TRIBUNNEWS.COM - Tim besar Liga 2, Semen Padang kepayahan dalam menjalani kompetisi musim ini.
Semen Padang cuma sekali meraih kemenangan dalam sembilan laga yang sudah dijalani di Liga 2.
Itu membuat Semen Padang harus tabah menerima nasib berada di urutan terbawah di klasemen sementara Grup A Liga 2.
Baca juga: Klasemen Sementara Grup A Liga 2: Sriwijaya FC Beri Semen Padang Harapan Terakhir
Klub berjuluk Kabau Sirah ini masih memiliki kesempatan terakhir demi menghindari degradasi ke Liga 3.
Mereka mau tak mau harus mengamankan kemenangan demi memperbaiki posisi.
Semen Padang harus bisa mengalahkan KS Tiga Naga yang akan menjadi lawan pamungkas mereka di Liga 2.
Kebetulan, kedua klub tersebut memang yang paling berpeluang untuk turun kasta musim depan.
Baca juga: Sriwijaya FC Telan Kekalahan Perdana di Liga 2, Nil Maizar Protes Kepemimpinan Wasit
Alhasil, tensi laga tersebut diprediksi akan sangat tinggi.
Kabau Sirah sejatinya bukanlah tim papan bawah di Liga 2 jika dilihat dari materi pemain.
Mereka memiliki nama-nama beken yang sudah malang melintang di kompetisi sepak bola Indonesia.
Namun, para pemain seakan menemui kendala untuk menampilkan permainan kolektif di atas lapangan.
Pelatih SPFC, Hendri Susilo pun mengakui tim asuhannya ini banyak dirundung masalah.
Menurutnya, masalah tersebut sudah ada sejak dirinya dipercaya sebagai pelatih di tim kebanggaan warga Padang ini.
"Dari pertandingan ke pertandingan banyak masalah di tim ini," ungkap Hendri dikutip dari laman Tribun-Padang.
Meski baru kali ini menyampaikan masalah tersebut, Hendri mengaku bahwa dirinya tidak sedang beralasan atas kekalahan menghadapi Babel United Senin (22/11/2021).
Pasalnya, ia sudah berusaha sekuat mungkin demi mengantar tim meraih kemenangan.
Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan melakukan rotasi pemain.
Sayangnya, strategi tersebut belum berbuah manis bagi mereka.
Semen Padang harus menyerah dari Babel United yang semakin menjauh dari zona merah.
"Saya sudah ekstrem dalam melakukan rotasi menghadapi Babel United," ujar Hendri.
"Ternyata sampai saat ini tim tidak berkembang," lanjutnya.
Ia juga mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui apa masalah yang terjadi di timnya secara signifikan.
"Masalah apa sebenarnya saya juga kurang tahu," bebernya.
Namun, Hendri tetap memuji penampilan anak asuhnya yang sudah bermain mati-matian.
"Saya pikir anak-anak sudah bermain maksimal pada setiap pertandingan," terangnya.
(Tribunnews.com/Guruh) (Tribun-Padang.com/Panji Rahmat)