Hal tersebutlah yang membuat Roberto Firmino seringkali dianggap sebagai striker defensive.
Bowen yang berkaki kidal dan memiliki kecepatan, juga dapat dijadikan The Reds sebagai pelapis Mohamed Salah.
Apa yang sudah ditunjukkan Bowen di West Ham sudah menjadi bukti bagaimana impresifnya Bowen saat bermain di sisi sayap.
Dilansir whoscored, Bowen mencatatkan 2.7 shot, 1.8 umpan kunci, dan 2.8 Dribble per pertandingan.
Catatan se-impresif itu sangat cocok bagi Bowen untuk mengisi sisi sayap Liverpool.
Lalu hal terakhir yang membuat The Reds untuk mendatangkannya adalah statusnya yang bukan pemain bintang.
Ketika tim-tim besar lain memilih untuk membeli pemain mentereng dengan banderol selangit.
Liverpool lebih memilih untuk membeli pemain dengan harga terjangkau lalu memolesnya menjadi pemain bintang.
Hal seperti itu sudah sering dilakukan Liverpool, contoh yang paling nyata adalah Mohamed Salah.
Tidak ada yang menyangka bahwa salah akan se-melejit ini bersama Liverpool, secara ia hanya didatangkan dari AS roma dengan harga 42 juta euro.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, Liverpool tertarik untuk membayar Bowen seharga 35 juta euro.
Untuk pemain sekelas Bowen harga tersebut sangatlah cocok.
Ia bukanlah pemain Liga Inggris yang menonjol dan menciptakan banyak gol atau assist.
Pamornya di West Ham juga kalah dengan Michail Antonio dan Said Benrahma yang mampu tampil dominan untuk The Hammers di musim ini.
Ya, Jarrod Bowen adalah solusi paling tepat bagi Liverpool untuk menambal skuat mereka yang bakal ditinggal Salah dan Mane untuk Piala Afrika.
(Tribunnews.com/Deivor)