Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PSSI dan PT LIB baru saja mengadakan pertemuan dengan pihak kepolisian.
Pertemuan yang dihadiri oleh seluruh Polda, Polres seluruh Indonesia dan Asprov, Askot serta Askab itu membahas kerjasama antara Polri dan PSSI yang memang sudah terjalin sebelumnya.
Salah satu hal yang dibahas yakni mengenai Satgas-Anti mafia bola.
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengatakan petugas yang mengenakan rompi Satgas Anti-Mafia Bola masih akan bertugas di setiap pertandingan Liga 1 dan Liga 2.
“Masih boleh (satgas pakai rompi di Stadion-red), itu termasuk di bahasan juga. Karen ada juga di situ, ada pasalnya. Masih dengan atribut. Mereka benar polisi, kebetulan tadi yang hadir ada dari Polda dan Polres seluruh Indonesia. Jadi bukan tidak ada dasarnya,” kata Hadian saat dihubungi Tribunnews, Rabu (17/11/2021).
Seperti diketahui, sebelumnya dalam salah satu program TV, pembawa acara menanyakan siapa yang mengenakan rompi Satgas Anti-Mafia Bola, pasalnya Satgas Anti-Mafia Bola sendiri sudah dibubarkan sejak Agustus 2020.
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan pun membenarkan bahwa Satgas Anti-Mafia Bola sudah bubar, akan tetapi dirinya menjelaskan sebelum kompetisi musim ini bergulir pihaknya telah kembali menjalin kerjasama dengan pihak Kepolisian.
Kerja sama itu tertuang pada Nomor :12/PSSI/VII-2021 dan Nomor : PKS/27/VII/2021 tentang Penerbitan rekomendasi dan/atau pemberian izin bantuan pengamanan, penegakan hukum, kesehatan, dan hubungan luar negeri dalam kegiatan PSSI.
Saat itu kerja sama ditandatangani oleh Ketum PSSI Mochamad Iriawan dan Asops Kapolri, Imam Sugianto.
Guna memperkuat pemberantasan pengaturan skor, Ketum PSSI kini berharap Kapolri Listyo Sigit bisa membentuk Satgas Anti-Mafia Bola lagi.
“Satgas saya pikir demikian (dibentuk lagi) karena saya dapat informasi akan dibentuk lagi, kita tunggu saja, tapi dengan adanya kasus ini mungkin akan dibentuk lagi,” kata Iriawan.
“Saya senang sebenarnya adanya satgas itu seperti yang dulu tapi sekarang dengan adanya kasus itu saya sebagai mantan polisi mempunyai feeling akan dibentuk kembali, saya harap demikian,”
“Saya harap kepada Bapak Kapolri yang kami hormati untuk bisa bentuk kembali, karena saya senang sekali dikawal oleh satgas seperti dulu sehingga tidak ada lagi yang macam-macam dengan sepakbola ini, kasihan banyak orang serius yang memajukan sepakbola Indonesia,” pungkasnya.