News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Prediksi Arsenal vs Man City di Liga Inggris: Ujian Anak Muda Arteta Hadapi Kolektivitas Guardiola

Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reaksi pemain Leicester setelah kebobolan gol keenam oleh gelandang Manchester City Inggris Gelandang Inggris Manchester City Raheem Sterling (5L) selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Leicester City di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 26 Desember, 2021. (Photo by Anthony Devlin / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Laju Arsenal di Liga Inggris akan diuji kala The Gunners ditantang oleh Manchester City pada Sabtu, (1/12/2021).

Arsenal dan Manchester City sama-sama berada dalam tren yang positif di Liga Inggris.

Terutama Manchester City, pasukan Guardiola datang ke Emirates Stadium bermodal 10 kemenangan beruntun di Liga Inggris.

The Citizens pun kokoh berada di puncak klasemen Liga Inggris atas torehan 50 poin dari 20 pertandingan.

Sedangkan bagi sang tuan rumah, Arsenal juga sukses meraih hasil mentereng di lima laga terakhir.

Baca juga: Kemenangan Manchester United, Rotasi Gemilang Ralf Rangnick, Peran Cristiano Ronaldo & Greenwood

Baca juga: Seabrek Alasan Raphinha adalah Pengganti Sepadan Mohamed Salah di Liverpool

Anak asuh Arteta berhasil meraih lima kemenangan dari lima pertandingan di semua ajang.

Posisi The Gunners pun melejit naik ke posisi empat klasemen Liga Inggris atas torehan 35 poin dari 19 pertandingan.

Arsenal pun dengan kepala tegak menyambut kedatangan The Citizens ke Emirates Stadium, asa untuk membalaskan dendam di pertemuan pertama pun tersaji.

Di pertemuan pertama The Gunners menghadapi Man City musim ini, mereka secara sadis dibantai Kevin De Bruyne dan kolega dengan skor lima gol tanpa balas.

Jelas, Arsenal yang dulu bukanlah yang sekarang, pakem sempurna Arteta mengandalkan barisan pemain muda membuat The Gunners tampil lebih bertaji.

Skema Arsenal

Striker Arsenal asal Brasil Gabriel Martinelli (kanan) melakukan selebrasi usai mencetak gol pertama timnya dalam pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Leeds United dan Arsenal di Elland Road di Leeds, Inggris utara pada 18 Desember 2021. (Lindsey Parnaby / AFP)

Ya, permainan Arteta tak jauh-jauh dari possesion football mengandalkan pergerakan cepat yang dilakukan secara kolektif oleh para pemainnya.

Skema 4-4-1-1 yang jadi pakem Arteta, butuh seorang playmaker yang mampu menguasai ruang antar lini guna memperlancar aliran bola dalam fase menyerang The Gunners.

Progresi serangan yang diterapkan Mikel Arteta kerap dimulai dari lini belakang, dengan mengutamakan ball possesion.

Itu membuat Arteta membutuhkan sosok pemain yang dapat mengontrol bola dengan baik dan memiliki kualitias passing yang mumpuni, sehingga dapat menjadi penghubung dari lini bertahan ke lini serang.

Dan pemain akademi Arsenal, Emile Smith Rowe adalah jawabannya, ia mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Smith Rowe bisa bermain dengan cerdas saat dirinya berada dalam tekanan, pengambilan keputusannya dalam berlari dan kepekaan posisinya berada di level yang tinggi.

Tak hanya bermain di tengah, ia juga dapat dimainkan sebagai pemain sayap saat Arteta bermain dengan skema 4-4-1-1

Meski bermain lebih melebar, pemain asal Inggris tersebut masih berperan sebagai playmaker, dengan mengatur serangan The Gunners di sepertiga akhir.

Visi bermain dan kreatifitas yang dimiliki sang pemain membuat ia tak kesulitan untuk beradaptasi dengan berbagai skema dan perain yang diberikan Arteta.

Entah bermain dari menit awal atau menjadi super sub, Smith Rowe akan selalu tampil untuk membantu Arsenal meraih 3 angka.

Pergerakannya di sisi tepi akan dibantu Odegaard yang tampil ciamik berdiri di belakang striker utama Arsenal.

Eks pemain Real Madrid ini adalah salah satu pemain yang penampilannya cukup konsisten. Ia telah mencetak 3 gol secara berturut-turut kala Arsenal ditumbangkan Manchester United dan Everton, serta kemenangan melawan Southampton pekan lalu.

Kemampuam Odegaard tak hanya soal menciptakan peluang ataupun memperlancar serangan Arsenal.

Pemain asal Norwegia tersebut juga memiliki akurasi tendangan yang sangat baik.

Satu gol plesing menggunakan kaki kanan ke gawang Manchester United bulan lalu adalah buktinya.

Ia juga menjadi pemain utama Arsenal untuk mengambil bola set piece dan corner kick.

hal lainnya yang membuat pemain berusia 23 tahun spesial adalah kemampuannya yang dapat bermain di beberapa posisi di area sentral.

Kelebihan ini sudah pernah dimanfaatkan Mikel Arteta di musim lalu. Odegaard bisa dipasang sendirian sebagai playmaker.

Ia juga bisa bermain berdampingan dengan Emile Smith Rowe sebagai gelandang serang atau bermain sebagai gelandang tengah bersama Lokonga, ataupun Thomas Partey.

Datang dari lini kedua, Odegaard akan dimaksimalkan Arteta untuk mencetak gol dan menutupi lubang dari mandulnya barisan striker The Gunners.

Ya, selain vitalnya peran Odegaard & Smith Rowe, The Gunners juga memiliki idola baru bagi publik Emirates Stadium.

Adalah Gabriel Martinelli, pria asal Brazil ini sukses menjadi penawar dari mandulnya Lacazette dan menurunnya performa Aubameyang bagi The Gunners.

Dari 6 pertandingan terakhir di Liga Inggris, Martinelli sukses menyumbangkan 4 gol dan 3 assist bagi Arsenal, begitu moncer!

Tinggal tambahan satu gol lagi bagi Martinelli untuk lewati torehan gol Aubameyang di Liga Inggris yang juga telah mencatatkan 4 gol.

kelebihan utama pemain berusia 20 tahun ini terletak pada teknik individunya, Ia memiliki kemampuan dribel yang bagus saat melakukan penetrasi ke area pertahanan lawan.

Ia memberi daya ledak dalam penyerangan The Gunners, Martinelli cakap mengancam pertahanan lawan lewat kecepatan dan kemampuan dribelnya.

Punggawa Timnas Brasil di Olimpiade Jepang 2020 ini tidak ragu menerobos atau meliuk-liukkan badan meski ada dua pemain lawan mengadang, jika lawan merebut bola yang berada di kakinya, ia tak segan mengejar untuk mendapatkannya kembali.

Ia juga punya kelebihan dalam penempatan posisi ketika tim dalam fase transisi bertahan dan fase menyerang, itu sangat berguna untuk Arsenal guna melakukan serangan balik.

Ya, kini nama Martinelli begitu dipuja oleh barisan pendukung Arsenal di dunia.

Konsistensinya sangat diharapkan mampu untuk menggantikan Aubameyang yang terlibat kasus indisipliner dan dikabarkan akan segera hengkang.

Martinelli adalah senjata muda harapan baru bagi Mikel Arteta, atributnya sangat lengkap, ia bisa bermain sebagai winger ataupun penyerang tengah dengan sama baiknya.

Melihat progres formula Arteta bagi The Gunners, mestinya tinggal tunggu waktu saja bagi Martinelli untuk menjadi bintang Arsenal.

Menghadapi Manchester City, Martinelli jelas bernafsu untuk menambah pundi-pudi golnya dan membawa The Gunners tampil mempesona.

Rotasi Sempurna Guardiola

Gelandang Manchester City asal Belgia, Kevin De Bruyne (3R) merayakan gol pertama timnya dalam pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester City dan Leicester City di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 26 Desember 2021. (ANTHONY DEVLIN / AFP)

Meski tampil tanpa striker murni di depan, racikan Guardiola yang mengandalkan kolektivitas pemain membuat lini depan manchester City begitu moncer.

Guardiola tak bergantung pada satu atau dua pemain untuk mencetak gol, seluruh pemain The Citizens dapat mencatatkan namanya di papan skor.

Dilansir Transfermarkt, sudah ada 19 pemain The Citizens yang sukses merobek jala gawang lawan, ciamik!

Guardiola yang bermain false nine tak segan untuk mengotak-ngatik barisan gelandangnya untuk menjadi striker palsu di depan.

 
Guardiola memanglah jenius, ia bisa menggunakan beberapa pakem di pertandingan-pertandingan Manchester City.

Ia tak ragu untuk mencadangkan pemain mentereng jika gaya bermainnya tak sesuai dengan skema yang telah ia racik.

Musim ini, Guardiola paling sering bermain dengan skema 4-3-3, dengan dua full back yang rajin membantu penyerangan.

Bahkan, Joao Cancelo seringkali bergerak ke tengah guna menambah pemain City di lini tengah, itu membuat skema City berbentuk 3-2-2-3.

Saat City membangun serangan, Cancelo akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama gelandang bertahan, lalu posisinya di bek kiri diisi bek tengah The Citizens.

Hal tersebut membuat Manchester City unggul jumlah pemain di lini tengah.

Di trio lini depan, Guardiola lebih sering memainkan Grealish/Sterling, De Bruyne/Foden, dan Gabriel Jesus/Mahrez. 

Hampir di setiap pertandingan, Guardiola selalu memasang trio penyerang yang berbeda.

Bermain tanpa striker murni memang membuat Pep Guardiola mengubah starting line upnya, ia membutuhkan pemain winger kreatif untuk membuat The Citizens kuat dalam ball possesion. Dan pemain tersebut adalah Grealish.

Sejak bermain bersama Aston Villa, pemain asal Inggris tersebut memang memiliki atribusi dalam hal penguasaan bola dan kemampuan dribel yang ciamik.

Grealish juga memiliki visi bermain yang tinggi, itu membuatnya seringkali bergerak ke tengah untuk menjadi seorang playmaker, bergantian dengan de Bruyne ataupun Bernardo Silva.

Hal tersebut membuat City mampu menguasai ball Possesion hingga 71% per pertandingannya.

Sterling tentunya tak bisa berperan seperti Grealish, pemain berpostur 170 cm itu lebih bertipikal sebagai winger murni yang mengandlkan kecepatan dan skill olah bola.

Perubahan skema yang diterapkan Guardiola membuat Sterling harus bersabar untuk bermain dari menit awal di tiap pertandingannya.

Meski ta terlalu menonjol, namun Grealish mampu menjawab kepercayaan Guardiola dengan baik.

Dilansir FBref, progressive passes Grealish berada di angka 5.13 tertinggi kedua setelah de Bruyne, dribbles completed Grealish juga berada di angka 2.55 berada di atas Raheem Sterling yang hanya berada di angka 2.21.

Grealish memang tak rajin mencetak gol untuk The Citizens, hanya 3 gol dan 3 assist dari 32 pertandingan.

Namun hadirnya dia di sisi kiri Manchester City membuat serangan The Citizens lebih rancak.

Memasang Grealish dan de Bruyne berarti Guardiola memiliki dua pemain bertipe playmaker di sepertiga akhir.

Visi keduanya membuat City memiliki lebih banyak opsi untuk membongkar pertahanan lawan.

Dari sayap kiri dan tengah, Grealish menambah daya gedor The Citizens. Anak asuh Guardiola jadi memiliki opsi lebih untuk membongkar pertahanan.

Grealish memiliki kontrol bola dan teknik yang cukup untuk menarik lawan agar mengerubunginya, hal ini berguna agar kawalan terhadap penyerang lain melemah.

Saat lawan berfokus ke areanya, Grealish mampu memindah serangan ke area yang lebih kosong dengan cepat.

Hal tersebutlah yang tak bisa dilakukan oleh Sterling untuk Guardiola, permainan Sterling lebih menusuk, ketika dikepung lawan ia akan lebih sering memaksakan diri dan akhirnya kehilangan bola.

Maka, tak heran jika nama Grealish terus masuk dalam starting line up Manchester City meski catatan gol dan assistnya tak mencolok.

Efektivitas permainan-lah yang dibutuhkan Guardiola dalam diri Jack Grealish, urusan mencetak gol dan memberi assist akan menjadi tanggung jawab pemain The Citizens lainnya.

Lalu, ketika Guardiola memasang Sterling dari menit awal, beban untuk mengatur serangan City di sepertiga akhir menjadi milik dua gelandang serang yang dimainkan.

Sterling lebih banyak bergerak di kotak penalti untuk mencetak gol, meski di awal musim sempat dibuat frustasi.

Secara perlahan Sterling mamu menunjukkan bahwa dirinya layak untuk bersaing di lini depan The Citizens.

dari 4 pertandingan terakhir, Sterling selalu mampu mencatatkan namanya di papan skor, ia berhasil menjadi goal getter di saat Guardiola menginginkannya untuk mencetak gol.

Kedalaman skuat dan kecerdasan Guardiola dalam memanfaatkan atribut pemainnya menjadi kunci dari kecemerlangan City di musim ini.

Prediksi Susunan Pemain:

Arsenal (4-4-1-1):

Ramsdale; White, Holding, Gabriel, Tierney; Xhaka, Partey; Bukayo Saka, Martinelli; Odegaard; Lacazette.

Manchester City (4-3-3):

Ederson; Cancelo, Dias, Laporte, Ake; Bernardo Silva, Gundogan, De Bruyne; Grealish, Foden, Sterling.

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini