TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia memang tampil luar biasa dan superior kala menghadapi Malaysia di Laga pamungkas fase grup Piala AFF 2021.
Kebobolan di awal laga, tim asuhan Shin Tae-yong tidak panik, tetap bermain tenang dan superior ketika menyerang.
Praktis Harimau Malaya tidak punya banyak peluang di 90 menit laga, dan hanya lebih banyak menunggu serangan balik.
Pun, cara tersebut juga percuma, pasalnya Indonesia sangat disiplin kala bertahan dan konsisten selama 90 menit.
Pujian datang untuk Elkan Baggott yang mengemas gol perdananya untuk Indonesia, atau Pratama Arhan yang juga mencatatkan hal serupa.
Atau Alfeandra Dewangga yang tampil gemilang sebagai pemain muda.
Namun, pemain yang harus mendapatkan kredit lebih, adalah bek senior, Fachrudin Aryanto.
Baca juga: Nama Alfeandra Dewangga, Pratama Arhan & Irfan Jaya Muncul di Situs Piala AFF 2020, Ada Apa?
Baca juga: Irfan Jaya, Juru Selamat PSS Sleman yang Menular di Timnas Indonesia, Calon Top Skor Piala AFF?
Tidak salah Shin Tae-yong mempercayakan satu slot di lini belakang kepada pemain berusia 32 tahun ini.
Ia merupakan kepingan penting dari permainan bertahan yang solid dari Timnas Indonesia, sekaligus menjadi pemimpin di lini belakang.
Menariknya baru di era Shin Tae-yong lah Fachrudin Aryanto kembali mendapatkan panggilan Timnas Indonesia.
Sejak dipanggil memperkuat Timmas Indonesia di pra Kualifikasi Piala Asia, melawan Taiwan, Fachrudin tidak pernah mengecewakan.
Penampilan terbaiknya di Piala AFF 2021, adalah di laga melawan Vietnam.
Seperti diketahui, Shin Tae-yong menerapkan skema bertahan, dengan 3 bek tengah dan 2 fullback yang membantu dari lini kedua.
Sangat sulit untuk sebuah tim bermain bertahan selama 90 menit, dibutuhkan komsentrasi tinggi dan daya juang ekstra.
Ini yang ditampilkan oleh bek Madura United ini, ia memahami bagaimana jarak dengan gelandang dan bek sangat vital, itu yang dijaganya sejak awal laga.
Fachrudin akan terus mengawasi pergerakan dari pemain depan Vietnam, tetapi juga mengawasi pergerakan Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya ketika mendapatkan bola.
Tujuannya, agar Fachrudin secara cepat menutup celah yang ditinggalkan, dan tidak membuat Vietnam punya peluang masuk ke daerah pertahanan Indonesia.
Hal yang sama, ia lakukan kala Asnawi Mangkualam mendapatkan tekanan dari lawan.
Peran yang sama ia lakukan kala menghadapi Malaysia.
Sejak menit awal, Fachrudin Aryanto sangar memahami ruang, ditambah ia juga sulit dilewati kala melakukan duel-duel udara.
Bahkan ketika Tan Cheng-Hoe memasang Dion Cools dan Guilherme de Paula Lucrécio sebagai ujung tombak, keduanya sangat sulit menghadapi Fachrudin Ariyanto yang sangat kuat dalam duel udara.
Kekuatan udara dan kemampuannya membaca ruang adalah keunggulannya, ini yang kembali harus diandalkan Shin Tae-yong kala menghadapi Singapura di laga Semifinal.
Karena seperti diketahui, Singapura sangat kuat dalam duel udara, dengan Ikhsan Fandi Ahmad akan menjadi ujian bagi lini belakang Indonesia.
Fachrudin Aryanto kini sudah bermain di 4 gelaran Piala AFF, dan pria asal Klaten ini, tentu menginginkan gelar juara, yang juga akan menjadi target Shin Tae-yong.
Singapura adalah lawan yang harus dihadapi dalam dua leg, sebelum menanti lawan di Final.
Dan Fachrudin Aryanto akan kembali menjadi potongan penting dari kokohnya tembok pertahanan Garuda Asia.
(Tribunnews.com/Gigih)