TRIBUNNEWS.COM - Chelsea naik tinggi di bawah komando Thomas Tuchel.
The Blues kini memuncaki Liga Inggris Premier League dan berada di ambang kelolosan ke babak 16 besar Liga Champions.
Kemenangan 1-0 The Blues atas Malmo pada Selasa malam adalah yang ketujuh berturut-turut bagi The Blues di semua kompetisi.
Rekor itu diyakini akan makin panjang saat mereka melawan Burnley pada Sabtu nanti.
Pasukan Thomas Tuchel sangat efisien dalam beberapa pekan terakhir, mengalahkan lawan apa pun yang ada di depan mereka.
Baca juga: Kabar Chelsea, Bakat Kelas Dunia di Dalam Bahaya, Thomas Tuchel Jadi Penyelamat?
Baca juga: Tiga Kata dari Pelatih Atalanta Buat Striker Man United Cristiano Ronaldo, Go To Hell
Itu meskipun manajer Jerman merotasi skuadnya secara teratur dan tim tanpa striker Romelu Lukaku dan Timo Werner yang cedera.
Ciri khas Chelsea musim ini - dan di bawah komando Thomas Tuchel secara umum - adalah pertahanan yang kokoh.
Kemenangan 1-0 Chelsea atas Malmo membuat Chelsea mencatatkan clean sheet ke-10 mereka musim ini di semua kompetisi dalam pertandingan ke-17 mereka.
Mereka hanya kebobolan tujuh gol sepanjang musim - dan tidak pernah lebih dari satu gol dalam satu pertandingan.
Baca juga: Skenario Nasib AC Milan Setelah Laga Melawan FC Porto di Liga Champions, Turun ke Liga Europa?
Southampton adalah satu-satunya tim yang berhasil menembus pertahanan The Blues dalam waktu lebih dari sebulan.
Itu pun dari gol Che Adams yang tidak banyak berarti, karena Chelsea memenangkan adu penalti untuk mencapai perempat final Piala Carabao.
Tak bisa dipungkiri, Chelsea punya rotasi pemain bertahan yang mengesankan, namun, landasan rekor pertahanan Chelsea tidak diragukan lagi adalah penjaga gawang Edouard Mendy.
Baca juga: Tuchel Minta Chelsea Beli Striker Baru, Disodori Striker 85 Gol, Rudiger-Christensen Mentok?
Baca juga: Berita Chelsea, Ziyech Pahlawan yang Diremehkan, Tuchel Tantang RLC Lakukan Hal Ini
Mendy adalah kiper nomor satu yang tak terbantahkan di Liga Premier dan Liga Champions.
Begitu vitalnya peran Edouard Mendy, sampai-sampai dia bisa membatasi peran kiper senilai 72 juta poundsterling, Kepa Arrizabalaga, hanya untuk ajang Piala Carabao.
Terpilihnya Edouard Mendy sebagai kiper utama Chelsea ketimbang Kepa didasarkan pada alasan yang kuat.
Sejak Tuchel mengambil alih Chelsea pada Januari, The Blues telah mencatatkan 29 clean sheet - setidaknya sembilan lebih banyak di semua kompetisi daripada tim lain di lima liga besar Eropa.
Rekor yang sangat mengesankan, panggung terbesar di mana Mendy benar-benar bersinar, dengan 12 clean sheet dalam 16 penampilan Liga Champions untuk Chelsea.
Tentu, tanpa menafikkan peran pemain bertahan yang tangguh macam Thiago Silva, Antonio Rudiger, Cesar Azpilicueta dan Andreas Christensen di depan sang kiper.
Baca juga: Kabar Chelsea, Peluang Emas Malang Sarr, Panggung RLC, Tuchel Beri Air Susu, Rudiger Balas Air Tuba?
Tapi faktanya, Mendy luar biasa dalam semua aspek penjaga gawang sejak dia tiba di Stamford Bridge.
Hal yang lebih mengesankan, Mendy menjadi satu di antara pemain 'underrated'yang dibeli pada masa pelatih Frank Lampard.
Edouard Mendy dibeli Chelsea dari Rennes dengan harga £ 22 juta pada September 2020.
Pemain berusia 29 tahun itu adalah yang paling murah dari lima rekrutan utama di bawah Frank Lampard pada awal musim 2020/21.
Kai Havertz (£ 72 juta), Ben Chilwell (£ 50 juta), Timo Werner (£ 47 juta) dan Hakim Ziyech (£ 36 juta) semuanya jauh lebih mahal daripada Mendy, namun sang kiper bisa dibilang memiliki dampak terbesar dari semuanya.
Mendy adalah paket lengkap sebagai penjaga gawang. Dia adalah pengaruh yang menenangkan dan mengatur pertahanannya, tetapi masih bertindak dengan otoritas yang besar.
Hal yang paling penting, dia adalah seorang shot-stopper yang fantastis, seperti yang terlihat saat Chelsea menang 1-0 atas Brentford bulan lalu.
Baca juga: Berita Chelsea, Tuchel Tiru Rekor Mourinho, Kemunculan Generasi Emas Cobham, Ziyech Bikin Frustasi
Chelsea Pantau Situasi Barcelona, Incar Sergino Dest
Baca juga: Skenario Nasib AC Milan Setelah Laga Melawan FC Porto di Liga Champions, Turun ke Liga Europa?
Kedatangan Xavi sebagai manajer Barcelona dalam waktu dekat diyakini akan memicu perombakan besar di klub Catalan tersebut.
Luuk de Jong, yang tiba pada periode transfer musim panas lalu, sudah menatap pintu keluar menyusul kepergian Ronald Koeman.
Rekan setimnya di Timnas Belanda, Frenkie de Jong, juga menghadapi masa depan yang tidak pasti dengan laporan yang mengklaim bahwa Barca mungkin memutuskan untuk menguangkannya setelah penampilannya yang kurang memuaskan baru-baru ini.
Sekarang, El Nacional mengklaim bahwa bintang Barcelona lain yang bisa mengemasi tasnya begitu Xavi menjadi manajer adalah Sergino Dest.
Pemain berusia 20 tahun itu tiba di Camp Nou tahun lalu dari Ajax dalam kesepakatan senilai sekitar 20 juta euro tetapi tidak memiliki waktu yang paling mudah untuk menetap di Catalonia.
Direkrut atas permintaan Koeman, Dest menjalani musim debut yang beragam dengan Barca sementara dia juga tidak berkembang pesat musim ini, meskipun dia telah mencatatkan tiga assist dalam 11 pertemuan La Liga.
Baca juga: Transfer Milan, Alihkan Bidikan dari Isco ke Asensio, Amati Alexandropoulos, Maldini Setuju Alvarez
Mengingat bahwa permainan defensifnya tidak cukup dipoles, bintang muda Timnas Amerika Serikat itu lebih banyak ditempatkan sebagai pelapis, dengan Oscar Mingueza lebih disukai sebagai bek kanan.
Laporan terbaru mengklaim bahwa Xavi tidak melihat Dest sebagai bagian dari rencananya.
Hal Ini telah mendorong petinggi Chelsea tertarik untuk mengontrak Dest dari Barcelona, sesuai laporan tersebut.
Petinggi The Blues meyakini mantan bintang muda Ajax itu akan cocok sebagai bek sayap kanan dalam sistem yang diterapkan Thomas Tuchel di Stamford Bridge.
The Blues diketahui memiliki Reece James sebagai opsi utama mereka di posisi tersebut, namun THe BLues butuh pelapis yang seimbang.
Kapten Chelsea, Cesar Azpilicueta, yang menjadi penutupnya, tidak semakin muda.
Selain itu, kontrak pemain Spanyol itu juga akan berakhir pada akhir musim, berpotensi menciptakan kekosongan di skuat yang ingin mereka isi dengan penandatanganan Dest.
Kepindahan ke Chelsea akan menarik bagi Dest, karena ia akan secara teratur bermain dalam musim kompetitif dan berpeluang mendapatkan gaji yang lebih besar daripada di Barca.
Selain itu, sistem rotasi yang ada di Chelsea juga lebih cocok untuknya.
Pemilik Chelsea Roman Abramovich siap untuk memberikan sanksi tawaran € 25 juta untuk bek Barcelona.
Namun, laporan tersebut menyatakan bahwa presiden klub Catalan Laporta kemungkinan akan menuntut sejumlah €35 juta untuk pemain internasional Timnas Amerika Serikat berusia 20 tahun itu.
Masih harus dilihat apakah ada minat tulus dari pihak Chelsea dan dalam hal ini, apakah mereka bersedia menyamai penilaian Barca. (oln/*)