TRIBUNNEWS.COM - Ada tersisip kisah sedih yang menghampiri kubu Thailand saat drama pembantaian terhadap Timnas Indonesia pada leg pertama Final Piala AFF 2021, Rabu (29/12/2021) malam WIB.
Tersaji di Stadion National, Singapura, Timnas Indonesia digilas oleh Thailand lewat skor akhir 0-4.
Empat gol Pasukan Gajah Perang ini dibukukan lewat brace Chanathip Songkrasin, Supachok Sarachat dan Bordin Phala.
Kemenangan ini semakin membuka lebar bagi Thailand untuk meraih gelar juara Piala AFF kali keenam.
Baca juga: Fakta Kekalahan Timnas Indonesia atas Thailand di Final Piala AFF 2021: Witan Ngamuk, Irja Egois
Baca juga: Top Skor Piala AFF 2021 - Messi Thailand Saingan Teerasil, Kans Irfan Jaya Salip di Tikungan Akhir
Sedangkan bagi skuat Garuda, drama pembantaian ke gawang Nadeo Arga Winata bak menjadi jalan buntu bagi skuat tempur Shin Tae-yong ini menorehkan sejarah baru.
Lantas kabar sedih apa yang menghampiri skuat besutan Alexandre Polking ini?
Diwartakan SMM Sport, satu di antara punggawa Thailand bermain dalam kondisi berduka.
Adalah kiper veteran Thailand, Kawin Thamsatchanan, yang baru saja kehilangan sang ayah tercinta.
Polking memang memainkan Siwarak sejak menit awal.
Namun untuk menunjukkan rasa simpati,penghormatan dan berbagi rasa sakit, pelatih berusia 45 tahun itu memasukkan Kawin Thamsatchanan pada menit ke-75.
“Pramual Thammasatchanan, ayah Kawain yang sakit kanker pankreas meninggal di rumah sakit Kasemrad, Bang Khaaw pada 29 Desember sore waktu setempat pada usia 64 tahun,” tulis media Thailand tersebut.
Diwartakan oleh Siam Sport, jenazah sang ayah akan menunggu kedatangan Kawin pada tanggal 3 Januari 2022 untuk dimakamkan.
“Setelah kembali dari Singapura (Kawin Thamsatchanan) pada 3 Januari 2022, baru proses pemakaman akan dilangsung oleh pihak keluarga,”
Sebelumnya, Kawin pernah berjanji bahwa untuk membawa pulang trofi juara Piala AFF 2021 untuk sang ayah.
Namun ketika janji tersebut sudah di dapan mata, sang kiper berusia 31 tahun ini tak bisa menuntaskannya.
Diibaratkan, satu tangan Thailand sudah memegang satu trofi juara. Kemenangan mutlak empat gol atas Timnas Indonesia bisa menjadi jalan pemulus dominasi Pasukan Gajah Perang di turnamen ini.
Sedangkan bagi Timnas Indonesia, mereka membutuhkan keajaiban guna menorehkan sejarah baru.
Secara skenario, skuat Garuda membutuhkan selisih lima gol ketika berhadapan dengan Thailand di leg kedua, Sabtu (1/1/2022) untuk bisa memuluskan kisah comeback manis.
(Tribunnews.com/Giri)