3 lesatan gol sukses Setan Merah sarangkan ke gawang Burnley, meski tampil tanpa sang playmaker andalan Bruno Fernandes.
Mason Greenwood yang ditugaskan untuk menggantikan Bruno tampil lebih agresif lewat pergerakannya dari sisi tepi.
Berbeda dengan Bruno yang kreatif, Greenwood lebih mengoptimalkan atribut kecepatannya sebagai senjata untuk merusak fondasi pertahanan lawan.
Rangnick paham betul menyoal kapan dan bagimana ia menambal sulam skuat-nya yang memiliki karakter bermain berbeda.
Untuk ukuran pelatih yang baru melakoni laga sebanyak 4 kali, performa impresif Manchester United melawan Burnley adalah sebuah peningkatan yang signifikan.
Setan Merah yang di tangan Solskjaer tak memiliki identitas permainan, di tangan Rangnick menjadi tim besar yang begitu terkonsep dengan sistem gegenpressing.
Menarik untuk melihat kiprah Rangnick untuk Manchester United hingga berakhirnya musim 2021/2022.
Sentuhannya begitu klinis, magisnya bersama barisan klub Jerman benar-benar ia tularkan untuk tim yang bermarkas di Old Trafford tersebut.
(Tribunnews.com/Deivor)