TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tak bisa menutupi kekecewaannya setelah empat pemainnya dilarang tampil pada leg kedua final Piala AFF 2021 melawan Thailand, Sabtu (1/1/2022).
Shin Tae-yong mengkritik habis-habisan pemerintah sekaligus federasi sepak bola Singapura (FAS) dengan keputusan yang dijatuhkan kepada Timnas Indonesia.
Imbasnya, Skuat Garuda tak bisa tampil full tim saat ditahan imbang Thailand 2-2 di Stadion National.
Ada empat pemain skuat Garuda yang dilarang untuk ambil bagian pada leg kedua Final Piala AFF 2021.
Baca juga: Kutukan Timnas Indonesia di Piala AFF Berlanjut, Shin Tae-yong Minta Klub-klub BRI Liga 1 Lebih Peka
Baca juga: Sorotan Piala AFF 2021 - Gagal Juara, Timnas Indonesia Dihibur oleh Pelatih Thailand
Keempatnya adalah Victor Igbonefo, Elkan Baggott, Rizky Dwi dan Rizky Ridho.
Empat nama di atas dianggap melanggar aturan bubble atau sistem gelembung Piala AFF 2021 dengan keluar dari hotel tempat mereka menginap.
PSSI sejatinya sudah berusaha untuk melakukan banding untuk keputusan larangan bermain itu.
Namun usaha PSSI tidak membuahkan hasil.
Imbasnya, keempat pemain Timnas Indonesia itu tak bisa ambil bagian di laga final tadi malam.
Setelah pertandingan, Shin Tae-yong mengaku sangat kecewa karena pemberitahuan dari Pemerintah Singapura yang sangat mendadak.
Pelatih asal Korea Selatan itu mengaku baru mengetahui Elkan Baggott, Igbonefo, Rizky Dwi, dan Rizky Ridho, tidak bermain tepat pada hari H pertandingan.
"Saya lebih dulu ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Singapura, Federasi Sepak Bola Singapura, dan AFF yang mengizinkan kami menggelar turnamen di sini, di tengah situasi COVID-19," buka Shin Tae-yong, dikutip dari laman Zing News.
"Satu hal lagi yang ingin saya jelaskan, masalah (larangan bermain 4 pemainnya) baru saya ketahui pagi tadi sebelum pertandingan."
"Ini menjadi masalah yang sangat merugikan tim kami," terang juru taktik asal Korea Selatan tersebut.
Lebih lanjut, Shin menyinggung bagaimana sejumlah kesalahan yang dilakukan Singapura selaku nagara yang diberikan kepercayaan untuk menggelar Piala AFF 2021.
"Namun, Piala AFF 2020 sangat mengecewakan secara administrasi. Banyak masalah juga dalam karantina," ujar Shin Tae-yong.
Terlepas dari itu, Timnas Indonesia kembali menelan hasil pilu untuk kali keenam menginjakkan kakinya di laga final.
Timnas Indonesia harus menerima kenyataan dibantai Thailand dengan agregat akhir 6-2 dalam dua leg final Piala AFF 2021.
Skuad Garuda yang belum pernah juara sebelumnya juga harus puas menjadi runner up Piala AFF pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016.
Berbeda dari Indonesia, ini adalah keberhasilan keenam Thailand meraih gelar juara Piala AFF.
Uniknya, pasukan Gajah Perang mendapatkan lebih dari setengah koleksi trofi Piala AFF mereka setelah mengalahkan Indonesia. Tepatnya pada tahun 2000, 2002, dan 2016.
(Tribunnews.com/Giri)