Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan meragukan sosok dan kesaksian wasit Mr Y dalam program Mata Najwa yang sempat buka-bukaan soal praktik pengaturan skor di Liga 1 musim ini.
Dalam program tersebut wasit Mr Y mengaku dirinya dua kali melakukan praktik pengaturan skor, dan ia juga menyebut ada wasit lainnya yang juga melakukan hal serupa di Liga 1 ini.
Mochamad Iriawan menilai ragu sosok tersebut merupakan wasit PSSI lantaran saat ditanya presenter soal pendapatan dari PSSI, Mr Y tak mau mengungkapkan.
Baca juga: Begini Trik dan Modus Pengaturan Skor di Liga 1, Merem Saat Handball, Sudah 2 Kali Musim Ini
Baca juga: PSSI Limpahkan Kasus Dugaan Pengaturan Skor ke Polda, Telusuri Mr X yang Hubungi Pemain Perserang
“Kami tahu kemarin ada dari salah satu TV tentang wasit Mr Y, dari analisa yang kami dengar keterangan bukan kami tidak percaya tapi saat ditanya berapa pendapatan? dia bilang ada lah, Oh saya tidak bisa bicara. Masa pendapatan pribadi tidak bisa disampaikan, pendapatnya real tidak disampaikan, dari situ kami pikir apa benar atau tidak?,” kata Iriawan dalam konferensi pers di Kantor PSSI, Sabtu (6/11/2021).
Sementara itu, Iriawan menjelaskan bahwa untuk memberikan kesejahteraan dan wasit terhindar dari pengaturan skor pihaknya telah menaikkan gaji wasit Liga 1 dan Liga 2.
Tak tanggung-tanggung PSSI menaikkan gaji dua kali lipat lebih dari musim sebelumnya.
Baca juga: Minta PSSI Terus Usut Kasus Pengaturan Skor, APPI: Jangan Hanya Pemain yang Dihukum
“PSSI sudah naiknya gaji mereka (wasit-red), dari 3 juta jadi 10 juta di situasi covid ini, itu jaman saya ya. Artinya saya care sekali kepada mereka,” ujarnya.
Lebih lanjut soal sosok Mr Y tersebut, Iriawan meminta kepada program Mata Najwa agar bisa mengungkapnya di Polisi apabila tidak mau membukanya kepada PSSI.
Iriawan bahkan menegaskan jika ada pengurus PSSI yang terlibat dalam kasus ini dirinya tidak segan-segan bakal menindak tegas anak buahnya tersebut.
“Kami harap Mr Y itu ya kasih tahu lah, kalau tidak percaya dengan kami ya ke Polisi datang ke sana kan bisa bicara ke Polda Metro bawa Mr Y nya, tidak usah kasih ke kami, kami Cuma mau tahu datanya,” kata Iriawan.
“Kalau memang ini ada Undang-Undang-nya, ya sudah ke Polisi dong bukan di sana, ungkap di sana. Hajar semua kalau ada pengurus di sini yang main, habisi semua. Saya senang sekali dan saya inginkan itu, sekarang kami tidak tahu Mr Y itu siapa. Tidak usah ke kami, ke Polda Metro saja, datang dan bawa. Ungkap semuanya,” tegasnya.