News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Timnas Indonesia Naturalisasi 4 Pemain Bertahan, Apa yang Dicari Shin Tae-yong?

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat memberikan instruksi dalam sesi latihan Timnas Indonesia jelang Kualifikasi Piala Dunia 2022, Sabtu (22/5/2021)

TRIBUNNEWS.COM - PSSI tengah melakukan proses naturalisasi kepada empat pemain yang disarankan oleh Shin Tae-yong guna memperkuat Timnas Indonesia.

Empat nama tersebut adalah, Sandy Walsh (full back/gelandang), Jordi Amat (bek tengah), Kevin Diks (full back), dan Mees Hilgers (bek tengah).

"PSSI bergerak cepat memproses naturalisasi pemain yang punya darah Indonesia, kami harus hati-hati melakukan hal tersebut," kata Yunus Nusi dilansir laman resmi PSSI.

karena yang utama harus ada rekomendasi dari pelatih Shin Tae-yong," Lanjutnya.

Shin Tae-yong memberikan instruksi kepada para pemain Timnas Indonesia saat menghadapi Tajikistan di Republican Central Stadium dalam laga uji coba yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Garuda, Selasa (19/10/2021) malam WIB. (Instagram @PSSI)

Baca juga: Komentar Shin Tae-yong Setelah Timnas Indonesia Dikalahkan Afghanistan, Soroti Kesalahan Passing

Baca juga: Lakoni Debut Bersama Timnas Indonesia, Pintu Elkan Baggott Main di Liga Inggris Tertutup?

Uniknya, dari keempat pemain yang disarankan Shin Tae-yong, semuanya adalah pemain yang berposisi sebagai bek.

Lantas, atribut apa yang dibutuhkan Shin Tae-yong dengan calon pemain Timnas Indonesia tersebut?

Dari berbagai partai yang sudah ia jalani bersama Timnas Garuda, Shin Tae-yong bermain mengandalkan kolektivitas para pemain.

Pria asal Korea Selatan itu bermain dengan skema dasar 4-1-4-1. Saat menyerang, Shin Tae-yong memakai skema 3-2-4-1 atau 3-2-5. Skema tersebut begitu mirip dengan pelatih Manchester City, Pep Guardiola.

Tae-yong berusaha menumpuk pemain Indonesia di tengah, dengan menarik salah satu full back untuk bermain lebih ke dalam.

Saat Indonesia membangun serangan, full back Timnas Garuda akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama gelandang bertahan Timnas Indonesia.

Dalam skema tersebut, Tae-yong membutuhkan pemain full back dengan kontrol bola dan ketenangan tinggi, agar membuat lini tengah Garuda lebih kuat dan variatif.

Untuk itu, nama Sandy Walsh adalah pemain yang tepat untuk mengisi peran tersebut, Walsh adalah pemain versatile.

Bek Liga Belgia SV Zulte-Waregem, Sandy Walsh. (Instagram @sandywalsh)

Saat masih bermain bersama Genk, Walsh kerap dimainkan sebagai seorang gelandang bertahan dan full back.

Untuk itu, jelas perannya sangat cocok untuk mengisi skema yang diusung oleh Tae-yong. Ia akan menjalani dua peran sekaligus di satu pertandingan, yaitu sebagai full back dan gelandang bertahan.

Pergerakan full back ke tengah juga membuat Indonesia unggul jumlah pemain di tengah pada fase awal serangan.

Dengan begitu, dua gelandang Timnas Indonesia bisa naik ke area yang tinggi untuk fokus melakukan serangan.

Sang full back dan satu gelandang bertahan mengisi lini tengah untuk membangun serangan dari bawah.

Lalu, kedatangan Jordi Amat dan Mees Hilgers juga dapat menutup kelahaman Timnas Indonesia yang seringkali kebobolan pada bola-bola set piece.

Tinggi badan keduanya yang mencapai 184 dan 183 sentimeter dapat menutup kelemahan timnas tersebut.

Apalagi ditambah jam terbang mereka bermain menghadapi striker-striker tambun di eropa jelas menjadi poin plus sendiri yang dilirik Shin Tae-yong.

Jordi Amat (kiri) ketika membela Swansea City. (superball)

Tak hanya itu, Shin Tae-yong yang bermain mengandalkan ball possesion dengan mengatur build up serangan dari lini belakang juga akan terbantu dengan peran keempat pemain naturalisasi.

Kemampuan passing mereka yang di atas rata-rata pemain Indonesia akan mampu memberi kenyamanan timnas dalam melakukan progresi serangan dari belakang.

Dengan lancarnya proses build up serangan, dengan begitu peran gelandang dan pemain depan timnas dapat lebih cair.

Di sini, Tae-yong mencari peran gelandang serang atau striker yang memiliki kualitas passing dan kemampuan finishing yang handal.

Sang pemain dibutuhkan di fase akhir serangan Timnas memanfaatkan atribusinya dalam mengirim umpan dan menciptakan peluang berbahaya.

Dengan sistem Tae-yong tersebut, Timnas Garuda mampu menguasai jalannya pertandingan dari menit awal hingga akhir.

Keunggulan jumlah pemain timnas di lini tengah membuat para pemain Indonesia dapat leluasa mengurung pertahanan lawan.

Ditambah, semua striker Timnas Indonesia merupakan pemain yang memiliki kecepatan dan kreatif yang ditopang oleh para gelandang pekerja keras.

Umpan jauh dan terobosan digunakan semaksimal mungkin dalam mengubah arah serangan memanfaatkan kecepatan para pemain depan untuk menciptakan peluang dengan ruang kosong yang dimiliki.

Di sini Tae-yong meninggalkan peran striker murni yang identik dengan postur jangkung, permainan fisik, dan sundulan yang mematikan menjadi permainan cepat yang energik, kreatif, dan efisien.

Contoh paling nyata dari peran striker yang disukai Tae-yong adalah tugas yang ia berikan kepada Kushedya Hari Yudo.

Yudo memainkan peran sebagai pemain yang berdiri di antara barisan gelandang dan barisan pertahanan lawan.

Ia juga bebas bergerak untuk mengisi lini kiri dan kanan Timnas Garuda.

Peran ini memberikan dua keuntungan bagi skema yang diusung oleh Shin Tae-yong.

Yang pertama, adanya Yudo di posisi tersebut membuat jarak antar lini Timnas Garuda tidak terlalu jauh, ia menjadi jembatan antara lini tengah dan depan Garuda.

Yang kedua, Yudo memberikan ruang bagi pemain sayap dan gelandang serang untuk merangsek masuk ke dalam kotak penalti lawan.

Itulah yang membuat peran pemain timnas yang muncul dari lini kedua begitu kelihatan, gol-gol Timnas Garuda sering tercipta lewat lini kedua yang diisi Evan Dimas, Rumakiek, ataupun Witan Sulaeman.

Meski belum mencetak gol, Yudo begitu diandalkan untuk memberi daya gedor dan membuka ruang untuk serangan timnas di sepertiga akhir.

Efisiensi Yudo membuat namanya selalu dipilih untuk masuk ke dalam skuat Indonesia pilihan Shin Tae-yong, skema yang diusuhnya cocok dengan atribut yang dimiliki oleh Yudo.

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini