Bahkan di lanjutan Liga Inggris, The Lilywhites terbantai tiga gol tanpa balas saat bertandang ke Crystal Palace.
Padahal, ada nama Harry Kane di starting line up tim yang bermarkas di White Hart Lane tersebut.
Hasil minor kembali ditorehkan Spurs di laga selanjutnya saat melawan Rennes dalam penyisihan grup Europa Conference League.
Kembali bermain tanpa Son, Nuno Santos bertumpu pada sosok Harry Kane.
Namun, Kane tak mampu menunjukkan permainan terbaiknya.
Dirinya mengalami kebuntuan selama jalannya pertandingan, penampilan beringasnya di musim lalu, tak mampu ia tunjukkan di laga itu.
Kane akhirnya ditarik pada menit 54, digantikan oleh rekrutan teranyar Spurs dari Barcelona, Emerson.
Buntunya lini serang Spurs tanpa kehadiran Son memang sangat terasa.
Di laga yang berakhir dengan skor 2-2 itu, gol Spurs tercipta karena gol bunuh diri pemain belakang Rennes, Loio Bade.
Dan satu gol lainnya, dicetak oleh gelandang mereka Hoejbjerg.
Di dua laga yang dijalani The Lilywhites tanpa diperkuat oleh Son, tidak ada pemain depan lain yang mampu mencatatkan namanya di papan skor.
Adaptasi Conte untuk Son
Berkaca dari penampilan Son di musim lalu dan musim ini bersama dua pelatih yang berbeda, eks pemain Bayern Leverkusen itu selalu menjadi tumpuan di lini depan Tottenham.
Antonio Conte yang menjadi pelatih anyar pun paham betul dengan atribut sang pemain, Son bukanlah pemain yang menjadi bayang-bayang Harry Kane.
Melainkan ia adalah tumpuan the Lilywhites di lini depan.
Di bursa transfer, Conte pun juga tak melirik satu pun pemain yang berposisi sebagai winger.
Ia lebih mencari pemain tipikal nomor sembilan dan seorang gelandang bertahan yang pandai dalam hal membagi bola.
Ya, Conte memang sangat percaya dengan kemampuan Son, seperti pelatih-pelatih sebelumnya.
Aktifnya The Lilywhites di bursa transfer tahun depan diharapkan mampu membuat performa Tottenham lebih bertaji, terlebih untuk sang juru gedor, Son Heung-min.
(Tribunnews.com/Deivor)