"Kami sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 LIB kalau dari hasil investigasi mereka menunjukan dokternya PSS (Elwizan Aminudin) tidak punya ijazah, maupun terdaftar sebagai dokter di IDI atau manapun," katanya saat dihubungi Tribun Jogja, Kamis.
Dihubungi terpisah, Direktur Utama PSS Sleman, Andy Wardhana, mengungkapkan Elwizan sudah mengundurkan diri dari tim secara lisan sejak Rabu (1/12/2021).
“Sudah (mengundurkan diri). Secara lisan kemarin,“ ungkap Andy kepada Kompas.com, Kamis.
Sebelum mengundurkan diri, Elwizan sudah tidak mendampingi tim selama hampir dua minggu karena mengurus ibunya yang sakit.
Lebih lanjut, Andi mengaku tak curiga sedikit pun pada Elwizan.
Lantaran, Elwizan sudah pernah menjadi dokter tim di sejumlah klub.
Rekam jejaknya tersebut lantas membuat jajaran direksi mempercayainya punya kapasitas sebagai seorang dokter.
Baca juga: Dirut PT LIB Kecam Pembakaran Kantor PSS Sleman, Sebut Pelakunya Perusuh, Bukan Suporter
Baca juga: Usai Telan Kekalahan dari Persita, Kantor Klub PSS Sleman Dibakar, Pihak Manajemen Angkat Bicara
"Terus terang awalnya saya tidak tahu, karena waktu itu sudah direkrut oleh tim, memang dia sudah punya track record di dokter timnas dan beberapa klub lainnya, bukan satu dua."
"Awalnya tidak curiga sama sekali, ijazahnya kuliahnya ada loh, tapi tidak tahu itu benar apa palsu," ujarnya.
"Nah karena kita lihat dia sudah ada track record di tim-tim lain sebelumnya, kayaknya waktu itu tidak di-cross check dulu," tambahnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJogja/Taufiq Syarifudin, Kompas.com/Suci Rahayu)