News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Klub Liga Indonesia Harus Memverifikasi Tim Medis Harus Cek Dokumennya Kata Akhmad Hadian Lukita

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengaku kaget mendengar kabar adanya dokter palsu yang telah lama malang melintang bekerja di klub-klub Liga 1 bahkan hingga di Timnas Indonesia.

Setelah mendengar kabar itu, Hadian pun mengarahkan kepada klub-klub Liga 1 dan Liga 2 agar mengecek dokumen tim medis masing-masing.

Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita saat ditemui di Media Center SUGBK, Senayan, Jakarta, Jumat (27/8/2021) malam. (Tribunnews/Abdul Majid)

“PT LIB akan berkomunikasi dengan klub-klub agar klub memverifikasi keabsahan ijazah tim medis,” kata  Hadian kepada wartawan, Jumat (3/12/2021).

“Hal ini akan dilakukan masing-masing klub. Selanjutnya, nanti akan dicek juga oleh tim Satgas Covid 19 PT LIB,” sambungnya.

Sementara itu, kasus dokter gadungan Elwizan Aminudin juga dilaporkan PT LIB  ke Komite Medis PSSI.

Akhmad Hadian Lukita (Tribunnews/Abdul Majid)

PT LIB sudah memastikan Elwizan Aminudin (EA) sebagai dokter palsu. Tak ada dokumen resmi yang bisa membuktikannya bahwa dia adalah seorang dokter.

Kepastian ini didapat setelah tim dokter PT LIB melakukan berbagai penelusuran. Hasilnya, Elwizan Aminudin memang tidak terdaftar dimana-mana sebagai dokter

“Beberapa waktu lalu saya selaku Wakil Satgas prokes liga, mendapat laporan informal terkait ‘dr.EA’ bahwa yang bersangkutan bukan seorang dokter. Lalu kami satgas prokes liga mencoba cek di website KKI Kolegium Kedokteran Indonesia/IDI Online, dan ternyata memang tidak terdaftar," kata dokter Alfan.

Baca juga: Hangtuah Jakarta Kalahkan Bumi Borneo, AF Rinaldo Masih Soroti Jumlah Turnovers

“Lalu kami cek berdasarkan ijazah-nya di Kampus FK USK (Universitas Syiah Kuala) Banda Aceh secara informal lewat akademik, ternyata juga tidak terdaftar. Diperkuat juga dengan cek bersama rekan-rekan dokter alumni FK USK Banda Aceh ternyata ada kejanggalan pada ijazah ‘dr.EA’,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini