TRIBUNNEWS.COM - Atalanta berpesta, mereka datang ke sudut tribun di mana supporter tim asal Bergamo ini berkumpul, bernyanyi sepanjang laga di tengah musim dingin di akhir bulan November.
Gol Duvan Zapata di babak pertama, sama sekali tidak mampu dibalas oleh Juventus, menyakitkannya lagi, ini adalah kekalahan Juventus di kandang dari Atalanta sejak tahun 1989.
Pandang tertuju kepada Massimiliano Allegri yang nampak berdiskusi dengan asisten wasit pasca pertandingan, entah apa yang dibicarakan, yang pasti, Andrea Agnelli, tampak tidak bisa berkata-kata melihat performa timnya.
Baca juga: Hasil Bola Tadi Malam: Chelsea Rawan Disalip City & Liverpool, Beda Lakon AC Milan & Real Madrid
Baca juga: Juventus Harus Parkir Federico Chiesa Hingga Natal Berakhir
Ini adalah rentetan hasil kurang memuaskan Juventus di bulan November, pasca kalah dari Chelsea di ajang Liga Champions.
Selain itu, Juventus juga cukup buruk musim ini dan terdampar di peringkat 7 klasemen sementara.
Kekalahan ke-5 di liga hanya dalam 14 laga, tentu adalah hal yang mengejutkan untuk tim sekelas Juventus.
Lalu apa yang salah dengan Juventus?
Setelah mengalahkan Chelsea dengan 1-0 pada akhir September, Juventus seolah mendapatkan kebangkitan, yang ternyata jauh panggang dari api.
Bermain sangat mengcewakan Derby d'Italia, dengan imbang melawan AC Milan, kemudian tumbang melalui gol di menit akhir dari Sassuolo.
Dan tentu yang menyakitkan adalah kekalahan dari Hellas Verona yang dilatih mantan asisten Andrea Pirlo, Igor Tudor.
Beberapa cara dilakukan untuk memperbaiki performa tim, salah satunya dengan mengurung pemain di J Hotel, dengan harapan memperbaiki komunikasi antar pemain dan memperbaiki permainan.
Kemenangan penting atas Fiorentina dan Lazio memang sedikit menunjukkan adanya peningkatan performa.
Tetapi, ketika Juventus menang, permainan mereka juga tidak begitu meyakinkan.
Cederanya Chiesa, Dybala, Morata dan Moise Kean membuat tim ini kehilangan identitas menyerang mereka.
Dan itu terlihat dalam statistik, dengan Juventus turun ke urutan ke-12 di Liga Italia dalam xG untuk mencetak gol melalui permainan terbuka, menurut StatsBomb.
Baca juga: Bhayangkara FC Diharapkan Paul Munster Kembali ke Jalur Kemenangan Saat Ladeni PSIS Semarang
Bonucci saat ini adalah pencetak gol terbanyak bersama tim dan dua dari tiga golnya tercipta pada akhir pekan. Keduanya penalti.
Allegri membuat mereka bermain lebih dalam bahkan daripada Salernitana yang baru saja promosi dengan pendekatan bermain dengan sernagan balik.
Allegri perlu menunjukkan sisi lain dari karakternya yaitu bermain cepat dalam memanfaatkan situasi menyerang.
Mendapatkan Dybala sebagai ujung tombak dan memaksimalkan kreatifitas dari Manuel Locatelli akan menjadi salah satu caranya.
Jika ingin tetap memasang target sebagai juara liga Italia, Juventus harus berbenah, mengingat AC Milan, Inter Milan dan Napoli, sangat menjanjikan untuk meraih Scudetto.
(Tribunnews.com/Gigih)