News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Prediksi West Ham vs Chelsea di Liga Inggris: Ujian Ketajaman The Blues hadapi Double Pivot Moyes

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Chelsea asal Italia Jorginho (tengah) merayakan golnya dari tendangan penalti untuk menyamakan kedudukan dalam pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Chelsea dan Manchester United di Stamford Bridge di London pada 28 November 2021.

Itu dalam urusan bertahan, dalam proses menyerang atau melakukan build up serangan, kedua pemain tersebut juga menjadi kunci.

Khusunya Declan Rice, eks akademi Chelsea itu terbilang pandai dalam mengalirkan bola. Rasio pass completionnya mencapai angka 86,52%,

sementara umpan jarak jauh ke arah kotak penalti mencapai angka 81,12%.

Gelandang West Ham United, Declan Rice memimpin upacara setelah gelandang West Ham United dari Aljazair Said Benrahma mencetak gol kedua dalam pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara West Ham United dan Leicester City di The London Stadium, di London timur pada 23. , 2021. (Glyn KIRK / AFP)

Statistik tersebut merupakan yang terbaik di West Ham mengungguli Tomas Soucek yang juga dikenal memiliki kemampuan membagi bola yang mumpuni.

Sebagai seorang gelandang bertahan, Rice juga memiliki kemampuan dribel yang ciamik. Rasio successful dribblenya berada di angka 80.11%,

Bisa dibilang, peran kedua gelandang bertahan West Ham tersebut adalah kunci dari skema milik Moyes, ketika kedua gelandang tersebut mampu berperan dengan maksimal, para barisan pemain depan The Hammers akan dapat leluasa mengekspolitasi pertahanan lawan.

Moyes selalu memasang satu gelandang serang yang memiliki cepetan dan kemampuan dribel yang mumpini, ketika di musim lalu ada seorang Jesse Lingard.

Musim ini Moyes begitu mengandalkan peran Said Benrahma, tak hanya cepat, pemain asal Aljazair tersebut juga memiliki kreativitas yang tinggi.

Catatan umpan kuncinya berada di angka 2.8 per pertandingan, menjadi yang tertinggi diantara pemain West Ham lainnya.

Sedangkan dari kubu Chelsea, dua gelandang mereka, Kante dan Jorginho diragukan untuk tampil lantaran proses peneymbuhan cedera yang belum selesai.

Untuk itu, Tuchel nampaknya akan memanfaatkan atribut Mason Mount untuk memberi kreativitas di lini tengah The Blues.

Mason Mount adalah salah satu pemain Chelsea yang penampilannya paling konsisten, baik di era kepelatihan Lampard atapun Tuchel, ia selalu menjadi pilihan utama dan tampil memuaskan.

Pemain berusia 23 tahun tersebut sejatinya bukanlah seorang pencetak gol handal, perannya lebih mumpuni sebagai seorang penyambung antara lini tengah menuju depan permainan The Blues.

Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kiri) memberi selamat kepada gelandang Chelsea Inggris Mason Mount pada peluit akhir selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Chelsea dan Norwich City di Stamford Bridge di London pada 23 Oktober 2021. (ADRIAN DENNIS / AFP)

Dan sang juru taktik, Thomas Tuchel paham betul akan potensi dan atribut seorang Mason Mount. Ia memberi kebebasan Mount untuk bergerak dan mengatur serangan Chelsea di tengah ataupun samping.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini