TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok Elwizan Aminuddin, dokter gadungan yang tergabung dalam klub sepak bola PSS Sleman.
Identitas Elwizan sebagai dokter gadungan pertama kali diungkap Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Muhammad Iqbal Amin, lewat cuitan di Twitter.
Iqbal membeberkan kebohongan Elwizan lewat akun Twitternya, Rabu (1/12/2021).
"Another Fraudster, kali ini korbannya @PSSleman, konon ybs sempat jadi Dokter Timnas.
Buat instansi yg mau ngerekrut dokter, lain kali cek n ricek ke situs Cek dokter di @kkigoid http://kki.go.id," cuitnya, dikutip TribunJogja.
Baca juga: Heboh! Dokter Tim PSS Sleman Ternyata Gadungan, Sempat Jadi Dokter Timnas dan Tim Elite Liga 1
Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Orang Tersangka Pembakaran Kantor PSS Sleman
Cuitan Iqbal tersebut bahkan mendapat respons dari dr Tirta Mandira Hudhi.
Dokter yang akrab disapa Cipeng ini mempertanyakan kebenaran kasusnya.
"Ini kasusnya gimana ya Ndan? Ngaku dokter? Atau dokter STR ga aktif?" tanyanya.
Iqbal pun mengatakan, Elwizan tak mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai dokter.
Namanya juga tak terdaftar di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
"Dokter palsu, NO STR, ijazah palsu, tidak terdaftar di IDI mana pun, DIKTI juga, apalagi KKI. Monggo di cek, Pak," jawab Iqbal.
Namun, saat ditelusuri Tribunnews, cuitan Iqbal di akun @iqbalamin89 tampaknya sudah dihapus.
Lantas, siapakah sosok Elwizan Aminudin?
Elwizan adalah dokter tim PSS Sleman yang mengaku sebagai lulusan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh.
Namun, ijazah miliknya ternyata tidak terdaftar.
Baca juga: Ketum PSSI: Sudah Terlalu Lama Indonesia Tidak Jadi Juara Piala AFF, Ini Saatnya Jadi yang Terbaik
Baca juga: Hasani Abdulgani: PSSI Punya Banyak Daftar Pemain Keturunan Indonesia
Hal ini sudah dikonfirmasi langsung oleh Satgas Covid-19 Liga Indonesia Baru (LIB).
"Lalu kami cek berdasarkan ijazah nya di Kampus FK USK (Universitas Syiah Kuala) Banda Aceh secara informal lewat akademik ternyata juga tidak terdaftar."
"Diperkuat juga dengan cek bersama rekan-rekan dokter alumni FK USK Banda Aceh ternyata ada kejanggalan pada ijazah dr EA," ujar perwakilan Satgas Covid-19 LIB, dr Alfan, Kamis (2/12/2021), mengutip TribunJogja.
Saat ditelusuri Tribunnews, nama Elwizan tak terdaftar di direktori anggota IDI.
Dilansir Kompas.com, sebelum bersama PSS Sleman, Elwizan diketahui pernah bergabung dengan sejumlah klub, yaitu:
- PS TNI (sekarang Persikabo 1973);
- Madura United;
- Kalteng Putra;
- Timnas Indonesia U-16;
- Timnas Indonesia U-19.
Baca juga: Kantor Dibakar Usai Telan Kekalahan, Manajemen PSS Sleman Janji Berbenah, Harap Terus Dapat Dukungan
Baca juga: Pembakaran Kantor PSS: Pelaku Siramkan Bensin ke Meja, Begini Kronologi Lengkapnya
Sudah Mengundurkan Diri
Kabar Elwizan Aminudin yang merupakan dokter gadungan, telah dibenarkan pihak PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT LIB, Ahmad Hadian Lukita.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 LIB kalau dari hasil investigasi mereka menunjukan dokternya PSS (Elwizan Aminudin) tidak punya ijazah, maupun terdaftar sebagai dokter di IDI atau manapun," katanya saat dihubungi Tribun Jogja, Kamis.
Dihubungi terpisah, Direktur Utama PSS Sleman, Andy Wardhana, mengungkapkan Elwizan sudah mengundurkan diri dari tim secara lisan sejak Rabu (1/12/2021).
“Sudah (mengundurkan diri). Secara lisan kemarin,“ ungkap Andy kepada Kompas.com, Kamis.
Sebelum mengundurkan diri, Elwizan sudah tidak mendampingi tim selama hampir dua minggu karena mengurus ibunya yang sakit.
Lebih lanjut, Andi mengaku tak curiga sedikit pun pada Elwizan.
Lantaran, Elwizan sudah pernah menjadi dokter tim di sejumlah klub.
Rekam jejaknya tersebut lantas membuat jajaran direksi mempercayainya punya kapasitas sebagai seorang dokter.
Baca juga: Dirut PT LIB Kecam Pembakaran Kantor PSS Sleman, Sebut Pelakunya Perusuh, Bukan Suporter
Baca juga: Usai Telan Kekalahan dari Persita, Kantor Klub PSS Sleman Dibakar, Pihak Manajemen Angkat Bicara
"Terus terang awalnya saya tidak tahu, karena waktu itu sudah direkrut oleh tim, memang dia sudah punya track record di dokter timnas dan beberapa klub lainnya, bukan satu dua."
"Awalnya tidak curiga sama sekali, ijazahnya kuliahnya ada loh, tapi tidak tahu itu benar apa palsu," ujarnya.
"Nah karena kita lihat dia sudah ada track record di tim-tim lain sebelumnya, kayaknya waktu itu tidak di-cross check dulu," tambahnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJogja/Taufiq Syarifudin, Kompas.com/Suci Rahayu)