Beberapa kali shot dari Barella mampu membuat kiper Udinese, Silvestri jatuh bangun mengamankan gawangnya dari kebobolan.
Memasuki menit ke-20, Udinese mulai kehilangan arah permainan.
Umpan-umpan direct yang banyak dilakukan Molina dan kolega, dapat dengan mudah diantisipasi barisan pertahanan tuan rumah.
Inter Milan semakin trengginas dalam melancarkan serangan.
Namun "Juve KW" mampu bermain solid dan disiplin untuk mengantisipasi serangan Nerazzurri.
Secara garis besar, pertandingan babak pertama berlangsung timpang.
Inter Milan asuhan Simone Inzaghi lebih mendominasi jalannya pertandingan.
Di mana Udinese hanya sesekali melancarkan serangan sporadis yang mampu dipatahkan Stefan de Vrij dkk.
Pada babak kedua, La Beneamata semakin gencar memborbardir pertahanan Udinese.
Namun kembali lagi, klub yang berkandang di Stadion Friuli itu menempatkan tujuh hingga delapan pemain di dalam kotak penalti.
Hasilnya, pemain tuan rumah eksulitan untuk menrangsek ke dalam area penalti.
Opsi terakhir yang dapat dilakukan Nerazzurri ialah mencoba eksekusi tembakan dari luar kotak penalti.
Gol yang dinanti-nanti Nerazzurri tercipta pada menit ke-60 melalui Joaquin Correa.
Ia mengoyak gawang Udinese mamanfaatkan assist Bastoni.