TRIBUNNEWS.COM - Manchester United masih menjadi sorotan sebelum jeda internasional, setelah kekalahan atas Manchester City di laga derby.
Beberapa pemain Manchester United, tentu akan melupakan sejenak permainan mereka di klub, dan fokus ke Tim Nasional masing-masing negara di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Selain Timnas Inggris, yang menarik adalah melihan bagaimana Timnas Portugal beraksi di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Menghadapi Republik Irlandia, Portugal yang saat itu mengandalkan Cristiano Ronaldo dan Bruno Fernandes, dalam kritikan di pertandingan yang digelar di Aviva Stadium.
Keduanya tidak menyatu dengan baik secara permainan, dan tidak mampu berbuat banyak di pertandingan tersebut.
Betul, Portugal hanya butuh dua poin untuk memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2022, imbang melawan Irlandia dan Serbia sudah mengunci satu tempat ke Qatar tahun depan.
Tetapi, bukan itu masalahnya, bagaiman Cristiano Ronaldo dan Bruno Fernandes nampak tidak padu, adalah sorotan utama.
Baca juga: Jadwal MotoGP 2021 serta Jam Tayang Trans7 - Kado Perpisahan Rossi & Akhir Era Fantastic Four
Baca juga: Peran Aaron Ramsdale dan Ben White di Arsenal, Kepercayaan Arteta, Bantu Aubameyang
Performa buruk klub diperpanjang oleh penampilan yang tidak mengesankan di Dublin.
Bagi Bruno Fernandes, ia memang selalu ada di bawah bayang-bayang Cristiano Ronaldo di Portugal dan Manchester United.
Tentu, ini adalah masa-masa yang menantang bagi Bruno Fernandes, seberat sejak bergabung dengan Manchester United dari Sporting Lisbon dengan nilai awal 47 juta Poundsterling, hampir dua tahun lalu.
Ini seharusnya menjadi titik dia mulai mencapai puncak baru bersama idola remajanya, Ronaldo, baik di United maupun dengan Portugal.
Tetapi, jauh panggang dari api, menyatukan Ronaldo dan Bruno Fernandes kembali terasa anehnya tidak wajar melawan Irlandia.
Dua pemain penyerang yang luar biasa, rekan satu tim untuk klub dan negara, tetapi terlalu sering bercampur seperti minyak dan air.
Ini adalah kisah yang terulang bagi Bruno Fernandes dan Portugal, di mana ia secara rutin dibuang di bawah pelatih kepala Fernando Santos.