News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2020: Peran Spesial Asnawi & Punggawa Persib

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia menjalani latihan di Lapangan B, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/11/2021) malam. Latihan itu digelar sebelum pemusatan latihan (TC) di Turki guna mematangkan persiapan jelang Piala AFF 2020. Dalam latihan tersebut, terpantau kehadiran sejumlah pemain andalan Merah Putih seperti Asnawi Mangkualam, Evan Dimas Darmono, Ezra Walian, Victor Igbonefo, dan masih banyak lagi. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Piala AFF 2020 akan menjadi ajang pembuktian bagi Shin Tae-yong tentang seberapa jauh ia telah membangun Timnas Indonesia.

Impian untuk memberi gelar pertama bagi Timnas Indonesia di ajang Piala AFF tentunya ada dalam gairah Shin Tae-yong.

Timnas Indonesia yang selalu tidak beruntung di Piala AFF menanti sentuhan magisnya yang sudah menukangi tim-tim elite di penjuru Asia.

Juru taktik asal Korea Selatan itu pun memberi sentuhan yang berbeda terhadap permainan Indonesia, yaitu bermain mengandalkan kolektivitas dan position play.

Tae Yong sering bermain dengan skema dasar 4-1-4-1 dan 4-3-3. Saat menyerang, skuat asuhan Shin Tae-yong tersebut memakai skema 3-2-4-1 atau 3-2-5.

Tae-yong berusaha menumpuk pemain Indonesia di tengah, dengan menarik Asnawi Mangkualam lebih ke dalam.

Strategi cemerlang Tae-yong membuat Asnawi tak hanya bermain sebagai bek kanan yang rajin melakukan overlap tinggi memanfaatkan kecepatannya.

Lebih dari itu, Asnawi memiliki dua peran dalam taktik yang diterapkan pelatih asal Korea Selatan tersebut, yaitu menjadi bek kanan sekaligus gelandang tengah.

Peran Asnawi itu, membuat Garuda lebih leluasa menguasai ball possesion dan mengatasi pressing lawan.

Saat Indonesia membangun serangan, Asnawi akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama Rahmat Irianto, lalu posisinya di bek kanan diisi oleh Fachrudin Aryanto, Elkan Baggot di tengah, dan Pratama Arhan berada di kiri.

Dalam skema tersebut, dengan kontrol bola dan teknik yang dimiliki Asnawi, ia dapat membuat lini tengah Garuda lebih kuat dan variatif.

Pergerakan Asnawi ke tengah juga membuat Indonesia unggul jumlah pemain di tengah pada fase awal serangan.

Evan Dimas dan Ricky Kambuaya sebagai gelandang bisa naik ke area yang tinggi.

Asnawi dan Rahmat Irianto mengisi lini tengah untuk membangun serangan dari bawah.

Evan Dimas lebih dibutuhkan di fase akhir serangan dengan kemampuannya dalam mengirim umpan dan menciptakan peluang berbahaya.

Keunggulan jumlah pemain timnas di lini tengah membuat para pemain Indonesia dapat leluasa mengurung pertahanan lawan.

Begitu juga untuk lini depan, dengan menempatkan Ezra Wallian sebagai striker serta diapit oleh Witan Sulaeman dan Evan Dimas, Timnas Garuda bermain dengan keseimbangan dan sangat efisien.

Ketika kehilangan bola, Evan Dimas bakal turun untuk membuat Indonesia unggul jumlah di lini tengah, sementara ketika bertransisi dari bertahan ke menyerang, ia menjadi pusat serangan bersama Ezra.

Dengan adanya Witan dan Ezra di sisi kanan dan tengah, Evan Dimas dengan mudah bisa mendistribusikan bola kepada kedua pemain yang pintar dalam mencari ruang untuk dapat dieksploitasi.

Munculnya Ricky Kambuaya dari lini kedua juga membuat serangan timnas begitu kaya, para pemain lawan dibuat kerepotan dalam menjaga kedalaman dan menjaga para pemain Garuda.

Tempat juga layak diberikan untuk permainan sang gelandang bertahan, Rahmat Irianto.

Perannya begitu baik dalam hal mengatur tempo dan memutus serangan balik lawan.

Irianto juga acap kali diberi peran oleh Shin Tae-yong untuk menjadi anchor di lini belakang.

Agresifnya para full back Timnas Garuda, diakali oleh Tae-yong dengan menaruh Irianto sejajar dengan para bek tengah timnas.

Di lini depan, akan menjadi persaingan yang seru antara Ezra Wallian, Hari Yudo, Hanis Saghara, dan Dedik Setiawan.

Namun nampaknya, posisi di 11 utama akan diberikan kepada Ezra yang tampil apik di Persib Bandung dan laga uji coba Timnas Indonesia.

Ia bermain begitu cair dengan sering menjemput bola ke tengah hingga melakukan pergerakan dari lini sayap.

Torehan satu gol dan satu assist dalam dua pertandingannya bersama Timnas di Turki sukses ia catatkan.

Ia tak hanya mampu menjadi juru gedor utama, namun dapat berperan sebagai pemberi assist dan pembuka ruang bagi pemain lainnya yang muncul dari lini kedua.

Ya, Tae-yong memang tidak memiliki target man di Timnas Garuda, ia meninggalkan seorang Spasojevic, striker berpostur jangkung yang dianggap tak masuk dalam skemanya.

Semua striker Timnas Indonesia merupakan pemain yang memiliki kecepatan dan kreatif yang ditopang oleh para gelandang pekerja keras.

Umpan jauh dan terobosan digunakan semaksimal mungkin dalam mengubah arah serangan memanfaatkan kecepatan para pemain depan untuk menciptakan peluang dengan ruang kosong yang dimiliki.

Di sini Tae-yong meninggalkan peran striker murni yang identik dengan postur jangkung, permainan fisik, dan sundulan yang mematikan menjadi permainan cepat yang energik, kreatif, dan efisien.

Shin Tae-yong telah memikirkan keputusannya dengan matang, dari rangkaian uji coba, turnamen, dan TC yang dijalani, ia memiliki pendekatan sendiri untuk menjadikan Indonesia tampil bertaji.

Bukan tak mungkin, jika taktik Shin Tae-yong tersebut berjalan efisien, di Piala AFF nanti Timnas Indonesia dapat melangkah ke Final dan menjuarai turnamen 4 tahunan itu untuk pertama kalinya.

Perkiraan Susunan Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF:

Ernando Ari Sutaryadi; Pratama Arhan, Elkan Baggott, Fachrudin Aryanto, Asnawi Mangkualam; Rachmat Irianto, Ricky Kambuaya, Evan Dimas; Irfan Jaya, Witan Sulaeman, Ezra Wallian.

Pelatih: Shin Tae-yong

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini