Namun, Bowen sebenarnya tidak terlalu produktif dalam urusan mencetak gol ataupun memberi umpan.
Dari 80 pertandingan, Bowen hanya mencetak 14 gol dan 20 assist untuk The Hammers. Jelas statistik tersebut masih kalah jauh jika dibandingkan dengan winger Liverpool lainnya.
Lalu, apa yang bisa diberikan Bowen untuk Liverpool? dan mengapa Jurgen Klopp begitu tertarik untuk mendatangkannya?
Jarrod Bowen dikenal sebagai pemain yang bisa bermain di empat posisi sekaligus dengan sama baiknya, yaitu sayap kanan, sayap kiri, gelandang serang, dan striker.
Dengan tipikal manajemen The Reds yang terkenal irit, hadirnya Bowen mampu membuat Liverpool tak harus pusing membeli pemain ketika salah satu pemain depan The Reds mengalami cedera.
Alasan itu sama seperti saat Liverpool memboyong James Milner dari Manchester City.
Milner yang mampu bermain sebagai pemain sayap dan gelandang, membuat The Reds mau menampung Milner yang saat itu kontraknya tak diperpajang oleh The Citizen.
Tak hanya itu, Bowen adalah pemain depan yang aktif melakukan pressing kepada lawan, bersama Moyes, ia menjadi pemain paling sibuk dalam urusan merebut bola.
Dilansir whoscored, Bowen mencatatkan 1,8 tackles dan 1,7interceptions per pertandingan.
Dengan catatan seperti itu, Bowen adalah orang yang cocok dengan skema Jurgen Klopp yang menerapkan permainan pressing tinggi.
Kemampuan Bowen dalam merebut bola dapat dijadikan senjata untuk Klopp memulai serangan dari pertahanan lawan.
Kebanyakan gol Liverpool memang hasil dari skema pressing tinggi ke pertahanan lawan.
Dan yang menjadi perebut bola pertama adalah seorang pemain depan.
Dengan mampu merebut bola dari pemain bertahan atau tengah lawan, pemain depan Liverpool dapat langsung masuk ke kotak penalti dengan kecepatannya, lalu mencetak gol.