TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia memetik keuntungan di balik kondisi tak menyenangkan yang dialami 2 tim pesaingnya di pagelaran Piala AFF 2020.
Dua tim saingan anak asuh Shin Tae-yong di Piala AFF yang dimaksud adalah Malaysia dan Thailand.
Terlepas bagaimana kondisi Vietnam yang menyandang status juara bertahan, Harimau Malaya dan tim Gajah Perang menjadi dua kekuatan yang tak bisa dipandang remeh oleh skuat Garuda.
Baca juga: Janggal, Sayap Timnas Indonesia Keropos Tapi Shin Tae-yong Malah Panggil Banyak Bek di Piala AFF
Baca juga: Bursa Top Skorer Timnas Indonesia di Piala AFF 2021, Peluang Ezra Walian & Pengaruh Shin Tae-yong
Timnas Malaysia banyak mengandalkan pemain naturalisasi, menjadi hal yang wajar jika mereka dipandang sebagai batu sandungan dalam mewujudkan ambisi Evan Dimas dkk menjadi juara.
Kemudian tim Gajah Perang seperti biasa banyak mengandalkan pemain dengan skill dan pengalaman yang mumpuni.
Tak sedikit dari skuat Thailand adalah pemain yang berkompetisi di luar negaranya.
Akan tetapi, jelang Piala AFF yang akan resmi dimulai 5 Desember nanti, baik Malaysia dan Thailand memiliki masalah yang cukup pelik.
Cedera yang dialami oleh Darren Lok menjadi kerugian terbesar yang dialami Timnas Malaysia.
Belum lagi mereka juga ditinggal fullback kiri andalannya, Fadzilah Abu Bakar.
Skuat yang dinilai kurang maksimal harus ditambah dengan mepetnya persiapan mereka untuk mengarungi kejuaraan dua tahunan ini.
Timnas Malaysia hanya memiliki waktu 4 hari saja untuk berkumpul secara full tim.
Nasib yang mirip juga dialami oleh tim Gajah Perang, di mana mereka meninggalkan sejumlah pemain andalannya lantaran dibekap cedera.
Sebut saja dua pemain yang terkendala dengan kondisi fisiknya adalah Peerapat Notchaiya dan Pakorn Prempak.
Dilansir laman 24.VN, Timnas Thailand juga tak diperkuat oleh pemain bertahan andalannya, Pansa Hemviboon.