TRIBUNNEWS.COM - Laga melawan Kamboja, bukanlah pertandingan yang mudah untuk Timnas Indonesia.
Laga perdana di Piala AFF 2021, Timnas Indonesia diisi sejumlah pemain muda, ditambah lagi, beberapa pemain masih belum bergabung karena kompetisi Liga 1 2021 masih dibutuhkan klub.
Beruntung PSIS Semarang melepas dua pemainnya sejak awal: Alfeandra Dewangga dan Pratama Arhan.
Melawan Kamboja, Indonesia dikritik, sisi kiri pertahanan terlalu mudah ditembus, memaksa Shin Tae-yong memutar otak dengan memainkan Edo Febriansyah, menggantikan Pratama Arhan.
Baca juga: Pelatih Malaysia Akui Permainan Indonesia Sangat Bagus: Mereka Bermain Cepat Katanya
Baca juga: Pratama Arhan Pemain Terbaik Usai Indonesia Kalahkan Malaysia 4-1
Baca juga: Klasemen & Top Skor Piala AFF 2020: Indonesia & Thailand Juara Grup, Irfan Jaya Panaskan Persaingan
Pratama Arhan pun tidak bermain penuh, bahkan di laga setelahnya melawan Laos, ia tidak dimainkan.
Kritik datang pasca lawan Kamboja, permainannya dianggap tidak disiplin dan kerap terlambat ketika lawan melakukan serangan balik.
Tetapi Pratama Arhan, menunjukkan tajinya di laga melawan Vietnam.
Rizky Ridho memang mencuri perhatian di laga tersebut, tetapi permainan disiplinnya tidak lepas dari bagaimana Pratama Arhan juga tidak memberikan banyak ruang untuk pemain Vietnam membangun serangan.
Selain itu, ia punya senajata rahasia dengan lemparan ke dalamnya yang punya kekuatan yang sama dengan sepak pojok.
Dan di laga Malaysia, Pratama Arhan menunjukkan tajinya.
Bukan tanpa alasan ia keluar sebagai pemain di laga ini, penampilannya sangat komplet untuk skema Timnas Indonesia.
Gol kedua Irfan Jaya, tidak lepas dari akaselerasinya membelah lini belakang Malaysia, yang lebih tertarik untuk mengawal Ezra Walian.
Pratama Arhan menjawab keraguannya di laga melawan Malaysia.
Bermain prima selama 90 menit, pemain asal Blora ini seolah tidak memberikan celah untuk pemain Malaysia membangun serangan dari sisi kanan.
Safawi Rasid yang berstatus top skor untuk Malaysia di Piala AFF 2021, terbukti tidak mampu berbuat banyak, pergerakannya dengan mudah dipatahkan oleh Pratama Arhan.
Arho, panggilan Pratama Arhan, juga bermain apik dengan membangun kerjasama bersama Ricky Kambuaya dan Ramai Rumakiek, yang memudahkan Timnas Indonesia dalam membangun serangan balik.
Ketika menyerang Pratama Arhan juga tampil apik, Witan Sulaiman punya celah untuk melakukan cutting inside, karena ruang yang diberikan Pratama Arhan di pertandingan ini.
Pun dengan Ramai Rumakiek, yang juga dimudahkan dengan permainan spartan Pratama Arhan di laga ini.
Gol dari Arho pun juga merupakan salah satu gol terbaik Timnas Indonesia sejauh ini.
Sepakan kerasnya terukur dan melengkung, bola memang mengarah kepada Khairul Fahmi Che Mat yang terkenal sulit ditembus.
Tetapi, lengkungan bola Arho memaksa sang penjaga gawang utama Malaysia ini tidak mampu menjangkaunya.
Ini tentu menjadi kabar baik bagi Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong, masih ada potensi yang bisa dikembangkan oleh pemain PSIS Semarang ini.
Setelah ini, Timnas Indonesia akan mengahdapi Singapura, laga yang tidak mudah melawan tuan rumah, tetapi optimisme tetap bergaung untuk Garuda.
Dan untuk Pratama Arhan tugas masih belum selesai bagi pemain berusia 20 tahun ini Singapura sangat kuat di sisi sayap yang dihuni oleh Gabriel Quak dan Faris Ramli.
Sekali lagi, Pratama Arhan kemungkinan akan menjadi pilihan utama, pembuktian sudah dilakukannya di laga Timnas Indonesia sejauh ini di Piala AFF 2021.
Menatap laga melawan Singapura, nampaknya sulit untuk Shin Tae-yong menggesernya ke bangku cadangan, melihat performa apiknya, sukses membawa Timnas Indonesia ke Semifinal Piala AFF 2021.
(Tribunnews.com/Gigih)