TRIBUNNEWS.COM - Melihat David da Silva mengenakan jersey warna biru di pentas BRI Liga 1 2021 nampaknya tinggal menuggu waktu saja.
Yap, didepaknya Geoffrey Castillion membuat satu slot legiun asing tersisa dari kubu Persib Bandung.
Menariknya adalah, tak butuh waktu lama bagi klub kesayangan Bobotoh ini untuk move on cari pengganti baru.
Adalah bekas striker Persebaya Surabaya, David da Silva (DDS) yang santer merapat ke klub asal Kota Kembang ini.
Bahkan manajemen klub Persib, Teddy Tjahjono, sudah mengamini bahwa rekrutan paling anyar dari Maung Bandung adalah David da Silva.
Nantinya, Persib berencana menyodorkan durasi kontrak dua tahun kepada striker asal Brasil ini.
Baca juga: Wujud Balas Dendam Persebaya Surabaya kepada Persib Bandung: Comot Castillion Gantikan Jose Wilkson
Baca juga: Misteri Masa Depan Jonathan Cantillana bersama PSIS Semarang, Bertahan atau Hengkang?
"Kontraknya itu dua tahun dan kita melihat kinerja David da Silva di Liga Malaysia maupun Indonesia sebelumnya, maka tim pelatih merekomendasikan DDS,” kata Teddy, dikutip dari laman Simamaung.
Teddy meminta Bobotoh lebih sabar lagi terkait kapan kepastian eks andalan Bajul Ijo itu diperkenalkan oleh Persib. Seperti biasa "Wilujeng Sumping" menjadi hal yang paling dinantikan oleh pendukung setia Persib.
"Beliau sekarang masih di Brasil,” tambahnya.
Menjadi sorotan tersendiri bagi lini depan Persib Bandung yang memiliki seorang David da Silva.
Tidak bisa dipungkiri kembali, striker 32 tahun ini memiliki naluri mencetak gol mumpuni.
Meski berperawakan gempal, namun DDS adalah striker yang memiliki kecepatan, body balance, maupun finishing touch mumpuni sebagai atribut utamanya.
Dia bukanlah tipikal striker nomor 9 murni yang menorehkan gol melalui tap-in.
Namun pemain yang mejadi idola Bonek ini dapat diminta untuk bergerak "liar" sesuai instruksi pelatih.
Tentu keberadaan David da Silva bakal menambah gacornya lini penyerangan tim "Biru Barat" ini.
Yap, Maung Bandung menjadi klub kedua paling loyak untuk urusan menjebol jala tim lawan.
Mereka sejauh ini sudah mengemas 25 lesakan dari 17 pertandingan yang telah dilakoni.
Pangeran Biru hanya kalah empat gol dari tim paling sadis mengoyak gawang lawan di BRI Liga 1 2021, Persebaya Surabaya.
Menjadi jaminan gelontoran gol bagi Persib Bandung memiliki DDS.
Sayang, meski memiliki nilai plus, namun juga ada sisi nigatif yang mengiringi David da Silva.
Striker berkepala plontos itu adalah bomber yang kerap diplot sebagai unjuk tombak permainan tim.
Skema 4-3-3 ataupun 4-2-3-1 menjadi taktikal yang tepat untuk mengeluarkan kemampuan terbaik seorang DDS.
Hal itu tercermin ketika ia masih membela Bajul Ijo di musim 2019.
Kala itu David mendapatkan sokongan dari Oktavianus Fernando, Osvaldo Haay, hingga Irfan Jaya.
Bahkan Mahmoud Eid di musim 2020 yang memiliki perawakan tinggi besar harus bermain menjadi penyerang sayap untuk dapat menjamim posisi David da Silva tetap tampil klinis.
Hal itu menjadi catatan tersendiri bagi Persib Bandung maupun pelatihnya, Robert Alberts.
Perlu ditinjau kembali apakah David da Silva ditempatkan sebagai ujung tombak penyerangan tim.
Atau tetap mamaksakan skema 4-4-2 dengan menduetkan David dengan Wander Luiz.
Namun jika melihat bagaimana kekuatan tempur Maung Bandung, skema 4-3-3 menjadi opsi paling ideal.
Tentu saja nama Wander Luiz berpotensi menjadi hiasan bench mewah Pangeran Biru. Terlebih lagi, penyerang asal Brasil itu performanya juga tak kunjung konsisten.
(Tribunnews.com/Giri)(Simamaung)