News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Rochy Putiray Tak Lagi Tonton Liga Indonesia, Rumit, Jadwal Semrawut dan Wasit yang Suka Bikin Ribut

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Legenda sepakbola Indonesia, Rochy Putiray saat menghadiri acara pengenalan klub futsal Cosmo JNE FC di Sport Hall FX, Sudirman, Jakarta, Selasa (7/12/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Legenda sepakbola Indonesia, Rochy Putiray menilai kualitas Liga sepakbola Indonesia masih belum bagus.

Bahkan ia menyebut kompetisi sepakbola Indonesia merupakan kompetisi yang rumit.

“Sebenarnya tidak harus dibicarakan lagi karena kalau liga yang rumit itu sudah pasti liga Indonesia. Jadi tidak bisa dikomentari lagi karena memang seperti itu Liga Indonesia, rumit,” buka Rochy kepada Tribunnews saat ditemui di Sport Hall FX, Sudirman, Jakarta, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: Lihat Metode Shin Tae-yong, Rochy Putiray Prediksi Timnas Indonesia Tembus Final Piala AFF 2020

Legenda sepakbola Indonesia, Rochy Putiray saat ditemui Tribunnews di CGV Sport Hall FX, Sudirman, Jakarta, Selasa (7/12/2021). (Tribunnews/Abdul Majid)

Baca juga: Bursa Transfer Persib, Robert Alberts Bicara Pemain Anyar, David da Siilva Santer, Siapa Didepak?

Hal yang ia kritisi yakni mengenai padatnya jadwal pertandingan dan kualitas wasit yang harus benar-benar dibenahi.

Menurut Rocky kedua hal itu sangat penting bagi perkembangan atau kualitas dari liga itu sendiri.

“Saya sudah bilang, saya tidak nonton Liga Indonesia, jangankan liga indonesia yang rumit, wasit di liga tarkam saja selalu buat pertandingan ribut. Jadi memang yang harus dibenahi itu wasit selain jadwal pertandingan,” kata Rocky.

Baca juga: Kabar Persib, Situasi Maung Mengkhawatirkan Lawan Persebaya, Bajul Ijo Raja Gol, Marukawa Jadi Momok

“Sekarang kita mau pakai sistem yang canggih seperti apa kan keputusan dari wasit, wasit saja dulu dibenahi dulu baru kalau sudah siap pakai VAR,” sambungnya.

Seperti diketahui, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang bergulir di tengah pandemi Covid-19 ini memang berbeda dari kompetisi tahun-tahun sebelumnya.

Kompetisi hanya diadakan di pulau Jawa dan Bali dengan menggunakan sistem bubble to bubble dan series.

Bahkan, kompetisi yang berjalan fleksibel ini lokasi pertandingan yang sudah diterapkan bisa sewaktu-waktu berubah; melihat kondisi pandemi Covid-19 di daerah tersebut.

Baca juga: Bursa Transfer Persib, Dari David da Silva, Konate, Irfan Jaya & Ryuji Utomo, Maung Siapkan Kejutan

Mantan pesepakbola nasional Rochy Putiray berpose usai melatih pesepakbola cilik binaannya di GOR Soemantri Bodjonegoro, Jakarta, Minggu (13/1/2019). Rochy Putiray berbicara terkait berbagai permasalahan di sepakbola nasional. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Piala AFF 2020, Timnas Indonesia Dinilai Selevel Kamboja, Pemain Laos: Vietnam Terkuat

PT LIB yang menyusun jadwal pun juga menyesuaikan dengan agenda lainnya sehingga di seri ketiga ini, setiap klub melakoni delapan pertandingan. Itu berarti empat hari sekali mereka bertanding,

“Sebagai pemain profesional satu minggu sekali, empat hari sekali main itu tidak jadi masalah, tapi untuk mendapatkan kualitas yang maksimal sebagai seorang atlet harusnya juga bisa disesuaikan dengan jadwal kompetisi, kenapa pemain performanya tidak maksimal karena jadwalnya yang semrawut makanya indonesia terkenal dengan liga rumit. Pemain tidak bisa tampil stabil karena jadwalnya yang tidak menentu,” kata Rochy Putiray.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini