Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang bergulir di tengah pandemi Covid-19 membuat seluruh pelaku sepakbola di dalamnya harus benar-benar menaati protokol kesehatan.
Begitu pun dengan dokter tim. Akan tetapi dalam pandemi kali ini, seorang dokter tim tak hanya fokus untuk kesehatan dirinya pribadi melainkan juga harus memperhatikan para pemainnya.
Ini pun jadi tugas tambahannya di mana pada musim sebelumnya atau sebelum pandemi yang mana dokter tim hanya fokus pada cedera dan kondisi pemain, tapi kali ini mereka harus benar-benar memperhatikan dan memberikan asupan lebih guna menjaga kondisi para pemain.
“Ya benar jadi untuk kami-kami sebagai tenaga medis di jaman pandemi ini kami bekerja ekstra jadi 24 jam lah kami nonstop. Kami harus stand by terus jaga pemain, libur tim pun kami harus siap siaga,” kata Dokter Muhammad Yusuf Zulfikar kepada Tribunnews di acara Superball Live, Kamis (4/11/2021).
“Jadi bukan hanya cedera, kalau beberapa musim lalu kami hanya tangani kalau ada pemain yang cedera, kalau sekarang kami juga harus selalu ingatkan, beri perhatian agar pemain bisa jaga diri masing-masing, karena pandemi belum berakhir,” jelasnya.
Dokter Yusuf yang kini bertugas sebagai dokter tim di klub Borneo FC itu pun kerap memberikan pengertian kepada para pemainnya agar benar-benar menjaga kesehatan dengan menerapkan prokes.
Ia tak ingin, kompetisi yang baru kembali bergulir ini justru dihentikan lagi apabila para pemainnya tidak disiplin dan malah menjadi klaster covid-19.
“Ya, saya cuma bisa ingatkan karena kan sulit untuk benar-benar mengontrol. Saya ingatkan jaga diri, jaga teman-teman juga, jaga pekerjaan kalian. Jangan sampai liga ini berhenti lagi dan kalian akan kehilangan pekerjaan,” ujarnya.
Seperti diketahui, hingga pekan ke-10 ini pertandingan Liga 1 masih menerapkan protokol kesehatan ketat.
Setiap klub yang akan berlaga dua hari sebelum bertanding mereka harus menjalani tes PCR dan setelah itu masih ke dalam hotel yang telah ditentukan.
Bahkan beberapa jam sebelum kick off para pemain dan ofisial pun kembali harus menjalani swab antigen.
Sejauh ini Liga 1 yang berjalan dengan sistem bubble to bubble masih aman dan belum ada kasus penyebaran covid-19 pada 18 klub yang berlaga.