TRIBUNNEWS.COM - Pekan lalu, Antonio Conte menjalani debutnya sebagai pelatih Tottenham ketika melawat ke markas Everton di Goodison Park Stadium.
Laga tersebut berakhir dengan skor imbang tanpa gol untuk kedua tim.
Tidak butuh waktu lama bagi pemain Tottenham untuk membuat Antonio Conte geram kehilangan ketenangannya di pinggir lapangan.
Pelatih asal Lecce, Italia itu kerap meneriaki para pemainnya saat melawan Everton.
Baca juga: Senyum Manis Antonio Conte Lihat Pemain Idamannya Berulah di AC Milan, Revolusi Spurs Kian Nyata
Apa yang membuat Conte begitu geram di pinggir lapangan?
Menurut laporan The Athletic, pelatih berusia 52 taun tersebut berteriak kepada pemainnya untuk lebih sering mengoper ke Sergio Reguilon.
Para punggawa Tottenham terlalu sulit untuk melihat peluang, padahal Reguilon yang berada di sisi sayap kerap mendapatkan ruang bebas.
Itu bisa disebabkan oleh gaya permainan Nuno Espirito Santo, pelatih Tottenham sebelum Conte, atau kurangnya kepercayaan diri The Lilywhite setelah hasil minor dalam beberapa laga terakhir.
Hal ini bakal menjadi pekerjaan rumah bagi Antonio Conte, ditambah dengan permasalahan lini depan di mana musim ini sangat layu.
Baca juga: Antonio Conte: Masih Banyak Waktu Untuk Perbaiki Penampilan Tottenham Hotspur
Tottenham baru mencetak 9 gol dari 11 pertandingan Liga Inggris musim ini.
Torehan tersebut hanya selisih satu angkat lebih banyak dibandingka tim yang duduk di dasar klasemen, Norwich City.
Di mana Harry Kane, sang top skor klub di Liga Inggris, kemana Son Heung-Min, Lucas Moura, dan Tanguy Ndombele?
Mereka harus menjadi prioritas Conte untuk kembli bertaji di depan gawang lawan.
Salah satunya dengan menggunakan taktik yang biasa dilakukan oleh Conte, pergantian permainan menggunakan sistem bek sayap.
Dengan tiga pemain penyerang di tengah, dan empat bek, untuk memberikan ruang bagi s alah satu bek sayap dari kedua sisi membantu serangan.
Baca juga: Debut di Liga Inggris Bersama Tottenham, Antonio Conte Langsung Bagikan Rapor Pemain Spurs
Taktik tersebut dilakukan Conte dengan Chelsea pada 2017 lalu, di mana The Blues keluar sebagai kampiun dan meraih trofi Liga Inggris.
Bek sayap Chelsea, Marcos Aonso terbukti sebagai pencetak gol reguler dengan gelontoran 13 gol di Liga Inggris.
Capaian tertinggi pemain asal Spanyol tersebut dalam 6 hingga 7 musim bersama The Blues.
Jadi, bukan tanpa sebab Conte begitu geram dengan pemain Tottenham yang enggan memberikan umpan kepada Reguilon padahal punya ruang bebas untuk menekan atau kata lainnya gagal memanfaatkan rencananya yang biasa berhasil.
(Tribunnews.com/Sina)