Quang Huy menjelaskan bahwa Vietnam mengalami nasib sial ketika meninjau kembali keputusan-keputusan yang diambil wasit.
"Kami benar-benar sial ketika ada dua tembakan Quang Hai membentur mistar gawang," ungkap Quang Huy dilansir Soha.
"Tetapi harus dikatakan bahwa wasit telah mengabaikan situasi dimana dimana dia bisa mengeluarkan kartu merah untuk pemain Thailand,".
"Selain itu, wasit juga mengabaikan situasi yang bisa membuat Vietnam mendapatkan penalti," tambahnya.
Berbagai keputusan wasit yang terasa merugikan Vietnam tersebut, Quang Huy menyebut penyelenggaraan Piala AFF 2020 terasa aib bagi sepak bola Asean.
Hal ini dikarenakan pihak penyelenggara tidak mau menggunakan VAR untuk menunjang kinerja wasit di lapangan.
Quang Huy mengkritik bahwa ketiadaan VAR menodai penyelenggaraan Piala AFF edisi kali ini.
"Dunia sudah menggunakan VAR, tetapi Piala AFF tidak dapat menggunakannya, berhenti saja menjadi tuan rumah turnamen," sindir Quang Huy.
"Setiap turnamen di dunia sudah menggunakan VAR, sementara Asia Tenggara yang memiliki ekonomi berkembang, tidak merasa kekurangan seharusnya,".
"Jadi mengapa Piala AFF tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan VAR juga?,".
"Membiarkan hal seperti ini terjadi akan menjadi noda dan aib bagi sepak bola Asia Tenggara," tukasnya.
Vietnam akan kembali berjuang untuk membalikkan keadaan melawan Thailand pada leg kedua, Minggu (26/12/2021) pukul 19.30 WIB mendatang.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)