Kalah 0-2 dari Persis Solo, Pelatih Persiba Balikpapan Sebut Wasit Juga Lawan Bagi Pemainnya
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih Persiba Balikpapan, Fakhri Husaini menyoroti sejumlah keputusan wasit kala timnya tumbang 0-2 dari Persis Solo.
Di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (22/12/2021) malam, Choirudin, wasit yang memimpin jalannya pertandingan dinilai Fakhri Husaini turut menjadi lawan bagi para pemain Persiba Balikpapan.
"Sampai menit ke-65 anak-anak betul berada dalam intimidasi-intimidasi dari kepemimpinan wasit. Saya tidak melihat wasit dapat menempatkan diri sebagai wasit yang berada di tengah-tengah kedua tim," ujar Fakhri usai pertandingan.
Baca juga: Sebut Persis Solo Susah Payah Lolos Semifinal, Eko Purjianto: Masih Ada 2 Laga Penentuan ke Liga 1
Baca juga: Sudah Diduga Shin Tae-yong, Hal Ini Jadi Faktor Timnas Indonesia Gagal Menang dari Singapura
"Tentu bukan pekerjaan mudah bagi Persiba, yang dilawan bukan hanya 11 pemain Persis Solo saja. Ada lawan-lawan lain yang sulit mereka kalahkan di lapangan itu," sambung dia.
Fakhri berpendapat, pertandingan Persis Solo Vs Persiba tidak dapat dinikmati para penonton lantaran wasit Choirudin memberikan keputusan yang berat sebelah hingga menit ke-65 pertandingan.
"Kalau ini regulasinya yang menjadi tuan rumah adalah Persis Solo, ini mainnya di Pakansari (Bogor), bukan di Solo. Harusnya pertandingan seperti ini bisa dinikmati oleh semua orang. Saya tidak yakin penonton bisa menikmati dengan baik jalannya laga 65 menit," kata dia.
Satu keputusan Choirudin yang dinilai Fakhri tidak adil yakni kala wasit itu tidak memberikan hadiah pinalti ketika pemain Persiba Balikpapan dilanggar di area kotak pinalti Persis Solo.
Baca juga: Shin Tae-yong Tegaskan Timnas Indonesia Main Keras Bukan Kasar dan Bikin Cedera Lawan
Atas dasar itu Fakhri mempertanyakan regulasi apa yang diterapkan Choirudin dalam memimpin laga Persiba Vs Persis Solo.
"Ada beberapa keputusan yang tidak fair. Jelas-jelas pelanggaran di dalam kotak pinalti tapi akhirnya tidak diberikan," kata dia.
"Saya tidak tahu pertimbangan apa, peraturan apa yang dipakai wasit sehingga pelanggaran yang di dalam kotak pinalti bukan pelanggaran," sambung Fakhri.
Fakhri juga menyoroti sikap Choirudin yang tidak memberikan satupun pelanggaran, kartu kuning, dan offside pada kedua klub hingga pertandingan memasuki menit ke-65.
"Kapan wasit memimpin dengan baik? setelah menit ke-68 saat persis Solo unggul 2-0. Setelah kami ketinggalan 2-0, baru ada offside, pelanggaran, kartu kuning, yang belum dikeluarkan di bawah menit ke-65," pungkas dia.