TRIBUNNEWS.COM - Xavi Hernandez pulang ke Barcelona dengan misi yang tak gampang, yaitu membenahi kecacatan yang ditinggalkan oleh Ronald Koeman.
Bagaimana tidak, Blaugrana saat ini tercecer di peringkat sembilan La Liga Spanyol dengan hanya mengumpulkan 17 poin dari 12 pertandingan.
Di ajang Liga Champions lebih parah, mereka menerima dua kekalahan mencolok 3-0 atas Bayern Munchen dan tim yang tak diperhitungkan SL Benfica.
Tak hanya itu, badai cedera juga menghantam skuat Blaugrana musim ini, khususnya di lini depan, nama-nama seperti Ansu Fati, Sergio Aguero, dan Ousmane Dembele diragukan untuk tampil dalam waktu dekat.
Baca juga: Ansu Fati, Remaja Pencetak Rekor, Suksesor Lionel Messi di Barcelona, Lebih Hebat dari Mbappe?
Baca juga: Persis Solo vs PSIM Yogyakarta Liga 2 Hari Ini: Instruksi Seto & Eko Seirama, Nikmati & Kerja Keras!
Untungnya, penerus tongkat kepelatihan Koeman bukanlah pelatih sembarangan. Xavi tak hanya hebat dalam mengolah si kulit bundar, ia juga jenius dalam meracik strategi, itu terbukti kala dirinya masih melatih Al Sadd.
Xavi adalah pelatih yang jenius dengan skemanya, ia dapat memainkan dua formasi sekaligus dalam satu pertandingan, hal yang juga sering dilakukan oleh Pep Guardiola.
Saat memakai skema 4-2-3-1, Al Sadd sering kali terlihat mengubah skemanya di tengah laga menjadi 4-1-4-1.
Dan saat mengalami kebuntuan, Al Sadd tampil lebih menyerang dengan skema 2-1-4-3, ia menarik dua full back ke depan sejajar dengan para gelandang.
Selain menarik dua full back untuk lebih maju ke depan, Al Sadd juga bermain dengan menjaga kelebaran.
Para winger akan tetap bermain melebar dibantu oleh bek kanan dan kiri yang ikut naik.
Tujuan dari taktik itu adalah untuk meregangkan garis pertahanan lawan sekaligus menciptakan wide overload di kedua sisi.
Melihat hal tersebut, adaptasi skema Xavi di Barcelona tentu tak jauh-jauh dari apa yang telah ia lakukan bersama Al Sadd.
Masalahnya adalah, dengan cederanya nama-nama yang disebutkan di atas, maka Xavi harus mencari alternatif untuk mengusung skema-nya tersebut di Barcelona.
Solusinya, ia bisa memanfaatkan full back yang mereka miliki sekarang, Dani Alves dan Sergino Dest untuk tampil menjadi pemain sayap.
Dani Alves adalah pemain yang nampaknya akan dijadikan Xavi sebagai seorang winger bukan lagi berperan sebagai full back.
Atribusinya tak perlu diragukan lagi dalam hal memberi umpan ataupun melakukan akselerasi dari sisi tepi, catatan 101 assist dan 61 gol sukses ia sumbangkan ketika membela Blaugrana selama 8 tahun.
Transformasi posisi Sergino Dest
Lalu, opsi selanjutnya adalah mempertahankan ide Koeman dengan menjadikan Sergino Dest sebagai pemain sayap.
Ya, sudah di empat laga, pemain muda berusia 20 tahun itu mengalami transformasi posisi di tangan eks pelatih Blaugrana, Ronald Koeman.
Koeman yang biasa bermain memakai skema 4-3-3, menjadikan Sergino Dest sebagai seorang winger kanan, padahal pemain asal Amerika tersebut adalah pemain yang berposisi asli sebagai wing back.
Sebagai bek kanan modern, Sergino Dest memiliki naluri menyerang yang apik, sebelum bergabung dengan Barcelona, Dest adalah pemain yang rajin menyumbang gol dan assist.
Tetapi, pemain asal Amerika Serikat ini tidak bagus-bagus amat dalam hal bertahan.
Dilansir Fbref, tackles won per pertandingan Dest ada di angka 0.91, shots blocked per pertandingan 0.84, dan aerials won hanya ada di angka 0.47 per pertandingannya.
Untuk ukuran pemain belakang itu bukanlah catatan yang bagus, itulah mengapa, Ronald Koeman lebih sering mempercayakan Oscar Mingueza untuk mengisi plot di bek kanan Barcelona.
Melihat hal tersebut, Dest memang memiliki kapabilitas untuk mendapatkan tranformasi posisi, kemampuannya dalam menyerang dapat juga dimaksimalkan Xavi untuk membuat serangan Barcelona lebih hidup.
Banyak pemain yang kariernya cemerlang setelah melakukan transformasi posisi, di antaranya adalah David Alaba yang awalnya bermain diposisi bek kiri lalu bertransformasi menjadi bek tengah.
Baca juga: Florian Wirtz, Penggendong Leverkusen, Kai Havertz Jilid II, Incaran Chelsea dan Real Madrid
Selain itu, ada juga nama Gareth Bale yang awalnya berposisi sebagai fullback kiri lalu bertransformasi menjadi penyerang sayap.
Dan Sergino Dest bisa saja akan menjadi Gareth Bale baru di masa depan, usianya yang muda serta atribut yang ia miliki di aspek bertahan cukup impresif.
Dilansir Transfermarkt, Dest telah menyumbangkan dua assist untuk Blaugrana musim ini, assist tersebut ia buat sang pemain diberi peran sebagai penyerang sayap.
Salah satu assistnya tercipta saat laga El Clasico yang berlangsung pada Minggu, (24/10/2021) malam lalu.
Pemain berusia 20 tahun tersebut bergerak dari sisi kanan penyerangan Blaugrana, lalu dengan cermat memberikan umpan matang kepada Aguero yang berdiri bebas.
Sebagai seorang full back kanan, Dest memang memiliki kecepatan layaknya pemain sayap, ia juga memiliki skill olah bola yang mumpuni layaknya pemain sayap lainnya.
Selain itu, kelebihan Dest dibandingkan dengan fullback lainnya adalah kemampuan melakukan tendangan dengan akurasi yang baik.
Dilansir Fbref, goals/shot on target per pertandingan Dest selama berkostum Barcelona ada di angka 1.12, dengan xG 0.28 dan xA 2.3. Untuk ukuran full back itu adalah catatan yang mentereng.
Lebih hebat lagi, adalah catatan Dest saat masih bermain untuk Ajax Amsterdam, ia mampu mencetak 6 gol dan 12 assist.
Melihat catatan statistik tersebut, memang bukan keputusan yang salah jika Xavi memberi kesempatan bagi Dest untuk tampil di posisi yang lebih menyerang.
Ia memiliki naluri mencetak gol yang tinggi, bergesernya ia ke posisi yang lebih depan akan membuat perannya lebih maksimal.
Bermodal skill olah bola dan kemampuan passing yang baik, Dest tak akan kesulitan untuk merepotkan pertahanan lawan kala dipasang sebagai seorang winger.
Lini depan Barcelona yang terkadang buntu dan kurang kreatif, sedikit terbantu dengan pergerakan seorang Dest dari sisi kanan.
Sergino Dest bisa bergerak cepat menusuk dari sisi kanan pertahanan lawan, lalu ia juga bisa melepaskan umpan kunci yang disambut oleh pemain depan Blaugrana.
Selain itu, kemampuan Dest dalam mengirimkan umpan, dapat dimaksimalkan untuk mengirimkan umpan silang ke lini depan, jelas tujuannya kepada Memphis Depay yang handal dalam urusan finishing.
Adanya Dest di kotak penalti juga dapat membuka peluang pemain berpostur 175cm tersebut untuk lebih banyak menyumbang gol.
Bukan tidak mungkin ia dapat mengulangi catatan menterengnya saat masih berseragam Ajax Amsterdam.
Dest juga memiliki catatan umpan kunci per pertandingan di angka 1.54, itu adalah yang tertinggi dari sederet pemain belakang Barcelona, bahkan Jordi Alba.
Jika ia lebih diberi kebebasan bergerak di kotak penalti, kesempatan baginya untuk memberi umpan kunci kepada pemain depan Blaugrana juga akan lebih banyak.
Dengan badai cedera dan inkonsistensinya para winger Barcelona, opsi menaruh Dest di posisi penyerang sayap dapat memberi warna baru dalam serangan Barcelona.
Saat kekalahan melawan Real Madrid contohnya, lini tengah Barcelona begitu terkunci oleh kuatnya pertahanan Los Blancos.
Jika Frankie De Jong dan Sergio Busquets terkunci, maka serangan Blaugrana juga ikut menurun, ketergantungan terhadap dua pemain ini dapat ditutup dari sisi lain.
Barcelona bisa memaksimalkan sisi sayap yang diisi oleh Sergino Dest, kreatifitas dan pergerakan impresifnya bisa memecah kebuntuan Barcelona dalam hal menyerang dengan sumbangan satu assistnya.
Progressive passing distance per pertandingan Dest ada di angka 377.23, sedangkan dribbles completed per pertandingan sebanyak 1.93.
Lagi-lagi catatan Dest menunjukkan bahwa ia adalah pemain dengan agresifitas menyerang yang mumpuni.
Atas atributnya yang begitu menonjol dalam urusan menyerang, sepertinya Xavi akan melanjutkan ide Koeman dengan lebih memanfaatkan Dest untuk bermain sebagai seorang winger kanan.
Memang agak ironi jika melihat musim-musim sebelumnya, posisi tersebut adalah tempat yang biasa dimainkan oleh Lionel Messi.
Namun, dengan hengkangnya sang pemain ke PSG dan badai cedera yang tak kunjung usai, keputusan menaruh Dest lebih kedepan adalah hal yang paling realistis dari Xavi.
(Tribunnews.com/Deivor)