News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Tekad Kuat Mourinho Kembangkan Bakat Zaniolo, Roberto Mancini Ikut Terseret

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerang Lazio Italia Ciro Immobile (kiri) menantang gelandang AS Roma Nicolo Zaniolo selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Lazio vs AS Roma di stadion Olimpiade di Roma pada 26 September 2021. Jose Mourinho ingin mengembangkan potensi Nicolo Zaniolo di AS Roma meski kini Giallorossi menggunakan taktik berbeda

TRIBUNNEWS.COM - Misi Jose Mourinho bersama AS Roma nyatanya tak melulu soal trofi juara.

Mourinho juga memiliki niat mulia untuk mengembangkan skuat AS Roma yang cukup bertalenta.

AS Roma sendiri kini dihuni oleh kombinasi pemain muda dan senior.

Pelatih AS Roma asal Portugal Jose Mourinho (tengah) berbincang dengan para pemainnya di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia Lazio vs AS Roma di stadion Olimpiade di Roma pada 26 September 2021. Vincenzo PINTO / AFP (Vincenzo PINTO / AFP)

Baca juga: AS Roma Koyak Zorya 4-0, Jose Mourinho Tetap Ngamuk, Tammy Abraham Diminta Move On dari Chelsea

Lorenzo Pellegrini, Bryan Cristante hingga El Shaarawy merupakan pemain andalan AS Roma di beberapa musim sebelumnya.

Mou pun mencoba menambahkan sentuhannya dengan memboyong Tammy Abraham hingga Rui Patricio.

Ia juga tak melupakan beberapa pemain muda klub yang sempat bersinar.

Sosok Nicolo Zaniolo tentu berada di puncak daftar tersebut.

Baca juga: Adaptasi Inzaghi di Inter Milan, Lebih Produktif dari Era Conte, Usung Kolektivitas & Magis Eks Roma

Sinar kebintangan Zaniolo sempat terpancar sangat cerah dalam beberapa musim lalu.

Akan tetapi, cedera ACL yang mendekapnya dua kali membuatnya belum bisa tampil seperti dahulu lagi.

Penampilannya di atas lapangan yang belum konsisten berimbas pada menit bermain yang ia dapatkan sejauh ini.

Pemain berusia 22 tahun tersebut sempat menjadi pilihan utama Mou kala menggunakan formasi 4-2-3-1.

Namun, jam mainnya semakin berkurang saat sang pelatih mengubah pakem bermain Giallorossi menjadi 3-5-2.

Posisi Zaniolo yang terbiasa bermain melebar kini tak ada lagi.

Ia pun harus menyesuaikan diri dengan skema baru tersebut.

Gelandang Roma Italia Nicolo Zaniolo (kanan) dan bek AC Milan Prancis Theo Hernandez berebut bola selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AS Roma dan AC Milan pada 31 Oktober 2021 di stadion Olimpiade di Roma. (Filippo MONTEFORTE /AFP)

Untungnya kesempatan untuk menguji kemampuan datang di tengah pekan kemarin.

Laga melawan Zorya Luhansk menjadi panggung Zaniolo yang tampil apik.

Pemuda asli Italia ini mendapat amanah untuk mengisi peran sebagai penyerang bayangan.

Ia mampu menjawab tantagan tersebut dengan menyuguhkan assist dan gol pada laga tersebut.

Zaniolo sendiri mengaku tak keberatan untuk bermain sebagai seorang penyerang bayangan.

Sebab, ia bisa melakoni hampir semua peran di sisi penyerangan tim.

"Saya bisa bermain di sana. Saya juga bisa bergerak melebar. Saya melakukan apa saja demi kepentingan tim," ungkap Zaniolo dikutip dari Football Italia.

Ia mengaku tak masalah kala tak dipercaya sebagai starter di beberapa laga.

Menurutnya, keputusan pelatih tersebut malah membuatnya bisa melihat kemampuannya di atas lapangan.

Perbaikan demi perbaikan akan berusaha ia lakukan di bawah arahan Mourinho.

"Duduk di bangku cadangan membuat saya sadar. Saya menerima apa yang menjadi keputusan pelatih," ujar Zaniolo.

"Saya suka untuk selalu berada di bawah tekanan dan meresponnya dengan performa di atas lapangan," lanjutnya.

Jose Mourinho juga telah mengajarkan hal penting kepadanya.

File foto ini diambil pada 14 Agustus 2021 menunjukkan pelatih Roma asal Portugal Jose Mourinho berdiri di lapangan sebelum pertandingan sepak bola persahabatan Italia AS Roma vs Casablanca di stadion Olimpiade di Roma. Jose Mourinho adalah pelatih kepala baru AS Roma yang berlaga di kejuaraan Serie A 2021-2022. (ANDREAS SOLARO / AFP)

Ia tak boleh cepat berpuas diri dengan kemampuan yang ia miliki saat ini.

"Mourinho mengajarkan untuk tidak lekas puas dengan performa bagus," sambungnya.

The Special One sendiri juga mengakui Zaniolo masih memerlukan waktu untuk berkembang lebih jauh.

Ditambah lagi, ia masih trauma dengan cedera ACL yang membekapnya beberapa waktu lalu.

"Saya suka sikapnya. Saya mengharapkannya untuk lebih bisa terlibat dalam permainan tim," ucap Mou.

"Dia memiliki potensi yang luar biasa, tapi dia harus belajar lagi tentang taktik dan kelakuannya di atas lapangan."

"Dia harus lebih sadar akan talentanya sendiri, bahkan di saat sulit sekalipun," pungkasnya.

Jika Zaniolo bisa kembali ke performanya sebelum cedera, maka ia bisa saja mendapat garansi tempat di Timnas Italia.

Mourinho yakin Roberto Mancini pasti akan mendukungnya untuk bekerja keras di AS Roma.

"Roberto Mancini pasti akan senang jika Zaniolo bisa bermain seperti sebelum dia mengalami cedera," tutup Mou.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini