Kepercayaan diri para pemain jelas nampak di laga ini.
Mereka bisa menikmati jalannya pertandingan selagi tak meremehkan lawan yang dihadapi.
Rachmat Irianto juga sigap memimpin lini belakang bersama Fachruddin yang menjadi tandemnya.
Tingginya rasa percaya diri para pemain bisa dilihat dalam proses terciptanya gol kedua,
Pada gol tersebut, Skuat Garuda mendapat peluang dari serangan cepat yang dibangun dari lini belakang.
Alfeandra Dewangga yang mendapat bola nyatanya tak langsung mengoper ke temannya yang lain.
Ia mengandalkan visi bermain ciamik sembari membawa bola melewati lapangan tengah.
Pemain PSIS Semarang ini akhirnya mengoper bola ke rekannya yang ada di lini depan.
Akan tetapi dalam proses operan tersebut, ia sama sekali tak melihat ke arah kawannya yang dituju, dalam hal ini Irfan Jaya.
Ia justru melihat ke arah lain yang mengecoh para pemain Myanmar.
Istilah umpan tanpa melihat atau no-look pass berhak disandang sang pemain berkat sodoran umpan tersebut.
Para pecinta sepak bola nasional tentu berharap performa semacam ini bisa terus ditampilkan para pemain.
Harapannya, mereka juga bisa menjawab tantangan kala bersua negara-negara dengan kultur sepak bola kuat.
Di ajang Piala AFF nanti, mereka bakal dihadang negara seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam yang sudah menjadi kekuatan sepak bola Asia Tenggara.
Pelatih Shin Tae-yong memiliki tugas berat untuk mempertahankan rasa percaya diri para pemain di level yang tinggi.
Selain itu, ia juga terus membenahi fisik skuat Garuda yang dinilai masih kurang.
(Tribunnews.com/Guruh)