakukan sepakan keras yang menjadi spesialisasinya.

Ini adalah proyeksi yang cukup tepat untuk Timnas Indonesia, di mana Timnas Senior juga memiliki pendekatan yang sama untuk mencetak gol di laga menghadapi Taiwan.

Dengan waktu yang dimiliki Shin Tae-yong, permainan Timnas Indonesia U-23 memiliki karakter dalam memanfaatkan celah dan jarak pemain yang rapat.

Selain itu, kualitas umpan dari pemain Timnas Indonesia U-23 juga cukup baik, hanya eksekusi akhir yang masih menjadi pekerjaan rumah.

Timnas Indonesia U-23, memang gagal masuk Piala Asia U-23 2022, yang merupakan target dari PSSI untuk Shin Tae-yong, tetapi secara permainan Indonesia mulai menemukan karakternya.

Yang terdekat kini adalah menuju SEA Games yang akan digelar tahun depan, jika Shin Tae-yong diberikan kepercayaan, bukan tidak mungkin emas akan diraih dari cabang yang sudah 30 tahun lebih tidak kita menangkan.

(Tribunnews.com/Gigih)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini