TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Posisi Nuno Espirito Santo sebagai Pelatih Tottenham Hotspur kini berada di ujung tanduk setelah Presiden klub, Daniel Levy menggelar rapat darurat.
Levy membahas masa depan pelatih dengan direktur olahraga Fabio Paratici menyusul kekalahan kandang 3-0 dari Manchester United Sabtu lalu.
Sekarang Daniel Levy harus memutuskan apakah akan memecat Nuno Espirito Santo, setelah mencatat hanya membukukan lima kemenangan dari 10 pertandingan Liga Premier musim ini.
Jika dipecat, Nuno Espirito Santo akan menjadi pelatih Tottenham Hotspur yang bekerja dalam periode tersingkat di bawah Daniel Levy yaitu selama 124 hari.
Sementara Pelatih Tottenham Hotspur lainnya, asal Prancis, Jaxcques Santino dipecat pada November 2004 setelah hanya 155 hari bertanggung jawab atas Spurs.
Fans juga menambah tekanan pada Levy untuk memecat pelatih asal Portugal itu dengan meneriakkan "Kami ingin Nuno keluar" di Stadion Tottenham Hotspur Sabtu lalu.
Fans juga ingin Levy keluar dari klub, dan striker Inggris Harry Kane juga diejek ketika dia memilih untuk melakukan operan padahal dalam posisi bagus untuk menendang bola ke arah gawang lawan.
Nuno Espirito Santo, yang tiba dari Wolves musim panas lalu dan melatih Spurs dalam 17 pertandingan, mengakui timnya tidak berada di jalur yang benar dan memahami kritik
"Itu bagian dari Sepakbola. Ketika sebuah tim tidak berprestasi, para penggemar akan menunjukkan bahwa mereka tidak bahagia. Terserah kami untuk menerimanya, beri tahu mereka bahwa kami melakukan yang terbaik," tutur Nuno Espirito Santo.
Nuno Espirito Santo juga mengatakan pihaknya harus terus berusaha dan dengan rendah hati mengharapkan para soporter untuk terus memberikan dukungan.