News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Vonis Pedas Antonio Conte, Dejavu Perkataan Jose Mourinho Semasa Tangani Spurs

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih kepala Tottenham Hotspur asal Italia, Antonio Conte memberi isyarat di pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Tottenham Hotspur dan Leeds United di Stadion Tottenham Hotspur di London, pada 21 November 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Antonio Conte tak sungkan melayangkan vonis pedas terhadap kondisi timnya pasca kekalahan memalukan dalam gelaran Uefa Conference League, Jumat (26/11/2021) dinihiar tadi.

Spurs secara mengejutkan harus pulang tanpa poin saat melawat ke markas klub asal Slovenia, Mura.

Tim asal London Utara itu harus mengakui keunggulan Mura dengan skor 2-1.

Dalam laga yang diwarnai kartu merah Ryan Sessegnon tersebut, Spurs kalah setelah tuan rumah mencetak gol pada menit terakhir.

Ialah Amadej Marosa yang membuat Spurs pulang dengan wajah kekecewaan dalam lawatannya kali ini.

Baca juga: David Moyes, Eks Manchester United yang Mengubah Pesakitan West Ham Menjadi Raksasa Eropa

Baca juga: West Ham yang Menjadi Kryptonite Bagi Liverpool & City, Tuah Buangan MU, Dongeng Leicester Terulang?

Pelatih kepala Tottenham Hotspur Italia Antonio Conte (tengah) berbicara kepada wasit pada akhir pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Everton dan Tottenham Hotspur di Goodison Park di Liverpool, barat laut Inggris pada 7 November 2021. (Oli SCARFF / AFP)

Kekalahan melawan Mura tentu sangat mengejutkan mengingat kualitas skuat dan performa masing-masing tim.

Sebelum mengalahkan Spurs, Mura bahkan belum pernah mampu mendulang poin sama sekali dalam partisipasinya di ajang UEFA Conference League musim ini.

Alhasil kekalahan memalukan melawan Mura mengundang murka Conte selaku pelatih Spurs.

Eks pelatih Chelsea itu beranggapan timnya tidak cukup bermain baik melawan tim asal Slovenia tersebut.

"Kekalahan yang buruk, saya tidak puas dengan apa yang terjadi," akui Conte dilansir Football London.

"Ini adalah kedua kalinya beruntun, kami menyelesaikan laga dengan kondisi sepuluh orang,".

"Saya tidak suka apa yang terjadi dengan laga tadi,".

"Saya harus jujur dan memberi tahu anda bahwa setelah tiga setengah minggu disini, saya mulai memahami situasinya," jujurnya.

Pelatih kepala Tottenham Hotspur asal Italia, Antonio Conte memberi isyarat di pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Tottenham Hotspur dan Leeds United di Stadion Tottenham Hotspur di London, pada 21 November 2021. (ADRIAN DENNIS / AFP)

Salah satu vonis berat yang dijatuhkan Conte soal level yang dimiliki Spurs masih belum dikatakan tinggi.

Juru taktik asal Italia itu merasa ada celah besar yang perlu dikejar oleh timnya guna menyamai level tim top Inggris lainnya.

"Saya dapat memberi tahu anda bahwa situasinya tidak sederhana," buka Conte.

"Tidak sederhana karena pada saat ini level kita tidak terlalu tinggi,".

"Ada celah penting dengan tim-tim top di Inggris," tukasnya menambahkan.

Baca juga: Strategi Jitu David Moyes Saat West Ham Taklukkan Liverpool 3-2. Tempel Kiper Saat Tendangan Sudut

Kejujuran Conte barangkali seperti dejavu pengulangan tentang apa yang pernah dikatakan Jose Mourinho semasa masih menjabat sebagai pelatih Spurs.

Mourinho yang harus legowo dipecat beberapa hari sebelum melakoni laga final Piala Carabao pernah mengatakan hal yang sama dengan Conte.

Pelatih kepala Portugis Tottenham Hotspur Jose Mourinho menunjuk ke tepi lapangan saat striker Tottenham Hotspur asal Wales, Gareth Bale (kiri) meninggalkan pertandingan, diganti selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Brighton dan Tottenham Hotspur di Stadion Komunitas American Express di Brighton, Inggris selatan pada 31 Januari 2021. ANDREW BOYERS / POOL / AFP (ANDREW BOYERS / POOL / AFP)

Pelatih berdarah Portugal itu merasa timnya saat itu memiliki level yang berbeda daripada klub besar Inggris lainnya.

"Banyak dari pemain tim ini yang berasal dari level yang berbeda," ungkap Mourinho.

"Liga Inggris adalah level tinggi dan ketika anda bertindak tidak sesuai level tersebut, itu akan sulit," tambahnya.

Apa yang dikatakan Mourinho tepatnya pada bulan April lalu seakan dialami oleh Conte yang baru saja beberapa pekan menangani Spurs.

Hal itu tentu menarik mengingat kapasitan Conte dan Mourinho sebagai salah satu pelatih terbaik dunia mengemukakan pendapat hampir sama saat menangani Spurs.

Jika Mourinho harus meninggalkan Spurs setelah berusaha membangun tim tersebut selama 17 bulan tanpa trofi.

Akankah Conte bisa mempersembahkan trofi sekaligus mengakhiri paceklik gelar juara dengan amanah yang sedang ia ampu yakni menjabat sebagai pelatih Spurs?

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini